UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Tampilkan postingan dengan label Rizal Shidiq Muttaqin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Rizal Shidiq Muttaqin. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Februari 2013

Puisi Jerit Tangis Anak Jalanan | Rizal Shidiq Muttaqin

Jerit Tangis Anak Jalanan
Rizal Shidiq Muttaqin

Ketika fajar menyingsing
ku awali hari-hariku dengan senyuman,
kumulai pekerjaanku,
dengan ditemani gitar kecilku,
lantunan lagu yang kunyanyikan
hanya untuk mengumpulkan uang kertas lucah
dan uang logam recehan
untuk membeli sebungkus nasi

tak peduli panas terik matahari
tak kupikirkan hujan membasahiku
tak peduli perut ikut bernyanyi
juga tak peduli orang-orang mencemoohiku
yang ada dipikiranku
hanyalah uang kertas lucah dan uang recehan

Apakah ini yang dinamakan Hidup?
betapa pahit hidupku
yang tak memiliki tempat berteduh
untuk mencurahkan isi kalbu
karena aku jauh dari kasih sayang ayah dan ibu

Ditengah keramaian kota Metropolitan
selalu kesepian dalam keramaian
aku tak pernah menyangka
hidupku hanayalah sebatang kara
hidup dibawah kolong jembatan

inikah yang dinamakan hidup?
EGOIS !
dunia ini memaksaku untuk bekerja
padahal,dunia seusiaku adalah bermain
tetapi,AKU!
aku hanya seorang anak jalanan
yang hanya mengamen dengan ditemani gitar kecilku
dipersimpangan lampu merah

aku ingin seperti anak lainnya
hidup serba ada,hidup serba mewah
yang bisa bermain bersama teman disekolah,
mendapat kasih sayang orang tua,
mendapat pelukan hangat dari seorang ayah,
dan belaian lembut seorang ibu

tetapi,aku tak kan pernah kesepian
karena aku mempunyai guru yang hebat
dia adalah teman teman anak jalanyang selalu mengisi hari-hariku dengan keceriaan,
canda dan tawa selalu menyertaiku
selalu mengajarkanku
untuk selalu mensyukuri hidup ini,dan
mengajarkanku MAKNA HIDUP

Garut,19 Januari 2013


Selasa, 15 Januari 2013

Puisi Merindukan Kehadiran Ayah | Rizal Shidiq Muttaqin

Merindukan Kehadiran Ayah
Rizal Shidiq Muttaqin

Dari sejak lahir aku kau besarkan
tapi mengapa?
sekarang aku kau tinggalkan
kini aku menjadi seorang anak yatim
Ayah..
apa kita akan bertemu lagi?
Hanya Allah-lah yang akan mempertemukan kita
Ayah..
aku merindukan kasih sayangmu lagi
tapi mengapa?
Allah berkehendak lain
Dia telah memisahkan kita
Ya Allah..!
Apakah ini takdirku?
tapi mengapa?
takdirku sangat pahit sekali,
aku harus ditinngal sang ayah
Ayah..
aku tidak bisa membalas kebaikanku
yang bisa kulakukan hanyalah berdoa,
doa yang ku ucapkan pada setiap sujudku
agar kita kelak berkumpul di Syurga
di tempat yang sangat indah bersama ayah,bunda,aku,dan kakak
dan aku hanya dapat berkata I MISS YOU FOREVER DAD

Januari 2013

Senin, 17 Desember 2012

Puisi Kejamnya Israel | Rizal Shidiq Muttaqin


Kejamnya Israel
Rizal Shidiq Muttaqin

kau telah membuat mereka gelisah
kau telah membuat mereka menangis
kau telah membuat mereka sakit
dan kau telah membuat mereka menjadi hancur

kau hancurkan kehidupan mereka
kau hancurkan cita-cita mereka
betapa kejamnya engkau
biadab. . .

kau telah membuat meneterskan air mata
bukan satu atau dua tetesan
tapi berjuta juta tetesan air mata
air mata yang selama ini mereka bendung
tapi kau membuat pecah dan berbekas

hidupnya tak lagi tenang
setiap hari kau membuatnya berdebar
kau telah mengambil ketenangan mereka,
ketenangan mereka menghafal al-Quran
tetapi kau ambil ketenangan itu
siang dan malam mereka tidak bisa tidur nyenyak,
karena mereka tidak akan pernah mundur untuk menghadapi seranganmu. . .

betapa biadabnya . . .
kau telah melenyapkan harta mereka,
bukan hanya harta yang kau lenyapkan nyawa sekalipun,
kau melenyapkan ayah mereka,ibu mereka,teman mereka,dan keluarga mereka
bahakan,kau hancurkan tempat menimba ilmu,kau hancurkan tempat berteduh
dan kau hancurkan tempat ibadah mereka hingga luluh lantang,
karena bom dan roket-roketmu yang kau ledakan,
sedangkan mereka hanya bersejatakan batu
apakah kau tidak malu?

sungguh,kau tak punya hati
hatimu lebih keras dari koral jalanan
hancurlah kau israel

Ya.. Rabb!
bantulah saudara-saudaraku di Palestina
berikanlah mereka kekuatan,kesabaran,dan pertahanan
untuk menghadapi serangan itu

Ya.. Rabb!
Binasakanlah Israel,binasakanlah israel,binasakanlah israel
sebagai balasan apa yang telah mereka lakukan. . . .