Aku Yang Menyimpang Dari Zaman
Purwanto
Karena aku yang terlalu lugu
Terasa sesak nafasku
Manakala ku jelajahi jejaring dunia maya
Ahhh... sedemikian hebatkah kebebasan ini?
Jutaan wanita yang suci tak lagi peduli kesuciannya
Jutaan
lelaki girang menyambutnya
Obrolan tak lagi dibatasi norma
Ahhh...sedemikian lugukah aku?
Semula hanya kata-kata yang bersahutan
Lalu jadi bujuk rayuan
Tak lama dua jiwa yang buta bertautan
Ahhh...kenapa tak mengindahkan tuntunan
Ribuan ibu menangis karena anaknya hilang
Ribuan
suami menangis karena istrinya hilang akal
Ribuan orang menagis karena hartanya melayang
Ahhh... betapa kemalangan menimpa kita
Mungkinkah aku air yang menyimpang?
Tak bisa mengalir bersama arus yang menerjang
Arus yang keruh menutup qalbu
Ahhh...Kenapa tak ada embun pembasuh qalbu?
Wahai kasihku, kau yang selama ini menerangiku
keluarlah dari negeri yang terombang-ambing ini
Mari menyebrang ke negeri yang terang
Ahhh... Jika tidak, aku akan sendiri, merana dan mati muda
Kucoba membuka gerbang negeri yang terang
Ku ajak semua menyebrang
Tapi aku tetap sendiri, tak ada yang memandang
Cirebon, 26 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar