UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Rabu, 30 Juni 2010

Puisi Tentang Buruh | Sajak Buruh

Sajak Buruh
Faisal Muchtar Al Khaufi

buruh bersatu tak bisa dikalahkan
buruh bersatu tak bisa dikalahkan
buruh bersatu tak bisa dikalahkan
buruh bersatu tak bisa dikalahkan

anak – anak negeri berjalan pergi
menyisir waktu dan ruang
tubuhnya di beli hatinya terkunci
oleh singa-singa industri

seperti melacur….
seperti robot-robot bernyawa…

darahnya mengental keringat mengkristal
dalam panas yang menggumpal
deru mesin-mesin pecahkan telinga
bersama lapar yang menganga

memuja tembaga….
memuja mesin-mesin…..
seperti berhala….
kemanakah nasib buruh negeri ini
kalau upahnya dikebiri
kemanakah nasib buruh negeri ini
kalau hak-haknya dicuri
buruh…bersatulah

Karawang, 2008


Puisi Terang Bulan | Puisi Bertema Terang Bulan

Terang Bulan
Faisal Muhctar Al Khaufi


sesungguhnya lelaki itu berjalan antara pekatnya dupa, malam kian ramah
kerigatnya didinginkan angin lalu duduk menghitung sisa – sisa harapan
lantas bercumbu dengan nikotin karena tak ada lagi anggur yang bisa
menghangatkan dada

ajaib, ia pun berdiri “terima kasih tuhan” parau suaranya bergema antara
kesunyian dan lelapnya mimpi, di bawah lampu jalan yang setia, seperti
puisi yang ditukil dari kitab – kitab getir

aku menyaksikannya berasama salak anjing dan ringkik tawa parfum
kupu – kupu malam di sebrang jalan yang tak pernah mau jujur pada kenyataan


Karawang 2005

Temaram di Karawang

Temaram di Karawang
Faisal Muhctar Al Khaufi


selalu
ketika mega tenggelam kupaparkan segala keluhan
walau hanya sisa – sisa cahayanya saja
yang dapat kuajak bicara lalu hilag entah kemana

selalu
alunan adzan berdendang meski samar terdengar
di hati nanar, aku tetap menghampiri cahaya

selalu
dingin yang semakin runcing menyayat hari – hariku
dengan ribuan penat dibenak yang beranak pinak

selalu
meski ribuan tanya yang kubawa setelah sekian lama
aku mengembara di bumi yang sakit jiwa
mencari duniaku yang hilang, begitupun Tuhan


Karawang 2005

Syair Kepedihan | Faisal Muhctar Al Khaufi

Syair Kepedihan
Faisal Muhctar Al Khaufi

hasniah, ijinkan aku menutup rapat-rapat
buku harian ini dan mencoba melupakan kutukan
pada mantra garis tangan karena sebuah kata-kata
yang diiringi lapar dan memar telah memaksa aku
mencintai bisingnya suara mesin-mesin

bahkan aku tak pernah melihat matahari dan menghirup
wewangian musim, tak ada lagi bunga – bunga yang dapat
aku jadikan kata, tak ada lagi hujan yang dapat aku tafsirkan
pagi, siang, sore dan malam hanyalah hamparan lautan keringat

sungguh percikan bunga – bunga api dan kerasnya suara rimmer
pelan – pelan mengikis mata hati ini, betapa pedihya saban hari
mencintai sepatu boot, seragam, masker dan sarung tangan juga
memberi salam pada mata – mata sipit adalah keharusan

namun, jauh di dalam batin ini aku sudah menata rumah paling indah
untuk kita berdua.


Karawang 2005

Setelah Merenungi Kota

Setelah Merenungi Kota
Faisal Muhctar Al Khaufi

Sebuah perjalanan panjang
nadiku mengutuk setiap kata dan peristiwa
dalam kota yang kehilangan air mata
sebab Tuhan dan Dewa adalah pasangan
lesbian yang lucu pada setiap gedung – gedung
dalam kemandulan imaji para satria rela telanjang
demi pangkat dan kedudukan
hei arjuna ! matamu merah setelah menenggak darah
keringatmu bau sampah tubuhmu kekuning kuningan

ke ladang yang kering kerontang rumput-rumput
teraniaya langit, padi-padi terpaksa menguning tanpa isi
para petani mencangkul sawah dengan leher tergrok harga pupuk
daun-daun pucat penuh debu dan angin berhembus malu-malu
ternyata kemerdekaan hanya milik singa-singa industri
dan sejumlah orang-orang bertahta

memasuki lorong-lorong yang sempit para ibu
menyusui anaknya dengan puting yang berdarah
para bapak mengunyah aspal sambil menggaruk muka
dengan pecahan kaca seketika tikus-tikus mati besama
bau borok yang menyengat

di masjid besar anak-anak berlarian mencari tuhan
yang di sembunyikan tiang-tiang, azan dikumandangkan
dalam speaker yang batuk semntara sepatu dan sandal dicuri
malaikat maut yang miskin


pada pasar-pasar yang tak pernah tidur
ikan asin berbaris sambil menyumpahi iblis
sayur-sayur diikat kebohongan para pedagang
lalu tetesan keringat kuli panggul mengkristal
bersama bau pekat mentimun dan tomat busuk

Tuhan, selamatkanlah kotaku

Karawang 2007

Sebuah Keharusan | Faisal Muhctar Al Khaufi

Sebuah Keharusan
Faisal Muhctar Al Khaufi


kembali aku membaca buku yang halamannya berkisah
tentang keluhan para dewa – dewa penyair yang menenun kata-kata
kertas-kertas gelisah huruf-huruf bertuah membakar sejarah
antara kerumpilan kehidupan

kembali aku membaca diri, seribu kecewa berpusara di dada
bercengkrama dengan perih di bahu kananku, semestinya
kubalut luka ini dengan kain yang merindukan anyir darah
darah perawan yang hidup ditahun tujuh puluhan

kembali aku membaca kota, panorama memaksa sebuah belati untuk menghujam
ribuan sepanduk dan retorika buah dari manusia yang gemar berepolitisi

adalah sebuah paksaan ketika aku harus berlari menju puncak gunung
memikul senjata dan ribuan amunisi lalu menembaki langit, bulan,
bintang dan matahari



Karawang 2005



SARASKU | Faisal Muhctar Al Khaufi

SARASKU
Faisal Muhctar Al Khaufi


di matamu aku temukan puisi yang mengalir tak henti-henti
seperti telaga yang menyimpan mitos-mitos aneh yang lampau
di atas tikar ini aku meminjam keramat rimbun pohon kersen
dan bahasa riang burung-burung selagi malaikat senja menaburkan
serbuk asihan dan kasmaran yang digunakan sulaiman

mendekatlah sasasku dan pahamilah aku sebagai seniman kolokan
sebab meminangmu dengan sebotol air mineral dan shalat ashar
adalah parodi paling lucu sepanjang sore ini dan biarkan orang-orang
berjingkrak-jingkrakan sambil muntah-muntah menertawakan
peraduan kita, katakan kau takan pernah tidur sepanjang sore ini
daun-daun saling melempar cerita dan di selipkan di pelepah pohon
ranting-ranting menyalurkan bait-bait cinta yang di serap akar kerinduan
alismu sarasku menepis kalimat-kalimat yang mengalun seperti suara
biola tua

inilah aku
sepenggal sajak cinta murahan yang berserakan diantara butiran embun
bersama tubuh kikuk yang mematung dihadapanmu yang tampak bingung
lalu keringat dingin, bau rokok, dan selembar daun kering yang kuremukan
seakan mengesahkan bahwa aku tak karuan

karawang 2007



Puisi Renungan Senja | Faisal Muchtar Al Khaufi

Renungan Senja
Faisal Muchtar Al Khaufi

datang dari sebuah bunyi
menuruni tangga – tangga mimpi
lalu datang kata – kata sadar
dari imaji raut wajah kota yang bingung

karang pawitan, tiang bendera yang miring
memaksa merah putih berkibar malu - malu
singaperbangsa, stadion geledeg yang mubajir
setiap pagi orang – orang berdatangan mencari kesegaran
dari udara bercampur busuk di tengah kota yang kikuk

mall besar dibangun bersama kepura - puraan
yang merubah peradaban seraya tuli akan jeritan warung kopi
ayo sarapan pagi di alun – alun bersama orang gila
yang selalu senyum setiap hari, aspal dingin yang retak
simpang siur jalur angkutan umum juga banjir yang setia
di musim hujan membuat benih - benih gelisah

muda mudi mencintai petualangan sementara
pengendara motor tak lagi bertelinga
seniman tradisional hanyalah kenangan
dalam kota yang lupa goyang
oh karawang


Karawang 2007

Reinkarnasi | Faisal Muhctar Al Khaufi

Reinkarnasi
Faisal Muhctar Al Khaufi

seputih bulan
kini aku melarutkan warna – warna kulitku ke cahaya
meraja jua kembali luka – luka yang lama menganga
memfosilkan rindu di puncak gunung hari
lalu bersumpah – sumpah
dari sini dapat ku lihat betapa bodohnya
orang – orang yang pasrah kepada nasib
sedang mereka tak mau merubahnya

atas nama seribu mata air
aku mengembara mencari kembali telagaku yang hilang
walau telapak kaki telah membatu

atas nama lagit seribu warna
aku memutihkan warna – warna ku, meski setiap titian
tangga yang ku daki tadi bersaksi bahwa aku hidup kembali


Karawang 2005



Rengganis | Faisal Muhctar Al Khaufi

Rengganis
Faisal Muhctar Al Khaufi

sungguh, tak mungkin ku dustakan meditasi itu
seperti tidur degan mimpi indah yang panjang
suburkan murung di tubuhku mematung
menjalar hingga ke sum–sum dan balung

tetapi sebenarnya
aku sedag menunggu dibangunkan oleh lagu
yang dimainkan tangan dewi kecapi
yang lentik jarinya mematahkan ranting dan dedaunan

hari ini, kupinang kau rengganis untuk kujadikan mata air sebab hujan
tak mampu lagi membanjiri telaga yang dulu penuh cinta dan biarkan aku
mendayung perahu sambil menjala ikan di telaga itu

kaulah dewi itu, rengganis
segala cinta untukmu


Karawang 2005



PULANG | Faisal Muchtar Al Khaufi

PULANG
Faisal Muchtar Al Khaufi

mungkin, sudah saatnya kita kembali kerumah masing-masing
untuk memahami jiwa yang tak pernah kita temukan sebelumnya
memahami tangis dan gelisah ibu, memahami bahasa diam ayah
juga senda gurau adik dan keponakan kita
ternyata hidup bukanlah pertunjukan semalam suntuk diatas
penggung atau pentas keliling kota, lintas pulau atau keliling dunia

sudah saatnya kita kembali untuk memebenahi kamar yang lama
kita tinggalkan , membenahi foto-foto kertas-kertas usang dan cermin
yang tak henti-hentinya berkata “keparat, kau sakit jiwa!”
perlu sedikit waktu untuk merenungkan perjalanan kita kemarin
merenungkan setiap peristiwa, percakapan, dan tindakan-tindakan
yang kadang tak masuk akal.

dan dirumah masing-masinglah kita akan mendapatkan kesejukan
juga makna dari sebuah pengembaraan, seperti jiwa-jiwa menuju keabadian
ayolah kawan, kembalilah ke rumah masing-masing agar kita sadari
betapa besar arti sebuah kehangatan berkeluarga, ambilah secerik kertas
dan tulisalah puisi sebanyak mungkin sambil menghargai bahasa dan
kesunyian yang memang tak lazim

mungkin, suatu saat nanti akan kita ledakan bom waktu itu besama-sama


Karawang 2008


PERJALANAN TERAKHIR | Faisal Muchtar Al Khaufi

PERJALANAN TERAKHIR
Faisal Muchtar Al Khaufi


akhirnya kepada puisi juga aku kembali
telah ku ungkap rahasia kegelisahan para pecinta ketakjuban
mereka yang mengerti segala isyarat dan hakikat kerinduan
juga pesan dan nasihat para pemuja keindahan
hingga tibalah saatnya waktu yang akan berbicara

akhirnya kepada puisi juga aku kembali
satu panggung dan seribu mata adalah rekayasa
tumpukan naskah telah ku telanjangi
bersama lakon-lakon yang menyesatkan
lampu-lampu yang tak kenal warnanya
musik yang mengalun tak terekendali
juga klimaks dan anding yang tak pernah usai

kini ku tutup rapat-rapat tirai panggung
akhirnya kepada puisi juga aku kembali

Karawang 2008

Perselingkuhan Malam | Faisal Muhctar Al Khaufi

Perselingkuhan Malam
Faisal Muhctar Al Khaufi


bahkan cahaya menghardik matahari
dan menawarkan perselingkuhan dengan malam
malam sepertinya menawarkan pesona di atas pesona
ada bisik yang tak tercatat dalam perjanjian di kemaluan malam
tentang jaman yang meronta ingin dinikahi

cipasung desa kecil itu pada titik sunyi
seorang tua di pojok perapian bersama gumam istrinya
menatap bugil pada langit yang angkuh
gemuruh api menyaksikan peraduan demi peraduan
merampungkan malam yang sempurna ditelan hati

sunyi pun hilang diterpa fajar
cahaya kembali datang mendamaikan
setiap perselingkuhan demi perselingkuhan


Tasikmalaya 2004

Menuju Rumahmu

Menuju Rumahmu
Sarabunis mubarok

Faisal Muchtar Al Khaufi


dalam cuaca buruk
langkah ku meniti setiap tikugan gelisah
kertas-kertas yang ku genggam bergetar
ketika air hujan menyentuh kepala
semantara darahku mengalir keselokan

Bun, menuju rumahmu
aku mengantungi tembakau
yang ku curi dari saku kiyai
seraya meninggalkan kitab-kitab juhud
untuk berguru imaji

sesungguhnya puisi terpanjang
adalah gelap itu saat cahaya lilin
menemani diskusi dan meditasi
dan aku tenggelam, bun

tenggelam bersama racikan
tembakau dan kata-kata
setelah bait-bait kita telanjangi
maka kutuklah aku menjadi penyair

Karawang 2007




Ketika Meditasi | Faisal Muhctar Al Khaufi

Ketika Meditasi
Faisal Muhctar Al Khaufi


ternyata hari – hari itu pahit sejak mimpi – mimpi tiada berujung itu
Mengendap di pusara kemaluan hatiku, sedingin kota yang menjelma
Kematian dari ribuan sajak yang terpencil, kini darahku yang sedingin besi
Perang melawan jutaan kekecewaan bersama surat – surat lamaran yang tak
Pernah kunjung kembali.

Kutatar kembali segumpal daging yang ada dalam dadaku, sebab keringat
Ini telah mengering sekering kota yang tak mengijinkan aku memakai baju,
Wajahku semakin jelaga sejak udara dibubuhi mantra buhun para
Penyamun, tetapi masih saja mulut – mulut sesumbar itu meneriakkan yel – yel
Menyakitkan sedang mereka telah berikrar menjadi saudaraku

Inikah realita dari sebuah dongeng yang ditiupkan malaikat ketika aku
Masih semedi di rahim ibu, atau mungkin inikah rahasia buku iliyyin di bahu
Kananku, jika itu benar maka pantaslah sang penyair pernah berkata

“Manusia adalah mahluk yang diciptakan dari separuh dongeng
dan separuh kenyataan”
Akulah orang itu


Karawang 2005





SEPERTINYA | Faisal Muhctar Al Khaufi

SEPERTINYA
Faisal Muhctar Al Khaufi


sepertinya hujan magrib mewiridkan
kenangan lama yang penuh luka juga nanah
pohon-pohon sunyi hantu-hantu lucu
bercengkrama melalui sel-sel waktu
tepat pada serpihan bintang-bintang

azan menawarkan peraduan
di dasar batin memporak porandakan bisik
dan lagu siul itu bertautan bagai lonceng
masih ada yang menyajikan damai

selesai salam dan doa-doa berterbangan
layaknya kupu-kupu kecil menari-nari
selesai salam dan doa-doa berterbangan
di atas kubah berharap pintu langit terbuka


Karawang 2004



Sajak Tahun Tuhan | Faisal Muhctar Al Khaufi

Sajak Tahun Tuhan
Faisal Muhctar Al Khaufi


tahun-tahun bermunajat
saat doa-doa disepuh alim ulama
melulu batu-batu disepuh ayat suci
dan nafas para sifi mengetuk pintu langit
menguak tabir pada hati yang kecemasan

tahun-tahun menangis
di dasar hati yang terkikis
namun rindu tak terhapus
oleh cinta yang mulai pupus

tahun-tahun menelan dzikir
di sepertiga malam yang getir
dan rindu pun menyauh
di atas sajadah lusuh

orang-orang pun menari layaknya
mulana menari di depan tuhan
aku juga menari

ya disini

di dasar batin ini


Tasikmalaya 2003


Rindu Tasik | Puisi Kerinduan

Rindu Tasik
Faisal Muhctar Al Khaufi

aku merindukan riak air sawah
tajamnya udara gunung
serta cinta yang pernah kutinggalkan
saat-saat dimana kitab-kitab klasik kugauli
memburu paham-paham sufi dan kaidah yang tersirat
dzikir-dzikir sunyi bergema di dalam batin
jiwa yang tenang dalam pelukan Allah

pernah kudapati kebersamaan
bercanda ria berebut kerak nasi
sembunyi-sembunyi membacok ikan ajengan
lalu menikmati jamuan malaikat di atas daun pisang

ternyata kekuatan sebuah hidayah
telah menenggelamkan aku pada samudera ibadah
yang abadi

kini aku pulang cipasung membawa setumpuk nasihat dan amanah
seperti musa yang ditugaskan mengislamkan fir’aun
ke kota yang lupa Tuhan dan daratan
melulu aku perang melawan analogi sufistik yang sinting
paham-paham gila yang dibungkus ormas-ormas sakit
yang keluar dari mulut boneka-boneka sejarah

tapi aku masih tetap berdiri bersama kaidah masa lalu
syair, beri aku kekuatan!

Karawang 2004

Aku Tulis Sajak ini Dengan Air Mata

Aku Tulis Sajak ini Dengan Air Mata
Faisal Muhctar Al Khaufi

mengapa harus rumah itu
kenapa tidak kita saja yang dikorbankan
guci-guci tua, lukisa-lukisan tanpa nama
bantal guling yang bersaksi lahirnya kita
tali pusar yang terbungkus kapas putih
burung nuri yang riang setiap hari
foto-foto masa kecil yang jenaka

tak hanya itu yang kita punya

mengapa harus rumah itu
kenapa tidak kita saja yang dikorbankan
sungai ceotan yang mengalir dengan tenang
gagahnya gunung kapur di depan rumah
masjid tua warisan abah kita
dan taman kanak-kanak tempat kita sekolah dulu
terasa begitu berat meninggalkannya

bisingnya pabrik peleburan kapur
dentuman dinamit pemeceh karang
dan betapa riangnya bermain
di bawah rindang sang pohon jambu
sambil menunggu ayah pulang
semua itu masih melekat dalam ingatanku

wajah desa dipagi hari
betapa sejuknya udara gunung
hangatnya matahari menyentuh kepala
juga langit yang acap kali menaburkan
serbuk hujan adalah nyata
nyata bagi kita

mengapa harus rumah itu
kenapa tidak kita saja yang dikorbankan

duhai Allah yang maha bijaksana
begitu mulia ibu merawat tiga anaknya
hingga saat menjelang tidur pun
ibu menyanyikan lagu syahdu untuk kita
lagu yang membawa kesurga paling indah, milik kita

yang tak pernah terlupakan ketika mata kita terbuka
ibu sudah tiada
rambutnya tertata rapih dengan senyum di bibirnya
bahu yang penuh kehangatan memeluk kita bertiga
sementara matanya tertutup dengan damai

ingatlah sebuah nisan putih
bertuliskan nama yang tak asing
nama yang tak hancur di terpa jaman
meski ada yang menggantikannya

dan itu semua terjadi di rumahku
rumah mu rumah kita.


Karawang 2005

Aku Pun Tak Tahu ( I ) | Faisal Muhctar

Aku Pun Tak Tahu ( I )
-Semi ikra anggara

Faisal Muhctar Al Khaufi


aku mabuk kata lalu memuisikan sakit di atas kertas
demi Tuhan para penyair
aku mabuk lagi dan melengkapkan orgasme
bersama kitab-kitab sastra
membentur masa laluku yang agamis

aku memang pengobral janji
tapi aku punya harga diri
kegilaan ku hanya respon gilanya dirimu

aku mabuk lagi dan terus menerus mabuk
membayangkan lembaran hari-hariku
masuk ke sajak-sajak atau rintihan malamku
menjadi judul, jalan pikiranku menjadi tifografi
yang tak kunjung menjadi antologi


Karawang 2005

Puisi Aku dan Kekasih | Faisal Muhctar Al Khaufi

Aku dan Kekasih
Faisal Muhctar Al Khaufi


malam yang menggetarkan api
masih saja berkata tidak untuk bercinta
sedang kita telah berpelukan sekian lamanya
berusaha mencapai puncak-puncak paling nisbi

jangan berkata malu
karena lampu yang redup itu
akan menjadi saksi tajamnya
senjata tumpul pamungkasku
biarkan malam ini rebah di jantung waktu
rembulan akan tertutup awan
sementara kita menyatukan air keringat


Karawang 2005


Biografi FAISAL MUCHTAR AL KHAUFI

FAISAL MUCHTAR AL KHAUFI

Lahir di Bogor 24 September Alumni PONPES Cipasung Singaparna Tasikmalaya Jawa Barat, menulis puisi sejak SMA, angota Sanggar Sastra Tasik (SST) juga menjadi aktivis Teater Tasikmalaya, setelah lulus menetap di Karawang dan mendirikan Masyarakat Sastra Karawang (MASTAKA) dan Teater Pelangi bersama para seniman muda Karawang, puisinya pernah dimuat di Radar Karawang, Radar Bogor, Majalah Pangkal Perjuangan, Gerbang, Horioson, harian KOMPAS, PIKIRAN RAKYAT, Buletin Siluet, dan dipublikasikan di RSPD Tasikmalaya, Radio LAZUAR FM Karawang, juga menulis dan menyutradarai Naskah Drama dan Monolog yang sering dipentaskan di Karawang dan Bogor, antologi Tunggalnya “ Ayat – Ayat Kasmaran “, sekarang menetap dan bekerja di Karawang sebagai buruh dan Instruktur Teater Sekolah : “Teater Bunga” SMAN 5 Karawang, “Teater Merah Putih” SMAN 3 Karawang, “Teater Mentari” SMAN 4 Karawang, “ Teater Bintang “ SMA/SMK BHINEKA Karawang.


Email : faisalpenyair@yahoo.co.id
Blog/Web: http ://teaterpelangi-karawang.blogspot.com ; http://faisalmuchtar.com
Contac person : (0267) 404583, 085692459912

Selasa, 29 Juni 2010

Sistem pemeliharaan induk pejantan ayam kampung

Saat proses karantina, ayam pejantan harus mendapatkan perawatan dan pakan yang baik agar dapat mengahsilkan sperma yang berkualitas. Pakan yang diberikan harus mengandung protein sebesar 16% dan energi atau Metabolize Energi ME, sebesar 2400 Kcal. Kadar protein pakan yang rendah akan menyebabkan fertilitas dan daya tetas yang rendah pula.

Selama dalam karantina, pejantan perlu mendapat tambahan pakan berupa kecambah sebagai sumber vitamin E. Kecambah yang terbaik adalah kecambah kacang hijau karena kandungan vitamin E nya termasuk yang tertinggi. Pilihlah pejantan yang aktif dan agresif, memiliki postur tubuh tinggi tegap, seerta tidak memiliki cacat pada anggota tubuhnya.

Puisi Tiada Seindah Mimpi | ArieyWee


TIADA SEINDAH MIMPI

Bersembunyi di sebalik senyuman,
aku bermonolog di dalam hati,
seksa tak terkira,
peritnya tak tertanggung.

Aku merasa sepi menangis pilu,
memejam mata sakitnya hati,
mana mungkin mereka tahu apa yang aku rasa.
Dendamku, dukaku, benciku,
segalanya aku tanamkan di dasar hati,
ku timbuskan dengan perasaan bahagia menutupi
itu semua,
hanya untuk mengaburi mata mereka sedangkan aku,
masih terluka.

Kiriman : ArieyWee


JERIT HATIKU By : Ayu Arista

JERIT HATIKU

Kemunafikan menjadi paradigma paradigma dunia
Yang semakin meragas pilu kekuatan jiwa
Hanya menjadikan pecundang pecundang dunia merajai jagad ini
Hatiku luluh lantak mengiringi keresahan jiwa yang membatin pilu
Inikah hidup….?
Mengapa terlalu nista… mengapa terlalu jalang…?
takkah ada yang mampu menjelaskannya padaku?
Tolong aku tuhan…
Mengapa tak ada satupun yang perduli
Hatiku semakin hancur saat acuh menyapa diri ini
Takkah kalian merasakan apa yang kurasa saat ini
Takkah kalian mendengar jeritan hati ini…
Takkah kalian memahami rasa ini..
Takkah kalian tau..
Bahwa Aku tlah terluka dalam…


Kiriman : Ayu Arista


Share







Puisi Ketika Cinta Bersemi | Sun Hadi


KETIKA CINTA BERSEMI
Sun Hadi

Kucoba untuk mencintainya,
Namun ku tak kuasa
Kucoba melupakannya,
Namun ku takut menderita
Kucoba meninggalkannya,

Namun kutakut sepi melanda
Kucoba mengingatnya,
Namun kutakut membebaninya
Ku ingin menyatakannya,
Namun kutakut kecewa


Biarlah kan kusimpan rasa cinta,
Dalam hati yang terus nestapa
Ku buatkan dalam hatiku istana,
Agar rasa cinta itu tetap terjaga


Masaku kini telah berlalu lama,
Hingga tak ada lagi asa tersisa
Untuk menuai segala rasa suka,
Akan arti kata-kata mutiara cinta


Hari demi hari berlalu begitu saja,
Seakan rasa cinta itu telah binasa,
Atau mungkin sudah kadaluarsa,
Hingga kesepian datang melanda


Kucoba tuk mengalihkan semua,
Mengingat akan kehadiran-Nya,
Dalam hidup yang di alam dunia,
Hingga menunggu saat ajal tiba


Kembali ku adukan semuannya ,
Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
Atas beban rasa yang menimpa,
Hingga larut dalam suasana jiwa


Dia selalu mencintai hamba-Nya,
Dalam suka dan duka selalu ada,
Tidak lengah dan selalu terjaga
Bagi hamba-Nya yang bertaqwa
Dan mengharap kehadirann-Nya



Karya : AnakAngon (Sun Hadi)
(Dibuat pada hari Sabtu, 29 Mei 2010)





College Physics

College Physics provides students with a clear and logical presentation of the basic concepts and principles of physics. The authors include a broad range of contemporary applications to motivate students understanding of how physics works in the real world. In addition, new pedagogy, reflecting the findings of physics education research, has been added to help students improve their problem solving skills and conceptual understanding. The text's flexible, accessible, and focused presentation, coupled with extraordinary text/media integration through PhysicsNow, gives instructors and students the tools they need to succeed. This text, which covers the standard topics in classical physics and 20th century physics, is divided into six parts. Newtonian mechanics and the physics of fluids (Part I); heat and thermodynamics (Part II); wave motion and sound (Part III); electricity and magnetism (Part IV); properties of light and the field of geometric and wave optics (Part V); and an introduction to special relativity, quantum physics, and atomic and nuclear physics (Part VI).

College Physics, memberikan siswa presentasi yang jelas dan logis dari konsep dasar dan prinsip-prinsip fisika. Para penulis mencakup berbagai aplikasi kontemporer untuk memotivasi siswa memahami bagaimana fisika bekerja di dunia nyata. Selain itu pedagogi, baru, mencerminkan temuan riset fisika pendidikan, sudah ditambahkan untuk membantu mahasiswa meningkatkan keterampilan pemecahan masalah mereka dan pemahaman konseptual. Teks yang fleksibel, mudah diakses, dan presentasi terfokus, digabungkan dengan teks yang luar biasa / integrasi media melalui PhysicsNow, instruktur dan siswa memberikan alat mereka butuhkan untuk berhasil. Teks ini, yang mencakup topik-topik standar dalam fisika klasik dan fisika abad ke-20, dibagi menjadi enam bagian. Newton mekanika dan fisika dari cairan (Bagian I); panas dan termodinamika (Bagian II); gerakan dan gelombang suara (Bagian III); listrik dan magnet (Bagian IV); sifat cahaya dan bidang geometris dan optik gelombang (Bagian V); dan pengenalan tentang relativitas khusus, fisika kuantum, dan atom dan fisika nuklir (Bagian VI).

Senin, 28 Juni 2010

Daya tetas telur ayam kampung yang baik

Telur tetas yang baik adalah telur yang memiliki daya tetas tinggi. Daya tetas yang tinggi dapat dilihat dari nilai indeks telur. Indeks telur adalah perbandingan lebar maksimal dengan panjang maksimal telur dikalikan dengan 100%. Nilai indeks telur sebesar 74% berarti telur memiliki daya tetas yang paling tinggi. Dengan demikian, bentuk telur yang akan digunakan dalam penetasan janganterlalu bulat atau terlalu lonjong. KIsaran nilai indeks telur sebesar 74% akan mempermudah dalam pengepakan telur.

Kualitas telur tetas ayam kampung sangat bervariasi mengingat sistem pemeliharaan yang tidak intensif. Berikut tiga permasalahan penting yang mempengaruhi kualitas telur ayam tetas ini.
  1. Tidak jelasnya alur genetika intuk yang mengahsilkan telur tetas. Hal ini disebabkan tidak diketahuinya asal muasal induknya atau terjadi inbreeding antara ayam yang masih satu keluarga. Misalnya perkawinan induk jantan dengan anak betina, induk betina dengan anak jantan, atau anak dengan anak. Perkawinan seperti ini akan memunculkan sifat yang tidak menguntungkan, misalnya tubuh yang kerdil serta daya tahan tubuh yang lemah sehingga mudah terserang penyakit.
  2. Tidak jelasnya jenis pakan yang dikonsumsi menyebabkan daya tetas menjadi tidak stabil. Selain itu, status ketercukupan gizi yang kurang menyebabkan daya tetas menjadi rendah.
  3. Tidak jelasnya status kesehatan dari si induk karena tidak ada pencatatan (recording) riwayat kesehatan induk. Hal ini menyebabkan DOC yang dihasilkan bisa saja membawa benih penyakit dari induknya. Karena itu, para pelaku penetasan sebaiknya memperbaiki sistem pemeliharaan ayam yang menjadi sumber telur tetasnya.
Telur tetas yang berkualitas akan diperoleh dari induk ayam yang juga berkualitas dan dipelihara dengan baik. Banyak hal yang mempengaruhi daya tetas telur. Selain pengaruh selama proses penetasan, kondisi dan asal telur juga sangat mempengaruhi daya tetas telur. Karena itu, pengetahuan tentang hal-hal yang mempengaruhi daya tetas telur perlu diketahui.

Minggu, 27 Juni 2010

Telur tetas ayam kampung yang baik

Telur yang berasal dari perkawinan induk jantan dan betina dengan perbandingan maksimum 1:6. Berdasarkan pengalaman, jika jika induk betina lebih dari tujuh ekor, maka telur fertil yang dihasilkan tidak lebih dari 85%. Setelah tiga minggu, ayam pejantan yang dikawinkan dengan betina harus diganti dengan ayam pejantan lain yang telah dikarantina sebelumnya. Sementara, ayam pejantan yang diganti mendapat giliran untuk dikarantina.

Telur yang ditetaskan adalah berasal dari induk-induk yang telah divaksin secara lengkap dan dipelihara dalam kandang yang bersih. Ukuran serta bentuk dan warnanya seragam. Kondisi telur bersih dan telah dicuci dengan air yang dicampur desinfektan. Tapi jika tidak dicuci juga lebih bagus.

Telur tidak berumur lebih dari 7 hari, telur yang sudah berumur 7 hari sejak keluar dari induknya biasanya memiliki komposisi telur yang encer. Karena itu, tali kuning telur menjadi mudah putus dan menyebabkan embrio mati selama selama didalam mesin tetas karena kekurangan makanan. Namun, putusnya tali juga bisa disebabkan oleh proses pembalikan yang kasar atau goncangan diperjalanan, terutama saat pengangkutan yang jaraknya jauh.

A Universe of Atoms, An Atom in the Universe

The essays in this book are based on researches the author has undertaken on a wide range of topics, some using equipment no more elaborate than what one can find in an ordinary kitchen, others making elegant use of sophisticated experimental apparatus. Presenting a personal odyssey in physics, Silverman investigates processes for which no visualizable mechanism can be given, or that seem to violate fundamental physical laws (but do not), or that appear to be well understood but turn out to be subtly devious. Written in an engagingly personal style, the essays will be of interest to students of physics and related disciplines as well as professional physicists. Though they deal with subtle concepts, the discussions use little mathematics, and anyone with a little college physics will be able to read the book with pleasure. Silverman's researches deal with in quantum mechanics, atomic and nuclear physics, electromagnetism and optics, gravity, thermodynamics, and the physics of fluids.

Terjemahan:
Esai-esai dalam buku ini didasarkan pada penelitian penulis telah dilakukan pada berbagai topik, beberapa menggunakan peralatan tidak lebih rumit daripada apa yang kita dapat menemukan di sebuah dapur biasa, yang lain memanfaatkan elegan aparatur eksperimental canggih. Menampilkan pengembaraan pribadi dalam fisika, Silverman menyelidiki proses yang ada mekanisme visualizable dapat diberikan, atau yang tampaknya melanggar hukum-hukum fisika dasar (tapi jangan), atau yang muncul harus dipahami dengan baik tetapi berubah menjadi halus licik. Ditulis dalam gaya pribadi engagingly, esai-esai akan menarik bagi mahasiswa fisika dan disiplin ilmu terkait serta fisikawan profesional. Meskipun mereka menghadapi konsep halus, diskusi menggunakan sedikit matematika, dan siapa saja dengan fisika perguruan tinggi kecil akan dapat membaca buku dengan kesenangan. Silverman yang menangani penelitian dalam mekanika kuantum, fisika atom dan nuklir, elektromagnetisme dan optika, gravitasi, termodinamika, dan fluida.

Sabtu, 26 Juni 2010

Telur tetas ayam kampung asli

Saat ini banyak ayam kampung yang beredar dipasaran merupakan hasil persilangan dari ayam broiler, ayam petelur dan ayam lokal. Selain warna bulu yang berbeda, para konsumen akhir biasanya tidak terlalu menyukai aym crossing ini. Meskipun demikian, harga ayam crossing juga terus meningkat karena persediaan ayam kampung yang tidak mencukupi.

Berikut karakteristik telur dan DOC ayam kampung crossing yang dapat digunakan untuk membedakanya dengan ayam kampung murni.
  1. Telur ayam kampung crossing memiliki warna coklat tua dan memiliki berat sebesar 55-65 gram, karena memang berasal dari persilangan ayam kampung dengan ayam ras petelur. Sementara itu, telur ayam kampung berwarna putih agak kecoklatan dengan berat 40-45 gram.
  2. DOC ayam kampung memiliki berat 26-33 gram per ekor dan berwarna beragam, sedangkan ayam kampung crossing memiliki berat rata-rata 40 gram per ekor dan berwarna putih agak kecoklatan serta ada yang berwarna hitam dengan bercak-bercak putih.
  3. Ayam crossing memiliki daya tetas lebih baik karena nutrisi, kesehatan, dan keseragaman umur induknya terkontrol dengan lebih baik (karena ayam ras petelur dibudidayakan oleh breeding profesional)

PUISI INDONESIA RAYA - Andri Nur Latif

INDONESIA RAYA
Andri Nur Latif


INDONESIA RAYA I

Aku Cinta Rupiah


Juni 1999


INDONESIA RAYA II

kerbauku diterkam
serigala pada lehernya

Juni 1999



INDONESIA RAYA II

Kemerdekaan adalah sebuah pintu di antara
dua ruang yang sama
kita lewat

Juni 1999


(Antologi Puisi Andri Nur Latif "My Name Is Mimin")

SAJAK CINTA KAHLIL GIBRAN - THE LIFE OF LOVE

THE LIFE OF LOVE

Spring

Come, my beloved; let us walk amidst the knolls,
For the snow is water,
And life is alive from its slumber and is roaming the hills and valleys.
Let us follow the footprints of Spring into the distant fields,
And mount the hilltops to draw inspiration high above the cool green plains.

Dawn of Spring has unfolded her winter-kept garment
And placed it on the peach and citrus trees;
And they appear as brides in the ceremonial custom of the Night of
Kedre.

The sprigs of grapevine embrace each other like sweethearts,
And the brooks burst out in dance between the rocks,
Repeating the song of joy;
And the flowers bud suddenly from the heart of nature,
Like foam from the rich heart of the sea.

Come, my beloved; let us drink the last of Winter’s tears from the cupped lilies,
And soothe our spirits with the shower of notes from the birds,
And wander in exhilaration through the intoxicating breeze.

Let us sit by that rock, where violets hide;
Let us pursue their exchange of the sweetness of kisses.


Summer

Let us go into the fields, my beloved,
For the time of harvest approaches,
And the sun’s eyes are ripening the grain.
Let us tend the fruit of the earth,
As the spirit nourishes the grains of joy from the seeds of Love,sowed deep in our hearts.
Let us fill our bins with the products of nature,
As life fills so abundantly the domain of our hearts with her endless bounty.
Let us make the flowers our bed,
And the sky our blanket,
And rest our heads together upon pillows of soft hay.
Let us relax after the day’s toil, and listen to the provoking murmur of the brook.


Autumn

Let us go and gather grapes in the vineyard for the winepress,
And keep the wine in old vases,
As the spirit keeps Knowledge of the ages in eternal vessels.

Let us return to our dwelling,
For the wind has caused the yellow leaves to fall
And shroud the withering flowers that whisper elegy to Summer.
Come home, my eternal sweetheart,
For the birds have made pilgrimage to warmth
And lest the chilled prairies suffering pangs of solitude.
The jasmine and myrtle have no more tears.

Let us retreat, for the tired brook has ceased its song;
And the bubblesome springs are drained of their copious weeping;
And their cautious old hills have stored away their colourful garments.

Come, my beloved; Nature is justly weary
And is bidding her enthusiasm farewell
With quiet and contented melody.


Winter

Come close to me, oh companion of my full life;
Come close to me and let not Winter’s touch enter between us.
Sit by me before the hearth,
For fire is the only fruit of Winter.

Speak to me of the glory of your heart,
For that is greater than the shrieking elements beyond our door.
Bind the door and seal the transoms,
For the angry countenance of the heaven depresses my spirit,
And the face of our snow-laden fields makes my soul cry.

Feed the lamp with oil and let it not dim,
And place it by you,
So I can read with tears what your life with me has written upon your face.

Bring Autumn’s wine.
Let us drink and sing the song of remembrance to Spring’s carefree sowing,
And Summer’s watchful tending,
And Autumn’s reward in harvest.

Come close to me, oh beloved of my soul;
The fire is cooling and fleeing under the ashes.
Embrace me, for I fear loneliness;
The lamp is dim, and the wine which we pressed is closing our eyes.
Let us look upon each other before they are shut.
Find me with your arms and embrace me;
Let slumber then embrace our souls as one.
Kiss me, my beloved, for Winter has stolen all but our moving lips.

You are close by me, my Forever.
How deep and wide will be the ocean of Slumber,
And how recent was the dawn!

(A Tear and A Smile)

SONG OF THE RAIN - Khalil Gibran

SONG OF THE RAIN

I am dotted silver threads dropped from heaven by the gods.
Nature then takes me, to adorn her fields and valleys.

I am beautiful pearls,
Plucked from the crown of Ishtar by the daughter of Dawn to embellish the gardens.

When I cry the hills laugh;
When I humble myself the flowers rejoice;
When I bow, all things are elated.

The field and the cloud are lovers
And between them I am a messenger of mercy.
I quench the thirst of one;
I cure the ailment of the other.

The voice of thunder declares my arrival;
The rainbow announces my departure.
I am like earthly life,
Which begins at the feet of the mad elements
And ends under the upraised wings of death.

I emerge from the heard of the sea
Soar with the breeze.
When I see a field in need,
I descend and embrace the flowers and the trees in a million little ways.

I touch gently at the windows with my soft fingers,
And my announcement is a welcome song all can hear
But only the sensitive can understand.

The heat in the air gives birth to me,
But in turn I kill it,
As woman overcomes man with the strength she takes from him.

I am the sigh of the sea;
The laughter of the field;
The tears of heaven.

So with love –
Sighs from the deep sea of affection;
Laughter from the colourful field of the spirit;
Tears from the endless heaven of memories.


(A Tear and A Simle)

SONG OF FORTUNE - Kalil Gibran

SONG OF FORTUNE
Kahlil Gibran

Man and I are sweethearts
He craves me and I long for him,
But alas!
Between us has appeared a rival who brings us misery.
She is cruel and demanding,
Possessing empty lure.
Her name is Substance.
She follows wherever we go
And watches like a sentinel,
Bringing restlessness to my lover.

I ask for my beloved in the forest,
Under the trees, by the lakes.
I cannot find him,
For Substance has spirited him to the clamorous city
And placed him on the throne
Of quaking, metal riches.

I call for him with the voice of knowledge
And the song of Wisdom.
He does not hearken,
For Substance has enticed him into the dungeon
Of selfishness, where avarice dwells.

I seek him in the field of Contentment,
But I am alone,
For my rival has imprisoned him ,
I the cave of gluttony and greed,
And locked him there
With painful chains of gold.

I call to him at dawn, when Nature smiles,
But he does not hear,
For excess has laden his drugged eyes with sick slumber.

I beguile him at eventide, when Silence rules
And the flowers sleep.
But he responds not,
For his fear over what the morrow will bring shadows his thoughts.

He yearns to love me;
He asks for me in this own acts.
But he will find me not except in God’s acts.
He seeks me in the edifices of his glory
Which he has built upon the bones of others;
He whispers to me from among his heaps of gold and silver;
But he will find me only by coming to the house of Simplicity
Which God has built at the brink of the stream of affection.

He desires to kiss me before his coffers,
But his lips will never touch mine,
Except in the richness of the pure breeze.

He asks me to share with him his fabulous wealth,
But I will not forsake God’s fortune;
I will not cast off my cloak of beauty.

He seeks deceit for medium;
I seek only the medium of his heart.
He bruises his heart in his narrow cell;
I would enrich his heart with all my love.

My beloved has learned how to shriek and cry for my enemy, Substance;
I would teach him how to shed tears of affection
And mercy from the eyes of his soul
For all things,
And utter sighs of contentment through those tears.

Man is my sweetheart;
I want to belong to him.


(A Tear and A Smile)

Jumat, 25 Juni 2010

Sumber pemanas dan ventilasi pada mesin tetas telur ayam kampung

Pada keadaan alami, sumber panas dalam proses penetasan adalah induk ayam. Panas dari induk ayam relatif stabil mengingat suhu badan unggas yang konstan. Karena itu, diperlukan mesin tetas yang memiliki sumber pemanas yang stabil. Sumber pemanas dapat berasal dari sinar matahari, listrik, minyak tanah, gas, ataupun batu bara. Masing-masing sumber pemanas tersebut dapat dikombinasikan untuk memperoleh efisiensi biaya energi.

Ventilasi memegang peranan penting sebagai sumber oksigen embrio untuk bernapas. Ventilasi juga menjadi kunci penyeimbang antara kelembapan dan suhu. Jika ventilasi lancar maka kelembapan bisa berkurang. Jika ventilasi terhambat maka suhu mesin tetas akan meningkat.

Kesalahan sistem ventilasi dapat menyebabkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, embrio kelebihan cairan dan mati karena terlalu tingginya kelembapan. Kemungkinan yang kedua, DOC yang baru menetas menjadi lemah dan mengalami dehidrasi karena suhu dalam mesin tetas terlalu tinggi.

Big Bang: The Origin of the Universe

A baffling array of science books claim to reveal how the mysteries of the universe have been discovered, but Simon Singh's Big Bang actually delivers on that promise. General readers will find it to be among the very best books dealing with cosmology, because Singh follows the same plan he used in his brilliant Code Book: he puts people--not equations--first in the story. By linking the progression of the Big Bang theory with the scientists who built it up bit by bit, Singh also uncovers an important truth about how such ideas grow. Death is an essential element in the progress of science, since it takes care of conservative scientists of a previous generation reluctant to let go of an old, fallacious theory and embrace a new and accurate one.

Terjemahan:
Sebuah array membingungkan buku sains klaim untuk mengungkapkan bagaimana misteri alam semesta telah ditemukan, tapi Simon Singh's Big Bang benar-benar memberikan janji tersebut. Umum pembaca akan menemukan bahwa menjadi antara buku-buku yang terbaik menangani kosmologi, karena Singh mengikuti rencana yang sama ia digunakan dalam brilian Kode Buku: ia menempatkan orang-orang - bukan persamaan - pertama di dalam cerita. Dengan menghubungkan perkembangan teori Big Bang dengan para ilmuwan yang membangunnya sedikit demi sedikit, Singh juga mengungkapkan sebuah kebenaran penting tentang bagaimana ide-ide seperti tumbuh. Kematian adalah suatu elemen penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan, karena mengurus ilmuwan konservatif dari generasi sebelumnya enggan melepaskan teori, tua keliru dan merangkul yang baru dan akurat.

Kamis, 24 Juni 2010

Sajak Hujan Pertama | Isbedy Stiawan

Hujan Pertama
Isbedy Stiawan ZS

hujan yang pertama luruh
setelah berbulan-bulan kemarau - panjang –
tak juga membuat kota ini basah
seperti bibirmu berwarna gincu
merayu ia untuk berenang - sejenak –
melupakan letih, menarikan musafir

kota yang dikelilingi laut
perahu-perahu sandar
di mana pula bandar?
rumah-rumah malam terang
namun sepanjang trotoar tetap remang

dan kau turun sebagai hujan
dari rambutmu memancur air
dari bibirmu tercipta anaksungai
agar ia berteduh
melepas lenguh

- di sini tak perlu keluh -
hanya dengan 200 ribu
kau dapat berlabuh
sekadar menyegarkan pembuluh
di dalam kota tumpah angin
laut, - layar kapal mengembang –

jika takut masuk angin
merapatlah semakin ingin
hanya dengan 200 ribu,
katamu, ia akan berlayar
menembus laut hitam

kota-kota legam
dalam waktu yang diam
meninggalkan riuh
melambai pada sepi!
(kota ini kembali membawa
padanya ingatan
tentang persahabatan
dan perpisahan
tahun-tahun silam)

dan kini ia susuri
setiap nama jalan, gang,
ataupun lorong: mengingat
nomor-nomor rumah
yang kiranya sudah banyak berubah
dan lenyap oleh cuaca
kemarau tahun ini lebih lama

hujan yang pertama luruh
tak membuat kota ini basah
terdengar desah
ia makin gelisah!

makasar 9/2006


Beri Aku Cinta | Kata Kata Puisi Cinta

Beri Aku Cinta
Isbedy Stiawan ZS

beri aku cinta
akan kujadikan pedang
untuk mengasihimu
walau di ruang ini
kau ganas sekali
mencabik tubuhku
dengan sayapsayapmu

habis gairahku
hilang cintaku
: kukutuk diri
yang tak bisa balas
segala ganasmu

maka kuminta cinta
akan kujadikan pedang
untuk mengelus dirimu
sampai lenyap bayang
di benakku dari mana
para kasih tiba

2003-2005

Impian Siang | Isbedy Stiawan ZS

Impian Siang
Isbedy Stiawan ZS

akan ke mana siang ini
selagi matahari menyelinap
dan jalan terlihat berair,
keringat cair?

ke tempat itu lagikah
sepasang burung bersarang
atau mengitari luas kota
memilih tempat naung

melepas sayap murung
kota ini sudah terlalu riuh
tak lagi punya waktu
membangun sarang

atau sekadar canda
(apalagi mendaratkan
ciuman. Sayap-sayap luluh
udara kota melepuh
di seluas igau)

burung tak selamanya mengepak
udara sesekali meremang
jalan akan pula membentang
seperti waktu menyediakan jarak
: apakah diam di sini

mengeram masa datang?

09 Agustus 2005

Kenangan pada Juni | Isbedy Stiawan ZS

Kenangan pada Juni
Isbedy Stiawan ZS


sebuah hari pertengahan tahun
pada kalender merekah
kulingkarkan satu angka
yang mengingatkan
darah tumpah jadi sungai usia

lalu berpangkal di laut
mengayuhkan setiap kapal
melukis beribu peta
di mana aku pernah bersuara

hanya sesaat sebab hujan
kemudian menghapusnya
melenyapkan setiap peta
dan melempar kapal-kapal
ke batas kanal

di laut tiada yang abadi
betapapun aku bersikukuh
hendak mengekalkannya,
bisik setiap kapal
yang kini terdampar

tapi dulu aku selalu
membenci maut
menepis segala gaib
menghamba akal
dan kekal

dan setelah Juni berkabut
oleh hujan yang mengabut
hingga melepas lima
dalam kalender buram
tak lagi kudapati peta
yang dulu kaucipta untukku

selain setiap kapal
harus terdampar di kanal
jadi karat
dan sekarat

bahkan pantai suatu-waktu bisa surut
menggelaparkan lokan dan cumicumi
sehabis gelombang membuncah
ke dalam diri: mengelamkan usiaku

mengenang Juni
dan hujan menghapus
jejaknya di kalender
aku makin terbata
membaca peta sendiri

5 Juni 2006


Sajak Isbedy Stiawan ZS | Laut Akhir

Laut Akhir
Isbedy Stiawan ZS

sebagaimana laut punya akhir: pantai atau muara
dan pada selangkangan bakau,
segala pusat risau
resah dan gelisah di sematkan
tapi bulan ini, yang katamu,
lebih mulia dari seribu purnama
akankah memiliki akhir
mengalahkan umur?
sudah 48 kali purnama!
getar doa
malam-malam ganjil
iktikaf yang gigil
halaman lambung
yang selalu kosong
(ada juga dahaga
yang selalu dijaga)
sepanjang siang
akankah punya akhir?
tapi orang-orang dari jauh
mengenakan pakaian lusuh
membikin kota penuh
berdatangan dengan
kedua tangan selalu menadah
seperti ia faham
di bulan, yang katamu,
lebih mulia dari seribu purnama
banyak orang murah tangan
melemparkan sedekah
dari setiap tubuhnya
mengalirkan laut
langit merestui
penghuni langit turun
bersama sayap-sayap berkilau
hendak meminangmu
dan getar doa
juga tangan yang menadah
akan pula dibawa terbang
kau tahu ke mana akhir
segala pengembaraan
kalau tak ke taman-taman
yang dulu sekali ditinggalkan?
beri salam pada malaikat
sebelum laut sampai ke tepian
akhir segala perjalanan:
pantai atau muara,
juga pada selangkangan bakau:
segala pusat risau
untuk dilelapkan….
lalu pantai atau muara
akan membuka halaman
bagi sujudmu selepas subuh
sebelum matahari di kepalamu
benar-benar meluruhkan ubanmu
demikian laut punya akhir
bulan yang memancarkan
kemuliaan seribu purnama
tak henti pada pantai atau muara,
bahkan di selangkangan bakau
kau akan mekar
cahayamu menguar
melebihi tahun-tahun usia
getar doa
selalu memanggil-manggil

september-oktober 2006




Puisi Pagi Mekar | Isbedy Stiawan ZS

Pagi Mekar
Isbedy Stiawan ZS

PAGI mekar di kelopak matamu bagai ombak
selalu riang melepas rindu pada pantai
kenanglah perjalanan semalam yang membuatmu
tak mau pisah dari detak. dari kisah-kisah yang retak
lalu kau merapikan dan kembali merekatkan
jadi bangunan cinta: rumah bersama

KARENA rindu kautempuh pulau-pulau,
berjuta-juta mil yang terlipat dalam genggamanmu
lalu kauledakkan di dadanya

SETIAP waktu..

denpasar-yogya, juni 1998


Puisi Isbedy Stiawan ZS | Pantai Kuta

Pantai Kuta
Isbedy Stiawan ZS

mungkin kau akan tenggelam dan hanyut
ombak yang deras ini akan memagut
menghitung hari-hari
dengan jemari legam
sebelum selancar melarung
ke laut paling ulung
kecuplah pasir-pasir pantai
tubuh-tubuh yang telentang
mabuk yang tak kepalang
masuk ke dalam ingatan
entah pada hitungan ke berapa
kau akan kembali ke tepi pantai
atau tenggelam di dalam gulungan pasir
yang tiba-tiba meledak
lantakkan seluruh kota-surga
yang diimpikan dunia
dan ledakan itu
akan sampai ke tubuhmu
dan aku tak bisa pulang

kuta 1998/2002. lampung 2002


Kelembapan mesin tetas telur ayam kampung

Kelembapan udara berfungsi untuk mengurangi atau menjaga cairan dalam telur dan merapuhkan kerabang telur. Jika kelembapan tidak optimal, embrio tidak akan mampu memecahkan kerabang yang terlalu keras. Namun kelembapan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan air masuk kedalam pori-pori kerabang, lalu terjadi penimbunan cairan didalam telur. akibatnya, embrio tidak dapat bernapas lalu mengalami kematian. Pada sisi teknis, kegagalan penetasan biasanya bersumber dari kegagalan pengaturan suhu dan kelmbapan.

Selama 18 hari perama penetasan telur ayam kampung membutuhkan kelembapan sebesar 55% dan selanjutnya membutuhkan kelembapan sebesar 65% sampai menetas. Sementara itu, telur bebek membutuhkan 68-86% sampai telur menetas.

Pada keadaan alami, kelembapan diatur oleh keringat yang dikeluarkan induk ayam. Ayam tidak memiliki kelenjar keringat yang sempurna sehingga kelembapan yang terjadi tidak terlalu tinggi. Pengaturan kelembapan mesin tetas yang terlalu tinggi terutama pada 18 hari pertama dapat menyebabkan terjadinya kegagalan penetasan. Hal ini disebabkan air masuk kedalam telur melalui pori-pori kerabang sehingga telur membusuk.

Kenangan | Sajak Ulang Tahun Yunis Kartika

KENANGAN
(Sajak Ulang Tahun Buat Sobatku Santi)

Yunis Kartika


Mentari belum lagi bersinar
belum lagi panasnya membakar
bukan syarat tuk memulai

seperti keyakinan
seperti tangan kita berpegangan
seperti saat mata bertatapan
tidak diperlukan kata "mulai"

1998


Puisi Tema Bencana Alam | Ladang Batu Sulaiman Juned

LADANG BATU
Karya: Sulaiman Juned

terlambat
mengeja tasbih di bibir
angkuh. Menyekap jejak tubuh
zikir-pikir meluruh Balai Losa berladang batu

terlambat
mengeja jiwa terluka di ujung
bulan. Kemana sembunyikan getir
durinya tertancap kulit-daging-hati rakyat PasieLaweh
Balai Losa jadi ladang batu-air dan lumpur.


terlambat
mengeja nama-Mu. Saksikan Balai Losa jadi ladang batu
pekik-tangis menyatu dalam gemuruh lahar dingin merapi
aku hanya mampu mengantar mawar biar sempurna segala kisah
Itulah kami ya Allah yang angkuh dan pongah
sering lupa jika sedang dirundung bahagia
hilang ingat jika sedang berpesta. Tak tahu diri
jika sedang berkuasa alpa melaut di sajadah
menjenguk wajah-Mu. Sekali lagi maafkanlah
(kita hanya debu ditelunjuk Alllah ya Allah).

Batusangkar, 5 April 2009


Catatan: Balai Losa (Bahasa Minang = Pekan Selasa).
Merupakan sebuah pasar tradisional yang berada di Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar yang sekarang di timbun oleh pasca longsor.



TARIAN BULAN - Sulaiman Juned

TARIAN BULAN
Sulaiman Juned

langit menangis
renyah. Galau bulan
mandi di danau. Gerimis menari-nari
angin jalang memekatkan jiwa
rupa hilang dalam kelam waktu.

langit menangis
rinai .Risau bulan
mengeram di danau. Tarian sukma
memabukkan bintang selepas bertarung menempuh
badai, aku sempatkan menjenguk rumah
(Tuhan, senyap-sepi dalam keramaian)

-Malalo, 2009-

Syair Puisi Islami - Ibrahim bin Adham

TAWAKAL KEPADA ALLAH
Ibrahim bin Adham
(w. 161 H/778 M)

Saya adalah orang yang memuji
Saya adalah orang yang bersyukur
Saya adalah orang yang ingat
Saya adalah orang yang lapar
Saya adalah orang yang kehilangan
Saya adalah orang yang telanjang
Terhadap yang enam
Saya menjamin separuhnya
Jadilah (orang) yang menjamin separuhnya

Wahat Zat Pencipta
Memuji kepada selain-Mu
Adalah jilatan api neraka
Yang telah Kau panaskan
Selamatkanlah orang yang selalu menyembah-Mu
Dari masuk neraka

Neraka di sampingku
Seperti sebuah pertanyaan
Apakah Engkau Tahu
bahwa Engkau tidak memaksaku
Masuk neraka.


Sumber : Hidup Bahagia Cara Sufi
Kumpulan Karya Puisi

Syair Puisi Ketuhanan | Abu Hamzah al-Kharrasani

TAWAKAL KEPADA ALLAH
Abu Hamzah al-Kharrasani
(w. 290 H/903 M)


Kutampakkan kepada-Mu rasa takut
Yang telah kusempurnakan
Hariku menampakkan sesuatu
Yang diucapkan oleh mataku

Rasa maluku telah melarangku dari-Mu
Untuk menyembunyikan keinginan
Dan Engkau memberikan pemahaman
Dengan terungkapnya sesuatu

Engkau telah mempermudah urusanku
Lantas Engkau tumpahkan
Kedua orang yang menyaksikan kesamaranku
Oleh karena itu
Kelemah-lembutan akan diperoleh
Dengan kelemah-lembutan

Engkau telah memperlihatkan diriku
Sesuatu yang samar
Seakan-akan Engkau
Memberikan kabar kepadaku
Dengan sesuatu yang samar
Bahwa Engkau berada dalam kebahagiaan

Saya dapat melihat-Mu dan diriku
Karea kehebatanku takut kepada-Mu
Engkau menggembirakan diriku
Dengan lemah lembut dan cinta kasih

Kau hidupkan orang yang cinta
Sedangkan Engkau mencintai kematian
Alangkah herannya eksistensi kehidupan
Yang terpaut dengan kematian.


Sumber : Hidup Bahagia Cara Sufi



FITRI ASVIANA - DETAK DALAM DETIK TERAKHIRKU

Detak dalam Detik Terakhirku

di kala itu...
detik dalam detak jantung ku
bagai senja menyongsong malam
dalam gelap yang kian tercengang dalam deburan waktu

detak itu berpadu dalam dentingan waktu
yang kian merongong setiap sendi yang terajam dengan eloknya
detik ku ini mungkin kan jadi detik yang terakhir
tanpa ada alasan tuk dapat kembali dalam aungan tinta

detak ku pun berakhir sampai disini
tanpa dapat sedetik pun tuk tersadar
bahwa detak ku

Kiriman : Fitri Aviana


Share








BIOGRAFI MUHAMMAD IQBAL

BIOGRAFI MUHAMMAD IQBAL

LAHIR di Sialkot, Punjab, 9 November 1877. la menyelesaikan pendidikan dasar di sana. Pada 1895 is pindah ke Lahore, melanjutkan pendidikan. la belajar di Government College dan memperoleh gelar MA pada 1899. Pada 1905, atas anjuran Sir Thomas Arnold yang pernah mengajarnya di Government College, lqbal melanjutkan studi di Inggris. la pun masuk ke Trinity College, Cambridge, dan mencurahkan banyak perhatian filsafat di bawah naungan Mc Taggart. la lulus dari Cambridge pada 1907. ia pun mempelajari hukum sebagai anggota "Lincoln' Inn", menempuh ujian pada 1907, dan diberi izin praktek sebagai advokat pada Juni 1908. Pada 1908 pula ia mendapat gelar Ph.D. dari Universitas Munchen, Jerman, dengan tesis, "Perkembangan Metafisika di Persia".

Tak lama setelah itu Iqbal kembali ke Lahore, menjadi pengacara di samping mengajar di Government College. Namun akhirnya is mengundurkan diri dari Government College, lalu bergiat di bidang politik. Pada 1926 ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah di Punjab. Pada 1930 ia pun terpilih sebagai Ketua Liga Muslim. Ketika itu ia mengajukan saran untuk membentuk negara Islam yang terpisah dari India dan diberi nama Pakistan. Nama Pakistan disambut baik dalam resolusi Liga Muslim yang bersidang di Lahore pada 23 Maret 1940. Di bidang politik Iqbal adalah kawan dan pembantu setia Muhammad Ali Jinnah yang kemudian menjadi presiden pertama Pakistan.

Pada 1934 kesehatan Iqbal mulai menurun karena penyakit jantung, setelah sembuh dari penyakit ginjal yang dideritanya sejak 1924.

Iqbal mulai menulis puisi ketika masih belajar di Sialkot. Kegiatannya di bidang sastera mendapat bimbingan dari Dagh, penyair Urdu terkenal. Karya-karya Iqbal yang terdahulu antara lain Shikwa dan jawab-i Shikwa, yang ia tulis di Lahore sekembalinya dari Inggris. Pada 1905 terbit karyanya yang terpenting, Asrar-i Khudi (Rahasia Diri), yang disusul Rumuz-i Bekhudi (Misteri Kediarian) pada 1908 dan Javid-namah (Kitab Keabadian) pada 1932. Ketiganya ditulis dalam bahasa Parsi dan dapat dipandang sebagai trilogi tentang "The Self" (diri atau pribadi manusia). Karya-karyanya yang lain adalah Bang-i Dara (dalam bahasa Urdu), yang terbit pada 1924, dan Zabur-i Ajam (dalam bahasa Parsi) yang terbit pada 1926. la juga menulis Payam-i Masyriq (Pesan dari Timur) sebagai jawaban atas karya Goethe, pujangga Jerman, yang muncul seabad sebelumnya: Divan. Sedangkan Armughan-i Hijaz (Anugerah dari Hejaz) adalah
himpunan karyanya yang terakhir berupa sajak-sajak Parsi dan Urdu.

Rabu, 23 Juni 2010

PUISI JEIHAN UNTUK RAMADHAN KH

RAMADHAN KH
Jeihan

Dulu 1969
kau jenguk aku dalam papa
lalu kita sering bertemu
bicara mata hati mata hati
saling mengerti
mencari makna
akhirnya kita tahu kita tak tahu

Lama kita tak bertemu

Kini 2001
kau jenguk lagi aku dalam suka
lalu kau berkata "kegembiraan"
aku tercenung haru
tafakur: dulu, kini, kelak
ruang dan waktu berlalu
kita tetap sahabat; Insya Allah

Bandung, 3/8/2001


Sumber : Buku Ramadhan KH Tiga Seperempat Abad


PUISI SITOR SITUMORANG UNTUK RAMADHAN KH

TAMASYA BATU-BATU KARANG LEMBAH
(Upacara)

untuk Atun di usia 75 (Atun - nama kecil Ramadhan KH)

ini aku datang lagi ziarah
tertegun menatap dari lereng lembah
melayangkan pandang khayal batu-batu karang
melayangkan pandang khayal batu-batu karang
aral melintang sekujur dasarnya membentang

tamasya jagadraya (masih wacana)
lukisan citra sang arsitek borobudur yang baka
lantuman lagu panen abadi
yang memadukan hidup dan mati

sambil sadar-aku ke jakarta akan kembali
(lagi pula) rindu Paris bisa bangkit lagi
sambil terangkat hanyut irama tarian puak
saat tubuhku seluruh mengirup serempak

baubauan panen semesta
menuju jagadraya


Sumber : Buku Ramadhan KH - Tiga Perempat Abad
Karya Puisi

Suhu akurat dalam mesin tetas ayam kampung

Untuk mendapatkan suhu yang akurat dalam penetasan, penulis menggunakan sensor panas saat induk mengerami telurnya. Dari pengamatan berkali-kali dari induk ayam yang sedang mengerami telurnya bahwa suhu yang diperlukan dalam penetasan selalu meningkat. Peningkatan itu seiring dengan semakin tingginya metabolisme yang terjadi didalam embrio.

Suhu yang diperlukan selama proses penetasan.

Hari Ke Temperatur (derajat Celcius)
1-2 36,67
3-4 37,22
5-7 37,78
8-10 38,33
11-16 38,89
17-21 39,44-40

Dari data diatas, diketahui bahwa kisaran suhu dalam proses penetasan sebaiknya dibuat stabil, yaitu tidak boleh lebih 0,125-0,5 derajat celcius dari suhu acuan tabel. Fluktuasi suhu yang besar akan mengakibatkan daya tetas telur dan kualitas DOC yang dihasilkan menjadi menurun. Untuk wilayah yang sering mengalami mati listrik sebaiknya tidak menggunakan listrik sebagai sumber bahan bakar mesin tetas agar tidak terjadi fluktuasi suhu yang besar.

Senbenarnya, selama proses penetasan, suhu mesin bisa dibuat seragam 38,9 derajat celcius. Namun, jumlah telur yang menetas akan berkurang 10% dibandingkan jumlah telur yang menetas pada sistem suhu seperti tabel diatas. Karena itu,kisaran suhu pada mesin tetas sederhana harus disesuaikan dengan tabel diatas. Pengecekan yang teliti terhadap fluktuasi suhu yang terjadi juga perlu dilakukan agar kestabilan suhu tetap terjaga. Hal ini disebabkan mesin tetas manual mudah terpengaruh oleh suhu lingkungan.

Pengecekan suhu mesin tetas sederhana perlu dilakukan pada pukul 07.00, 11.00, 16.00 dan 21.00. Suhu pada pukul 11.00 dan 14.00 perlu diperhatikan karena pada rentang waktu tersebut terjadi fluktuasi suhu hingga 2 derajat Celcius. Sementara, pada pukul 07.00 dan 21.00 adalah saat terjadinya peralihan suhu dari dingin ke panas atau dari panas ke dingin, serta terjadinya perubahan dari malam ke siang dan dari siang ke malam.

Suhu yang terlalu panas pada mesin tetas dapat menyebabkan telur mengalami dehidrasi, sehingga DOC akan mengalami kekerdilan dan mortalitas yang tinggi.

Cinta Adalah Anugerah | Cinta Menurut Jalaluddin Rumi

CINTA ADALAH ANUGERAH
Jalaluddin Rumi (1207-1273)



Menurut Rumi, cinta adalah hasrat dan kebutuhan. Meski esensi Tuhan tak mengenal kebutuhan, tetapi dalam sifat-sifat-Nya Dia berkata: "Aku ingin dikenal, maka Kuciptakan dunia" , seperti halnya cinta-Nya kepada para nabi dan berkata: "Jika bukan karena engkau tidak akan Kuciptakan surga".

Cinta Tuhan mengejawantahkan Perbendaharaan Yang Tersembunyi melalui diri para nabi dan orang-orang suci yang menjadi motivasi bagi penciptaan alam semesta itu. Hasilnya cinta mengalir ke seluruh urat nadi dunia. Semua perbuatan dan gerakan berasal dari cinta, bentuk-bentuk dunia adalah pantulan-pantulan realitasnya. Rumi menulis:


"Makhluk-makhluk bergerak karena cinta, cinta oleh keabadian tanpa permulaan: angin menari-nari karena semesta, pohon-pohon disebabkan oleh angin.

Tuhan berkata pada cinta, Jika bukan karena keindahanmu, untuk apa Aku meski menatap pada cermin eksistensi?

Dunia bagaikan sebuah cermin yang memantulkan kesempurnaan cinta. Oh kawan! Siapakah yang pernah melihat bagian lebih besar dari keseluruhan?

Cinta adalah inti, dunia adalah kulit, cinta adalah manisan, dunia adalah panci.

Seperti Adam dan Hawa, cinta melahirkan seribu bentuk, dunia penuh dengan lukisan, tetapi tidak memiliki bentuk.

Oh cinta yang memiliki seribu nama dan sebuah mangkuk anggur yang manis! Oh engkau yang diberkati dengan seribu kemampuan!

Oh Satu yang tanpa bentuk dengan seribu bentuk! Oh Pemberi bentuk bagi Turki, Yunani dan Ethiopia!

Cinta membelah semesta menjadi seratus, ia menggenggam bumi dengan kuat.

Cinta sejati berpasangan dengan Muhammad-demi dia Tuhan berkata padanya: "Jika bukan karena engkau..."

Karena dialah tujuan cinta yang tiada duanya, Tuhan memuliakannya di atas semua nabi.

Kecuali karena cinta sejati, haruskah Aku memberi wujud bagi langit?

Aku gerakan roda langit, sehingga engkau memahami kedahsyatan cinta.

Langit berputar karena para pecinta, roda berputar demi cinta.

Bukan karena tukang roti atau pandai besi, juga bukan karena tukang kayu atau ahli obat.

Langit berputar mengelilingi cinta: Menjulang, maka kita dapat mendaki!

Perhatikan, "Jika bukan karena engkau, tidak akan Kuciptakan...". Apa yang Dia katakan? Muhammad adalah cinta pilihan-Ku.

Karena waktu kita berkisaran di sekitar cinta. Sampai kapankah kita akan mengelilingi sampah ini?"


"Kebijaksanaan Tuhan dalam maksud dan titahNya telah menjadikan kita sebagai para pecinta satu dengan yang lainnya.

Takdir telah menetapkan segalanya berpasang-pasangan di dunia ini dan menempatkan mereka dalam cinta dengan pasangan masing-masing.

Setiap bagian dunia berhasrat terhadap pasangannya, seperti sawo dan jerami.

Langit berkata kepada bumi: Kau mendekat padaku bagai besi dengan magnet.

Perempuan berhasrat pada laki-laki, sehingga mereka dapat menyempurnakan pekerjaan masing-masing.

Tuhan meletakkan hasrat dalam laki-laki dan perempuan, sehingga mereka menemukan hidup dalam penyatuan mereka.

Dia menempatkan hasrat pada masing-masing dan kemenyatuan mereka membuahkan keturunan.

Seratus ribu ular dan semut, seratus ribu pemakan makanan mereka sehari-hari-masing-masing mencari bagian, masing-masing memiliki kesusahannya sendiri-sendiri.

Oh, setiap buah yang berbeda berpaut pada ranting, setiap mangkuk anggur yang berbeda, memabukkan kita dan menjadikan kita bahan ejekan.

Di balik selubung dua ratus wanita menggores pipi-pipi mereka dan membentur-benturkan kepala mereka, setiap janda berasal dari bukan pasangannya.

Kail seorang pengail menancap pada mulut setiap ikan-seseorang berteriak, `Oh sayang', yang lain, 'Betapa eloknya'.

Jibril menari-nari karena cintanya pada keindahan Tuhan, ifrit karena cintanya pada setan betina.

Setiap orang dijadikan untuk satu tugas tertentu, hasrat padanya disemayamkan dalam hati.

Mungkinkah tangan dan kaki bergerak tanpa hasrat? Mungkinkah ranting dan dedaunan bergerak tanpa angin?

Raja membisikkan kata-kata di telinga setiap orang-kepada setiap roh Dia memberi pesan yang berbeda-beda.

Perang di tengah-tengah makhluk, kebencian di tengah-tengah kehidupan-Dia meletakkannya dalam setiap keadaan: Adalah teman yang baik!

Dia berbicara manis dan mengalirkan kata-kata pada bunga dan menjadikannya tertawa, Dia menjadikannya sudut lembut pada kabut dan membasahi matanya.

Dia berkata pada bunga, 'Perayaan adalah yang terbaik'. Dia berkata pada kabut, 'Menangis adalah yang terbaik'. Tiada seorang pun menerima nasihat orang lain.

Dia berkata pada cabang, `Menarilah; pada dedaunan, `Bertepuklah; pada langit, 'Berputarlah mengelilingi rumah bumi yang besar ini'.


Sumber : Hidup Bahagia Cara Sufi
Kumpulan Karya Puisi

Prosa Puisi Tentang Perkawinan | Kahlil Gibran

Perkawinan
Kahlil Gibran

Di situlah Cinta mulai menerjemahkan prosa Kehidupan ke dalam himne dan lagu pujian, dengan musik yang digubah oleh malam, dan dinyanyikan oleh pagi. Di sini Cinta menyingkapkan cadar, dan menerangi lekuk-lekuk hati, menciptakan puncak kebahagiaan kala sukma menyembah Tuhan.

Perkawinan merupakan persatuan dua keilahian, sehingga yang ke tiga dapat lahir di dunia. Itulah persatuan dua jiwa dalam kekuatan cita guna melebur keterpisahan. Itulah persatuan yang lebih luhur, yang mempersenyawakan perbedaan dua jiwa. Itulah cincin emas yang berwujud rantai, dengan pangkal berupa kilauan dan ujung berupa Keabadian. Itulah hujan air murni yang jatuh dari langit kudus, guna menyuburkan dan memberkahi ladang-ladang Alam Ilahi.

Karena pandang pertama dari mata kekasih bagaikan benih yang ditaburkan ke dalam hati manusia, dan ciuman pertama dari bibimya laksana bunga dari dahan pohon Kehidupan, maka persatuan dua orang kekasih dalam perkawinan merupakan buah pertama dari kembang pertama benih itu.


Sumber : Suara Sang Guru (Kahlil Gibran)


Share


Makna Ciuman Pertama | Kahlil Gibran

Ciuman Pertama
Kahlil Gibran

Itulah sesapan pertama dari piala yang diisi bidadari dengan madu bunga Kehidupan. Itulah garis pemisah antara Keraguan yang menghibur jiwa dan menyedihkan hati, dengan Takdir yang melimpahi kalbu penuh kebahagiaan. Itulah awal nyanyian Kehidupan dan adegan pertama dalam lakon Insan Kamil. Itulah ikatan yang menghubungkan keasingan masa lalu dengan kegemilangan masa depan, penjalin antara keheningan perasaan dan nyanyiannya. Itulah kata yang diucapkan oleh dua pasang bibir yang menyebut singgasana hati, Cinta sebagai raja, dan kebenaran sebagai mahkota. Itulah sentuhan lembut jari-jari halus angin sepoi pada bibir mawar - yang menapaskan desah panjang kelegaan dan rintihan yang manis.

Itulah awal embusan ajaib yang melantunkan para kekasih dari alam benda dan matra ke dalam dunia impian dan wahyu.

Itulah persatuan dua kembang harum, dan persenyawaan wangi menuju terciptanya jiwa ke tiga.

Karena pandang pertama seperti benih yang ditaburkan oleh bidadari di ladang kalbu, maka ciuman pertama merupakan kembang pertama pada pucuk dahan Pohon Kehidupan.


Sumber : Suara Sang Guru (Kahlil Gibran)


Share


Arti Pandangan Pertama | Kahlil Gibran

Pandang Pertama
Kahlil Gibran

SAATLAH yang memisahkan garis mabuk Hidup dari kesadaran. Nyala pertamalah yang menerangi wilayah dalam kalbu. Nada gaib pertamalah yang terpetik dari dawai perak hati. Saat sekilas itulah yang membuka risalah sejarah di depan mata jiwa, dan mengungkapkan segala perbuatan malam dan karya kesadaran. Maka terbukalah rahasia Keabadian masa depan. Itulah benih yang dijatuhkan oleh Ishtar, dewi Cinta, dan ditaburkan oleh kekasih di ladang Cinta, ditumbuhkan oleh kasih-sayang, dan dipanen oleh Sukma.

Pandang pertama mata kekasih bagaikan gairah yang beriak pada permukaan air, melahirkan langit dan bumi ketika Tuhan berfirman, "Jadilah, maka terjadilah."


Sumber : Suara Sang Guru (Kahlil Gibran)


Share



Prospek Bisnis Ayam Kampung

prospek-ayam-kampungHingga saat ini, produksi ayam kampung pedaging dan ayam kampung petelur di berbagai daerah belum mampu memenuhi permintaan pasar. Ini merupakan peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk memulai usaha budi daya ayam kampung, terutama menggunakan sistem intensif. Sejak 10 tahun terakhir ini, "pamor" ayam kampung semakin terangkat seiring dengan adanya tren yang berkembang di kalangan penikmat dan pebisnis di bidang kuliner.

Mereka mengklaim bahwa mengonsumsi daging ayam kampung lebih sehat, karena kandungan kolesterolnya lebih rendah dibandingkan dengan kolesterol pada ayam broiler. Selain itu, rasa dagingnya juga lebih gurih dan lebih kering. Karena keunggulan-keunggulan ini, daging ayam kampung mulai diminati masyarakat, terutama masyarakat golongan menengah ke atas di wilayah urban.

prospek-ayam-kampung-hidanganMeningkatnya peminat daging ayam kampung mendorong semakin menjamurnya rumah makan yang secara khusus menyajikan menu ayam kampung. Kondisi ini mengindikasikan semakin bertambah permintaan pasar terhadap daging ayam kampung.

Tidak hanya dagingnya, telur ayam kampung pun memiliki keunggulan tersendiri. Sudah menjadi rahasia umum jika telur ayam kampung banyak dicari karena dipercaya dapat meningkatkan stamina atau vitalitas. Telur ayam kampung sering dijadikan bahan campuran ketika meminum jamu, madu, atau susu.

prospek-ayam-kampung-telurPasar penyerap telur ayam kampung juga cukup luas. Saat ini, mudah sekali menemukan telur ayam kampung dijual di pasar modern dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga telur ayam ras. Pasar lain penyerap telur ayam kampung adalah pasar tradisional, para penjual jamu, hingga industri kue dan roti. Telur yang dibeli industri kue dan roti biasanya telur yang secara tampilan kurang menarik, tetapi isinya masih bagus. Telur seperti ini dipilih mereka karena harganya tidak terlalu mahal. Tidak sebatas itu, telur ayam kampung juga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan obat-obatan.

Sayangnya, fakta yang ada menunjukkan hingga saat ini produksi ayam kampung pedaging maupun ayam kampung petelur di berbagai daerah belum mampu memenuhi permintaan pasar. Terlebih, pada saat tertentu seperti hari raya, permintaan ayam kampung bisa melonjak beberapa kali lipat sehingga terjadi ketimpangan yang sangat tajam antara pemasokan dan permintaan. Tidak heran jika pada saat seperti ini harga satu ekor ayam kampung bisa mencapai hingga ratusan ribu rupiah.

prospek-ayam-kampung-dagangBerbagai kondisi ini menggambarkan besarnya peluang yang bisa diraih dari budi daya ayam kampung, baik pedaging maupun petelur. Terlebih, jika menggunakan sistem semi-intensif atau intensif serta memperhatikan faktor-faktor budi daya yang baik sehingga hasil yang didapatkan bisa optimal. Satu hal yang cukup penting, ayam kampung merupakan komoditas peternakan yang konsumsinya tidak bersifat musiman. Bahkan, bisa dikatakan tren konsumsinya semakin meningkat, sehingga budi dayanya berpotensi dijalankan dalam jangka waktu lama.



Sumber:
http://www.agromedia.net