Puisi Nasib Penipu
Rendy Purnama
Selly Yustiawati dan Malinda Dee
Dinginya tembok dan lantai penjara
menyadarkanmu atas tingkah dan lakumu
Sekarang yang ada hanya penyesalan
dan hari-harimu...tak akan lagi seceria bebas bagai burung
Menghitung hari dan kalender usang
didinding yang kumuh tembok pembatas kehidupan
dan mata-mata liar selalu mengawasi gerak-gerik
tapi semua itu terlambat dan hanya sesal
membumbung sampai ubun-ubun
Tetes air mata dan raut murung
jadi pemandanganmu sehari-hari
tak ada lagi senyum kepongahan
tak ada lagi tawa renyai yang mengikuti hari-harimu
Sekarang kehidupan berganti
bagai roda dunia berputar
atas nafsu dan keserakahan dunia
yang telah kau tanamkan
di relung-relung hatimu yang palsu
Harga yang mahal memang harus kau tebus
melewati hari, minggu, bulan ke bulan
entah sampai kapan...?
sampai coretan kepedihan mengotori...
setiap sudut dinding penjara
Apakah kehidupan mereka telah berakhir..?
jawabnya.., pasti belum...!
masih ada sidang para malaikat
yang lambat laun akan menjemputnya.
Jakarta, 31 Maret 2011
Kamis, 31 Maret 2011
Puisi Nasib Penipu | Selly Yustiawati dan Malinda Dee
Biografi Fati Soewandi
Biografi Fati Soewandi
Fati Soewandi bernama asli St. Fatimah. Aktif menulis esai, puisi, dan cerpen, serta menerjemahkan naskah-naskah berbahasa asing. Sejumlah tulisan telah dimuat di Media Indonesia, Jawa Pos, Waspada, Femina, Lampung Post, Annida, Majalah Budaya Sagang (Riau), Radar Bandung, Seputar Indonesia, situs dan milis sastra (cybersastra, bumimanusia, penyair, thetoilet, poetry, dll), Jurnal Puisi Rakyat Indonesia (Solo, 2003), Dian Sastro for President! #2: Reloaded (AKY-ON/OFF, Yogyakarta 2003), CD Antologi Puisi Cyberpuitika (Yayasan Multimedia Sastra, Jakarta 2002), Antologi Penyair Jawa Timur (Festival Seni Surabaya 2004), Cyber Grafitti; Polemik Sastra Cyberpunk (Yayasan Multimedia Sastra, Jakarta, dan Penerbit Jendela,Yogyakarta, 2004), Dian Sastro for President!: The End of Trilogy (Yogyakarta, 2005), Cyberletters (Jakarta, 2005), Krakatau Award Dewan Kesenian Lampung 2005 (pemenang terbaik kedua), Fanfict #1 (Bandung 2005), Essowenni Award (Makassar, September 2005), Nubuat Labirin Luka: Antologi puisi untuk Munir (Jakarta 2005), Sang Kecoak: Antologi Cerpen Pemenang Sayembara Menulis Cerpen Nasional AKY 2005 (Yogyakarta, 2005), Suami Impian: Antologi Cerpen Rumah Cahaya (Lingkar Pena Publishing House, 2006), Anthology Empati Jogja (Pustaka Jamil, 2006), Spirituality in Work (Pustaka Inti, 2006), pemenang terbaik ketiga dan pemenang penghargaan sayembara menulis tentang mata (Tabloid Wanita Indonesia, Agustus 2006), Loktong: Kumpulan Cerpen Pemenang Sayembara Menulis Cerpen Tingkat Nasional 2006 (Deputi Pemberdayaan Pemuda Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Creative Writing Institute, Jakarta 2006), Jogja 5.9 Skala Richter: Antologi Seratus Puisi (Bentang Pustaka, Yogyakarta 2006), dsb.
sumber : kompas.com
Secekat Sajak dalam Gerimis Sebuah Pagi
SECEKAT SAJAK DALAM GERIMIS, SEBUAH PAGI
Fati Soewandi
secekat sajak mendesirkan lenguhnya
dalam Gerimis busung, sebuah pagi yang dikandaskan lungkrah Terik
abjad-abjad direnggut setakik pukaunya
tak ada yang mencatat jejak Sabit, gusur Langit,
dan gemetar rindu dalam satu nafas.
di kulum embun pasi
daun-daun muda berkaca: o, kebermulaan senantiasa menagih erang
dan mengakrabi ketidakpastian
berapa benih air mampu menderaskan Hati paling kering
di gigil Janji, secekat sajak mendesaukan seresah dekap
menghunjam rasa benci pada seluruh waktu dan musim
yang tak usai datang dan pergi menjadi Abu
: kata-kata memberi nafas kesunyian yang pernah dikumpulkan
Surabaya 2007
sumber: kompas.com
Puisi Catatan Pinggir Wiji Thukul | Fati Soewandi
CATATAN PINGGIR: WIJI THUKUL
Puisi Fati Soewandi
lelaki dengan kuasa angin, datang menebarkan keagungan sebuah perjuangan
menghidupkan badai di tanah leluhurnya, melumat seluruh keangkuhan
langit merah yang mencatat sejarahnya, adalah
sejatinya peradaban yang dipentaskan hantu-hantu dendam
dan kebencian.
sepanjang usia sajaknya menggetarkan perlawanan baru
dan perjalanan penuh loncatan dalam setiap amin kita!
lelaki dengan pusaran cahaya, memijarkan api yang menggiring kesakralan
bahkan kebangkitan riwayat-riwayat laskar nabi
ribuan malaikat pun menyalak di keluasan jagad yang absurd
melengkapi pentas sewujud pertarungan ini.
dan ia gelar kehormatan
di antara berdetik perih kenyataan.
Surabaya 2007
sumber : kompas.com
Rabu, 30 Maret 2011
Johannes Diderik van der Waals, Ilmuwan Belanda
Johannes Diderik van der Waals (23 November 1837 – 8 Maret 1923) ialah ilmuwan Belanda yang terkenal "atas karyanya pada persamaan gas cairan", sehingga ia memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1910. van der Waals adalah yang pertama menyadari perlunya mengingat akan volume molekul dan gaya antarmolekul (kini disebut "gaya van der Waals") dalam mendirikan hubungan antara tekanan, volume, dan suhu gas dan cairan.
Biografi
van der Waals lahir di Leiden, Belanda, sebagai putera Jacobus van der Waals dan Elisabeth van den Burg. Ia menjadi guru sekolah, dan kemuian diizinkan belajar di universitas, karena kurangnya pendidikan dalam bahasa-bahasa klasik. Ia belajar dari 1862 hingga 1865, mendapat gelar dalam matematika dan fisika. Ia menikah dengan Anna Magdalena Smit dan memiliki 3 putri dan 1 putra.
Pada 1866, ia menjadi direktur sekolah dasar di den Haag. Pada 1873, ia mendapatkan gelar doktor di bawah Pieter Rijke atas tesisnya yang berjudul "Over de Continuïteit van den Gas- en Vloeistoftoestand" (Pada Kontinuitas Keadaan Gas dan Cair). Pada 1876, ia diangkat sebagai profesor pertama di Universitas Amsterdam. van der Waals meninggal di Amsterdam pada 1923.
Selasa, 29 Maret 2011
Puisi Nasionalisme Tanah ini Negeriku | Fati Soewandi
TANAH INI NEGERIKU
Fati Soewandi
tanah ini negeriku
peta leluhur berlumur petaka
baunya sesaji basi
wajah-wajah tanpa mata dan nurani
menyayat kebesaran sejarahnya
kehormatan tak pernah utuh
mengusung nelangsa sepanjang waktu menua
asing menggemakan nyanyian tanah kelahiran
berjalan gamang
menempuruk dan tak pernah teramat tulus
sengketa mengancam harapan, berkepanjangan
satu abad di ambang penghabisan
kini kucatat dan terkemas
dalam perangkap waktu yang menunggu dengan rindu
abad yang menggelar kesudahan
takdir kepedihanmu, negeriku
Surabaya 2007
sumber : kompas.com
Puisi Kemarau | Puisi Tentang Kemarau
KEMARAU
Dharmadi
sungai ringgal serakan
batu pasir di dasarnya
sawah ladang tinggal retaknya
pohon jati tinggal batang dan
ranting kering kehilangan daun
kehidupan tinggal debu
dan hati tinggal perih lukanya
1994
sumber : kompas.com
Minggu, 27 Maret 2011
Puisi Mansur Samin | Pidato Seorang Demonstran
PIDATO SEORANG DEMONSTRAN
(Puisi Mansur Samin)
Mereka telah tembak teman kita
ketika mendobrak sekretariat negara
sekarang jelas bagi saudara
sampai mana kebenaran hukum di Indonesia
Ketika kesukaran tambah menjadi
para menteri sibuk ke luar negeri
tapi korupsi tetap meraja
sebab percaya keadaan berubah
rakyat diam saja
Ketika produksi negara kosong
para pemimpin asyik ngomong
tapi harga-harga terus menanjak
sebab percaya diatasi dengan mupakat
rakyat diam saja
Di masa gestok rakyat dibunuh
para menteri saling menuduh
kaum penjilat mulai beraksi
maka fitnah makin berjangkit
toh rakyat masih terus diam saja
Mereka diupah oleh jerih orang tua kita
tapi tak tahu cara terima kasih, bahkan memfitnah
Kita dituduh mendongkel wibawa kepala negara
apakah kita masih terus diam saja?
Puisi Mengenang Pahlawan | Agustus Karya Mansur Samin
AGUSTUS
Mansur Samin
Berdirilah hening dalam kehampaan malam
jiwa siapa yang patut dikenang
hitung dari mula
kerna letak kejadian indah
adalah hadirnya upcara duka
membangun kepercayaan teguh
Apakah mereka dengan kita bicara
menghitung hari-hari silam kehilangan rupa
atas rumah-rumah di lingkaran gelap
atas anak-anak di ketiadaan harap
dari dulu terduga selalu
Berdrilah hening dalam kehampaan malam
ucapkan lunak kesanggupan yang bimbang
jangan tangisi, jangan hindari kenyataan ini
kerna fajar pagi akan membuka langit letihnya
menyediakan tanya untuk kita saling tidak bicara
Di mendung gerimis Agustus ini
simpanlah risalah lama melantung kedalaman
tentang hari-hari gemilang yang akan datang
tentang akhir-akhir hutang yang tiada pegangan
heningkan di sini, jangan dengan separo hati !
Berdirilah hening dalam kehampaan malam
melupakan cedera kehilangan rupa
tegakkan pula
suatu bentuk baru di hatimu mengorak jauh
suatu pandangan kudus di pilumu diam bergalau
kita pun semua tahu untuk apa mengenang itu.
Mimbar Indonesia,
Th XIV, No. 50
1960
Sajak-sajak Perjuangan dan Nyanyian Tanah Air
James Chadwick, Ilmuwan dari Inggris
James Chadwick (1891-1974) ialah ilmuwan asal Inggris.
Dididik di Universitas Manchester, dan bekerja sama mengenai pemancaran sinar gamma dibimbing Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson. Saat PD I pecah, ia sedang meneliti peluruhan sinar beta di Jerman. Chadwick ditahan pemerintah Jerman, karena dianggap sebagai musuh. Setelah perang ia bergabung dengan Ernest Rutherford di Cambridge. Ia memakai hamburan partikel sinar alfa untuk membuktikan bahwa nomor atom suatu unsur sama dengan muatan nuklir. Ia dan Rutherford mengajukan usul yang menyatakan bahwa dalam inti terdapat partikel tak bermuatan, namun mereka belum bisa mendeteksi partikel itu secara eksperimental sampai 1932. Pada tahun itu Chadwick berhasil memperlihatkan keberadaan neutron.
Ia menerima Hadiah Nobel pada 1935. Selama PD II, Chadwick memimpin kelompok ilmuwan Inggris mengembangkan bom atom.
Jumat, 25 Maret 2011
Puisi Bertema Kemerdekaan | Toto Sudarto Bachtiar
KEMERDEKAAN
Toto Sudarto Bahtiar
Kemerdekaan ialah tanah air dan laut semua suara
Jangalahn takut padanya
Kemerdekaan ialah tanah air penyair dan pengembara
Janganlah takut padaku
Kemerdekaan ialah cintaku berkepanjangan jiwa
Bawalah daku kepadanya
Ibu Kota Senja | Puisi Toto Sudarto Bachtiar
IBU KOTA SENJA
Toto Sudarto Bachtiar
Penghidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari
Antara kuli-kuli berdaki dan perempuan telanjang mandi
Di sungai kesayangan, o, kota kekasih
Klakson oto dan lonceng trem saing-menyaingi
Udara menekan berat di atas jalan panjang berkelokan
Gedung-gedung dan kepala mengabur dalam senja
Mengarungi dan layung-layung membara di langit barat daya
0, kota kekasih
Tekankan aku pada pusat hatimu
Di tengah-tengah kesibukanmu dan penderitaanmu
Aku seperti mimpi, bulan putih di lautan awan belia
Sumber-sumber yang murni terpendam
Senantiasa diselaputi bumi keabuan
Dan tangan serta kata menahan napas lepas bebas
Menunggu waktu mengangkut maut
Aku tiada tahu apa-apa, di luar yang sederhana
Nyanyian-nyanyian kesenduan yang bercanda kesedihan
Menunggu waktu keteduhan terlanggar di pintu dinihari
Serta keabadian mimpi-mimpi manusia
Klakson dan lonceng bunyi bergiliran
Dalam penghidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari
Antara kuli-kuli yang kembali
Dan perempuan mendaki tepi sungai kesayangan
Serta anak-anak berenangan tertawa tak berdosa
Di bawah bayangan samar istana kejang
Layung-layung senja melambung hilang
Dalam hitam malam menjulur tergesa
Sumber-sumber murni menetap terpendam
Senantiasa diselaputi bumi keabuan
Serta senjata dan tangan menahan napas lepas bebas
0, kota kekasih setelah senja
Kota kediamanku, kota kerinduanku
Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten
Puisi Tentang Gadis Peminta Minta | Toto Sudarto Bachtiar
GADIS PEMINTA-MINTA
Toto Sudarto Bachtiar
Setiap kali bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil
Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda
Memahami Puisi, 1995
Mursal Esten
Kamis, 24 Maret 2011
Puisi Cinta Sejati | Puisi Bertema Cinta
Puisi Cinta Sejati
Cinta...
Pernah kutanya pada angin
Seperti apakah sebuah cinta...
Angin berkata, cinta bagaikan embun
Setiap pagi menyapa dengan sejuknya
Sekejap saja, namun hilang entah kemanaCinta...
Suatu saat kubertanya pada air
Seperti apakah sebuah cinta
Air berkata, cinta bagaikan sungai
Alirannya tak henti sepanjang masa
Namun entah mengalir kemanaCinta...
Pernah kujumpai seekor burung di udara
Kutanya tentang arti sebuah cinta
Ia mengatakan, cinta bagaikan memiliki sayap
Ada waktu dimana cinta harus hinggap
Namun suatu saat cinta akan terbang ke langit biruCinta...
Ketika kujumpa taman bunga yang indah
Kutanya pada mereka, apa arti sebuah cinta
Bunga berkata, cinta seperti bunga mawar
Sangat anggun dan indah dilihat
Namun akan terluka jika kita tergores durinyaCinta...
Tiada satu hal yang dapat melukiskannya
Jika engkau pernah merasakan indahnya cinta,
Bersyukurlah akan hal itu senantiasa
Jika engkau pernah terluka oleh cinta, bersabarlah...
Karena akan ada cinta lain yang dengan setia menutupnyaKau yang pertama membuat duniaku menjadi begitu indah..
Kau yang pertama membuatku mengerti apa itu cinta..
Kau yang selalu kuatkanku ketika aku jatuh..
Kau yang selalu mengisi sepi hariku dengan cintamu..Kau juga pertama yang membuat aku menjadi seperti gila..
Kau juga pertama membuat aku menangis dan merana..
Tapi kau selalu menggati semua sedihku dengan bahagia..
Tapi kau selalu mengisi hariku dengan tulus cintamu..
Hanya kau yang bisa buatku menangis..
Hanya kau yang buat duniaku berseri..
Hanya kau lah segalanya bagiku..
Cahaya hatiku jadilah milikku selamanyaCinta bagai mawar sempurna dengan warna merah dan durinya
cinta indah dengan baik dan buruknyaCinta sama Tuhan itu adalah takwa..
Cinta pada orang Tua sungguh mulia..
Cinta pada Negara merupakan kesetiaan..
Cinta itu bukan karena mengenal,
Tapi untuk lebih mengenal orang yang kita cintai lebih dalam lagiOrang bilang cinta sejati itu seperti hantu..Hanya sedikit orang yang pernah merasakannya.Cinta bagai pencuri datangnya tak terduga pergipun tak terduga..Yang tersisa dari kepergian cinta hanyalah pedih semata...
Sumber : www.dedy-gayo.com
James Clerk Maxwell, Fisikawan Inggris
James Clerk Maxwell (lahir di Edinburgh, 13 Juni 1831 – meninggal di Cambridge, 15 November 1879 pada umur 48 tahun) adalah fisikawan Skotlandia yang pertama kali menulis hukum magnetisme dan kelistrikan dalam rumus matematis. Pada tahun 1864, ia membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik ialah gabungan dari osilasi medan listrik dan magnetik. Maxwell mendapati bahwa cahaya ialah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Ia juga membuka pemahaman tentang gerak gas, dengan menunjukkan bahwa laju molekul-molekul di dalam gas bergantung kepada suhunya masing-masing.
Fisikawan Inggris kesohor James Clerk Maxwell ini terkenal melalui formulasi empat pernyataan yang menjelaskan hukum dasar listrik dan magnit. Kedua bidang ini sebelum Maxwell sudah diselidiki lama sekali dan sudah sama diketahui ada kaitan antar keduanya. Namun, walau pelbagai hukum listrik dan kemagnitan sudah diketemukan dan mengandung kebenaran dalam beberapa segi, sebelum Maxwell, tak ada satu pun dari hukum-hukum itu yang merupakan satu teori terpadu. Dalam dia punya empat perangkat hukum yang dirumuskan secara ringkas (tetapi punya bobot tinggi), Maxwell berhasil menjabarkan secara tepat perilaku dan saling hubungan antara medan listrik dan magnet.
Dengan begitu dia mengubah sejumlah besar fenomena menjadi satu teori tunggal yang dapat dijadikan pegangan. Pendapat Maxwell telah jadi anutan pada abad sebelumnya secara luas baik di sektor teori maupun dalam praktek ilmu pengetahuan.
Nilai terpenting dari, pendapat Maxwell yang baru itu adalah: banyak persamaan umum yang bisa terjadi dalam semua keadaan. Semua hukum-hukum listrik dan magnit yang sudah ada sebelumnya dapat dianggap berasal dari pendapat Maxwell, begitu pula sejumlah besar hukum lainnya, yang dulunya merupakan teori yang tidak dikenal. Dari pendapat Maxwell ini dapat diperlihatkan betapa pergoyangan bolak-balik bidang elektromagnetik secara periodik adalah sesuatu hal yang bisa terjadi. Gerak bolak-balik seperti pendulum ini disebut gelombang elektromagnetik, yang bilamana sekali digerakkan akan menyebar terus hingga angkasa luar. Dari pendapat-pendapat ini mampu menunjukkan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu mencapai sekitar 300.000 kilometer (186.000 mil) per detik. Maxwell mengetahui bahwa ini sama dengan ukuran kecepatan cahaya. Dari sudut ini dia dengan tepat mengambil kesimpulan bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang elektromagnetik.
Jadi, pendapat Maxwell bukan semata merupakan hukum dasar dari kelistrikan dan kemagnitan, tetapi juga sekaligus merupakan hukum dasar optik. Sesungguhnya, semua hukum terdahulu yang dikenal sebagai hukum optik dapat dikaitkan dengan pendapatnya, juga banyak fakta dan hubungan dengan hal-hal yang dulunya tidak terungkapkan.
Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi elektromagnetik. Pendapat Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam dia punya panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada. Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio itu. Kini, kita gunakan juga buat televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil pemikiran Maxwell.
Meski kemasyhuran Maxwell yang paling menonjol terletak pada sumbangan pikirannya yang dahsyat di bidang elektromagnetik dan optik, dia juga memberi sumbangan penting bagi dunia ilmu pengetahuan di segi lain termasuk teori-teori astronomi dan termodinamika (penyelidikan ihwal panas). Salah satu minat khususnya adalah teori kinetik tentang gas. Maxwell menyadari bahwa tidak semua molekul gas bergerak pada kecepatan sama. Sebagian lebih lambat, sebagian lebih cepat, dan sebagian lagi dengan kecepatan yang luar biasa. Maxwell mencoba rumus khusus menunjukkan bagian terkecil molekul bergerak (dalam suhu tertentu) pada kecepatan yang tertentu pula. Rumus ini disebut "penyebaran Maxwell," merupakan rumus yang paling luas terpakai dalam rumus-rumus ilmiah, dan mengandung makna dan manfaat penting pada tiap cabang fisika.
Maxwell dilahirkan di Edinburgh, Skotlandia, tahun 1831. Dia teramatlah dini berkembang: pada usia lima belas tahun dia sudah mampu mempersembahkan sebuah kertas kerja ilmiah kepada "Edinburgh Royal Society." Dia masuk Universitas Edinburgh dan tamat Universitas Cambridge. Kawin, tetapi tak beranak. Maxwell umumnya dianggap teoritikus terbesar di bidang fisika dalam seluruh masa antara Newton dan Einstein. Kariernya yang cemerlang berakhir terlampau cepat karena dia meninggal dunia tahun 1879 akibat serangan kanker, tak berapa lama sehabis merayakan ulang tahunnya yang ke-48.
Rabu, 23 Maret 2011
Puisi Bertema Nasehat | Nasehat untuk Adikku (2)
Nasehat untuk Adikku (2)
Agustinus Wahyono
narsis overdosis
egois overdosis
arogan kebablasan
kemayu kelewatan
selalu minta didengarkan
nasehat orangtua ditinggalkan
mudah menolak mentahmentah
susah menerima diri punya lemah
seperti pepatah:
buruk rupa cermin dipecah
jatuh dalam jeratsyahwat bersama suami orang
masih saja menuding orang lain sebagai biang
: sampai kapan engkau akan begitu, sayang?
babarsariyogya, 25 februari 2005
Selasa, 22 Maret 2011
Kumpulan Puisi Anak Sekolah | Tentang Ibu dan Tepi Laut
IBU
Ita Permata Dewi
Oh Ibu kau segalanya bagiku
kau yang telah mendidik dan membesarkan aku.
jika aku melanggar perkataanmu
berdosalah aku
pepatah mengatakan
surga ada di telapak kaki ibu.
Di Tepi Laut
Du ujung musim yang bertiup angin
bagai dengus gurun pasir
cahaya melompat dalam lautan salju
di seret nya langkah di malam itu
dalam putih waktu
kutawarkan pada Mu
jenuh semesta ini ku penuhi isi
di hidup mu nasib dunia
bentangkan kedua tanggan mu
pohon-pohon kering di tepi laut padang pasir
menyanyi dalam gaib malam
kepada seluruh dunia
yan g menelan kan dipuncuk pantai
kuburlah hidup tanpa kesadaran
karya
Ita Permata Dewi
SMP N 03 Sui Ambawang
Senin, 21 Maret 2011
Kumpulan Puisi Pendek | Agustinus Wahyono
Kumpulan Puisi Pendek Agustinus Wahyono
ISTRI
istri bukan dagingtumbuh
dia tulangiga
babarsariyogya, 2005
HUJAN
hujan menggambar rautmu
di jantungku
bumiimaji
JUMPA KANGEN
kala kukenang jumpa kita
kangen tibatiba gedor dadaku
bumiimaji
MUNGKIN
mungkin kini aku tengah jatuh cinta
bumiimaji
Puisi Anak untuk Ayah dan Ibu | Puisi untuk Ayah dan Ibu
Puisi untuk Ayah dan Ibu
Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkan hatiku untuk mereka.......
Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang
besar atas kasih sayang yang mereka limpahkan padaku,
peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan
atau kesusahan yang mereka deritakan kerana aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka kerana perbuatanku,
maka jadikanlah itu semua penyebab susutnya
dosa-dosa mereka dan bertambahnya pahala
kebaikan mereka dengan perkenan-Mu ya Allah,
hanya Engkaulah yang berhak membalas
kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.
Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika sebaliknya, maka izinkanlah aku
memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu.
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih diantara semua pengasih.
Amin Ya Rabbul Alamin..
Sumber : Islam Diges
Irving Langmuir, Kimiawan AS
Irving Langmuir (1881-1957) ialah kimiawan Amerika Serikat yang terkenal dalam mengembangkan teori ikatan berdasarkan jumlah elektron di kulit valensi terluar atom.
Sebagai seorang peneliti yang pionir buat General Electric Company, Irving Langmuir membuat sumbangan ilmiah dalam ilmu kimia, fisika, dan atmosfer. Ia menerima gelar doktornya dari Walther Nernst di Göttingen, Jerman, namun bosan setelah setahun mengajar. Pada 1909 ia tiba di Laboratorium Penelitian General Electric yang barusan didirikan. Pekerjaan pertamanya ialah memecahkan masalah yang dihadapi sekaitan dengan bola lampu filamen tungsten baru. Langmuir berkonsentrasi pada prinsip dasar di mana lampu bekerja, meneliti reaksi kimia yang dikatalisis oleh filamen tungsten panas. Ia mengusulkan mengisi bola lampu dengan gas nitrogen (dan kemudian gas argon) dan memilin filamen itu menjadi bentuk spiral untuk menghambat penguapan tungsten.
Minatnya dalam asas itu melibatkannya dalam teori ikatan kimia dalam masalah elektron, dan ia menguraikan gagasan-gagasan yang pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Lewis. Langmuir mengajukan bahwa oktet bisa diisi dengan pasangan antara 2 atom—ikatan "kovalen". Studinya pada kimia permukaan—studi gaya kimiawi pada permukaan kontak (antarpermukaan) antara zat-zat yang berbeda, di mana begitu banyak reaksi biologis dan teknologis terjadi—membuatnya memenangkan Penghargaan Nobel dalam Kimia pada 1932. Langmuir mengembangkan konsep baru adsorpsi, yang tiap molekul menabrak permukaan dalam kontak dengannya sebelum menguap, kemudian membentuk monolayer—berkebalikan dengan teori sebelumnya yang menyerupai adsorpsi pada penarikan bumi dari gas-gas di atmosfer, di mana tarikan itu berkurang seiring dengan menjauhnya gas-gas itu dari bumi. Ia mengembangkan banyak teknik eksperimental, termasuk penggunaan meluas tabung vakum untuk mempelajari antarpermukaan padat-cair dan film minyak untuk mempelajari antarpermukaan cair-cair. Praktikum lain dengan implikasi teoretis—pada pelepasan elektris dalam gas—membantu meletakkan pendirian fisika "plasma", yang memiliki penerapan kini dalam percobaan pada gabungan nuklir terkendali. Ia memelihara minat panjang dalam meteorologi, termasuk kerja pengembangan pesawat yang menghilangkan lapisan es selama PD II. Di sini Langmuir terlalu menekankan penelitian teori, yang menimbulkan pembawaannya penelitian awal dalam "membenihi" awan dengan partikel karbon dioksida padat untuk menciptakan hujan.
Minggu, 20 Maret 2011
Puisi Bertema Jatuh Cinta | Cinta Pertama
Jatuh Cinta (Cinta Pertama )
Arsyad Indradi
Jantungku selalu berdebar setiap ada ketukan
Lalu bergegas membuka pintu
Atau menyingkap gorden jendela dengan jemari bergetar
lalu melongok perlahan, duhai
Tidak seperti biasanya, berlamalama berdandan
dan tersenyumsenyum sendiri di muka cermin
Terkadang menangis tanpa sebab
menelungkupkan wajah di bantal, duhai
Atau bersenandung di kamar mandi
Suatu kali aku cemas mengharapkan ia kembali
setelah kuusir dari hadapanku
Ah hatiku berbungabunga jika ia kembali
Entah apa aku selalu ingin menang sendiri
Aku sekarang rajin menata ruang tamu
dan menatah bunga di vas sambil tersenyum
Tingkahku wahai tak luput dari perhatian ibuku :
Gadisku, kenalkan siapa gerangan jejaka itu
Aku malumalu, tapi ibuku sudah tahu jawabku.
Ia bernada enteng tapi sungguhsungguh :
Cinta banyak membawa perubahan sikap seseorang
Pesanku bijaklah terhadap cemburu dan rindu
Sebab ia terkadang membuat hati kita menjadi aneh
Mataku berkacakaca dalam pelukan ibu
Banjarbaru,2002
Puisi Tema Waktu | Waktu Tak Lagi Membatu
Waktu Tak Lagi Membatu
Agustinus Wahyono
Langit legam
Bulan kelam
Lampujalan buram
Rintik menggelitik
Rodaroda sanasini
Keretaapi berlari
Kakilima menanti
Gesang menyanyi
Payungmerah basah
Piring terancam
Pecel tahubacem
Empatkali jumpa
Batuwaktu pecah
Masalalu kenang
Kini merindu
Masadepan khayal
Kasihsayang untukmu
Sukses selalu
Doaku bertalu
*******
joglo, 17 februari 2005
Puisi Tentang Nasehat | Nasehat Untuk Adikku (1)
Nasehat untuk Adikku (1)
Agustinus Wahyono
kaurubuhkan mimpisubuhku
keruh pandang jalanmu lumpuh
paksa istirah pecah ditabuh
maka kausuguhkan kisah
keluhkesahmu pada keadilan
keperempuananmu dirugikan
kau bilang palu lahap suap
pulangkan dirimu berbekal tanya
ketidakpuasanmu lantas ajak aku
bersolidaritas dalam persaudaraan
kauruntuhkan batu pijakanmu
runtuhlah langit narsismu
terkapar di pelataran keluarga
bahwa mimpimu adalah serakah dan angkuh
namun sesungguhnya realita itu musuhmu
maka kautangguhkan perjuangansemu
urung kibarkan panji perlawanan
meski kekecewaan terselip di saku jiwamu
suruh aku kembali bermimpi
larungkan penat labuhkan tubuh
namun aku justru bertanya: ada apakah
rupanya keperempuanan hanyalah kedok
tutupi sengketa cintabuta
pesta para suami yang mendua
derita para istri yang mencinta
kubagikan saja mimpiku padamu
cinta yang cinta
solidaritas yang sesungguhnya
bukan ambisi narsismu
bukan ambivalensi narasimu
: jadilah manusia yang manusiawi
babarsariyogya, 21 februari 2005
Puisi Rencana | Puisi Tentang Rencana
RENCANA
Agustinus Wahyono
kuingat nasehat orang tua
: jangan tergesagesa tetapkan rencana
saksikan sekitar
di mana letak
naga hijau
burung hong merah
macan putih
kurakura hitam
kita tak punya lo p’an
para geomanser pun kita tak tahu
tak kenal chi dan sha
siklus kayu, api, tanah, logam, air
bingung melihat ba qua
utakatik kotak luo shu
coba dengan ba zhai
cari bintangbintang terbang
hinggap di kuntum persik
barangkali nasehat sederhana
bagi kita awam justru runyam
celakanya rencana kita rancu
berputar pada pagar prasangka belaka
9 april 2005
Jumat, 18 Maret 2011
Puisi Bertema Sepi | Agustinus Wahyono
SEPI
Agustinus Wahyono
waktu kembali pergi
senandung burung sunyi
aku sendiri
sepi
derit pintu langit atasku
menjerit pada letih batu
sajak yang membeku
sepi semakin serbu
aku termangu
kaku
lupaku pada detak detik
membisik
kadang memekik
berlari memetik rintikrintik
embun plastik
angin menggelitik
memantik
waktu kian meletik
aku sendiri
waktu jauh pergi
tinggalkan sunyi
ilusi sembunyi
sepi
seperti mati
15 maret 2003
Lepaskan Saja | Jangan Bebankan Cemas
LEPASKAN SAJA
Agustinus Wahyono
Lepaskan saja bebas
Jangan bebankan cemas
Kenapa kaubiarkan kekhawatiran datang menghasut
Sedangkan sang pemanah harus lesakkan anakpanah
Sampai sasaran; meleset ataukah tepat
Sedang anak manusia pun ibarat anak panah
Orangtua hanya busurnya
Tuhan-lah sang pemanah
--- kau percaya kemampuan Tuhan memanah?
Lepaskan saja anak panahmu
Percaya: Tuhan tahu sasaran mana yang jitu!
26 maret 2005
Gottfried Wilhem Leibniz, Filsuf Jerman
Gottfried Wilhem Leibniz atau kadangkala dieja sebagai Leibnitz atau Von Leibniz (1 Juli (21 Juni menurut tarikh kalender Julian) 1646 – 14 November 1716) adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Ia terutama terkenal karena faham Théodicée bahwa manusia hidup dalam dunia yang sebaik mungkin karena dunia ini diciptakan oleh Tuhan Yang Sempurna. Faham Théodicée ini menjadi terkenal karena dikritik dalam buku Candide karangan Voltaire.
Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. Kontribusinya kepada subyek yang begitu luas tersebar di banyak jurnal dan puluhan ribu surat serta naskah manuskrip yang belum semuanya diterbitkan. Sampai sekarang masih belum ada edisi lengkap mengenai tulisan-tulisan Leibniz dan dengan ini laporan lengkap mengenai prestasinya belum dapat dilakukan. Leibniz lahir di Leipzig dan meninggal dunia di Hannover.
Latar Belakang
Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam bidang etika dan ibunya adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi bahasa simbol matematika.
Pada tahun 1661 Leibniz mendaftarkan diri di Universitas Leipzig dan kuliah filsafat pada ahli teologi Johann Adam Schertzer dan teoretikus filsafat Jakob Thomasius. Pada tahun 1663 ia berubah universitas, sekarang di Universitas Jena untuk belajar lebih lanjut di bawah ahli matematika, fisika dan astronomi Erhard Wiegel untuk membedah pemikiran Pythagoras. Dengan usia 20 tahun ia ingin promosi dalam bidang doktor hukum, namun para profesor Leipzig menganggapnya terlalu muda. Leibniz maka pergi ke Nürnberg, untuk belajar lebih lanjut di Universitas Altdorf.
Kebanyakan ahli sejarah percaya bahwa Newton dan Leibniz mengembangkan kalkulus secara terpisah. Keduanya pula menggunakan notasi matematika yang berbeda pula. Menurut teman-teman dekat Newton, Newton telah menyelesaikan karyanya bertahun-tahun sebelum Leibniz, namun tidak mempublikasikannya sampai dengan tahun 1693. Ia pula baru menjelaskannya secara penuh pada tahun 1704, manakala pada tahun 1684, Leibniz sudah mulai mempublikasikan penjelasan penuh atas karyanya. Notasi dan "metode diferensial" Leibniz secara universal diadopsi di Daratan Eropa, sedangkan Kerajaan Britania baru mengadopsinya setelah tahun 1820. Dalam buku catatan Leibniz, dapat ditemukan adanya gagasan-gagasan sistematis yang memperlihatkan bagaimana Leibniz mengembangkan kalkulusnya dari awal sampai akhir, manakala pada catatan Newton hanya dapat ditemukan hasil akhirnya saja. Newton mengklaim bahwa ia enggan mempublikasi kalkulusnya karena takut ditertawakan. Newton juga memiliki hubungan dekat dengan matematikawan Swiss Nicolas Fatio de Duillier. Pada tahun 1691, Duillie merencanakan untuk mempersiapaan versi baru buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica Newton, namun tidak pernah menyelesaikannya. Pada tahun 1693 pula hubungan antara keduanya menjadi tidak sedekat sebelumnya. Pada saat yang sama, Duillier saling bertukar surat dengan Leibniz.
Pada tahun 1699, anggota-anggota Royal Society mulai menuduh Leibniz menjiplak karya Newton. Perselisihan ini memuncak pada tahun 1711. Royal Society kemudian dalam suatu kajian memutuskan bahwa Newtonlah penemu sebenarnya dan mencap Leibniz sebagai penjiplak. Kajian ini kemudian diragukan karena setelahnya ditemukan bahwa Newton sendiri yang menulis kata akhir kesimpulan laporan kajian ini. Sejak itulah bermulainya perselisihan sengit antara Newton dengan Leibniz. Perselisihan ini berakhir sepeninggal Leibniz pada tahun 1716.
Kamis, 17 Maret 2011
Penerima Nobel di Bidang Fisika
Tahun 1901–1925
Röntgen (1901) · Lorentz / Zeeman (1902) · Becquerel / P. Curie / M. Curie (1903) ·Rayleigh (1904) · Lenard (1905) · Thomson (1906) · Michelson (1907) ·Lippmann (1908) · Marconi / Braun (1909) · van der Waals (1910) · Wien (1911) ·Dalén (1912) · Kamerlingh Onnes (1913) · Laue (1914) ·W. L. Bragg / W. H. Bragg (1915) · Barkla (1917) · Planck (1918) · Stark (1919) ·Guillaume (1920) · Einstein (1921) · N. Bohr (1922) · Millikan (1923) ·M. Siegbahn (1924) · Franck / Hertz (1925)
Tahun 1926–1950
Perrin (1926) · Compton / C. Wilson (1927) · O. Richardson (1928) · De Broglie (1929) ·Raman (1930) · Heisenberg (1932) · Schrödinger / Dirac (1933) · Chadwick (1935) ·Hess / C. D. Anderson (1936) · Davisson / Thomson (1937) · Fermi (1938) ·Lawrence (1939) · Stern (1943) · Rabi (1944) · Pauli (1945) · Bridgman (1946) ·Appleton (1947) · Blackett (1948) · Yukawa (1949) · Powell (1950)
Tahun 1951–1975
Cockcroft / Walton (1951) · Bloch / Purcell (1952) · Zernike (1953) ·Born / Bothe (1954) · Lamb / Kusch (1955) · Shockley / Bardeen / Brattain (1956) ·Yang / T. D. Lee (1957) · Cherenkov / Frank / Tamm (1958) ·Segrè / Chamberlain (1959) · Glaser (1960) · Hofstadter / Mössbauer (1961) ·Landau (1962) · Wigner / Goeppert-Mayer / Jensen (1963) ·Townes / Basov / Prokhorov (1964) · Tomonaga / Schwinger / Feynman (1965) ·Kastler (1966) · Bethe (1967) · Alvarez (1968) · Gell-Mann (1969) ·Alfvén / Néel (1970) · Gabor (1971) · Bardeen / Cooper / Schrieffer (1972) ·Esaki / Giaever / Josephson (1973) · Ryle / Hewish (1974) ·A. Bohr / Mottelson / Rainwater (1975)
Tahun 1976–2000
Richter / Ting (1976) · P. W. Anderson / Mott / Van Vleck (1977) ·Kapitsa / Penzias / R. Wilson (1978) · Glashow / Salam / Weinberg (1979) ·Cronin / Fitch (1980) · Bloembergen / Schawlow / K. Siegbahn (1981) ·K. Wilson (1982) · Chandrasekhar / Fowler (1983) · Rubbia / van der Meer (1984) ·von Klitzing (1985) · Ruska / Binnig / Rohrer (1986) · Bednorz / Müller (1987) ·Lederman / Schwartz / Steinberger (1988) · Ramsey / Dehmelt / Paul (1989) ·Friedman / Kendall / R. Taylor (1990) · de Gennes (1991) · Charpak (1992) ·Hulse / J. Taylor (1993) · Brockhouse / Shull (1994) · Perl / Reines (1995) ·D. Lee / Osheroff / R. Richardson (1996) · Chu / Cohen-Tannoudji / Phillips (1997) ·Laughlin / Störmer / Tsui (1998) · 't Hooft / Veltman (1999) ·Alferov / Kroemer / Kilby (2000)
Tahun 2001–sekarang
Cornell / Ketterle / Wieman (2001) · Davis / Koshiba / Giacconi (2002) ·Abrikosov / Ginzburg / Leggett (2003) · Gross / Politzer / Wilczek (2004) ·Glauber / Hall / Hänsch (2005) · Mather / Smoot (2006) · Fert / Grünberg (2007) ·Nambu / Kobayashi / Maskawa (2008) · Kao / Boyle / Smith (2009) ·Andre K. Geim / Kostya Novoselov (2010)
Röntgen (1901) · Lorentz / Zeeman (1902) · Becquerel / P. Curie / M. Curie (1903) ·Rayleigh (1904) · Lenard (1905) · Thomson (1906) · Michelson (1907) ·Lippmann (1908) · Marconi / Braun (1909) · van der Waals (1910) · Wien (1911) ·Dalén (1912) · Kamerlingh Onnes (1913) · Laue (1914) ·W. L. Bragg / W. H. Bragg (1915) · Barkla (1917) · Planck (1918) · Stark (1919) ·Guillaume (1920) · Einstein (1921) · N. Bohr (1922) · Millikan (1923) ·M. Siegbahn (1924) · Franck / Hertz (1925)
Tahun 1926–1950
Perrin (1926) · Compton / C. Wilson (1927) · O. Richardson (1928) · De Broglie (1929) ·Raman (1930) · Heisenberg (1932) · Schrödinger / Dirac (1933) · Chadwick (1935) ·Hess / C. D. Anderson (1936) · Davisson / Thomson (1937) · Fermi (1938) ·Lawrence (1939) · Stern (1943) · Rabi (1944) · Pauli (1945) · Bridgman (1946) ·Appleton (1947) · Blackett (1948) · Yukawa (1949) · Powell (1950)
Tahun 1951–1975
Cockcroft / Walton (1951) · Bloch / Purcell (1952) · Zernike (1953) ·Born / Bothe (1954) · Lamb / Kusch (1955) · Shockley / Bardeen / Brattain (1956) ·Yang / T. D. Lee (1957) · Cherenkov / Frank / Tamm (1958) ·Segrè / Chamberlain (1959) · Glaser (1960) · Hofstadter / Mössbauer (1961) ·Landau (1962) · Wigner / Goeppert-Mayer / Jensen (1963) ·Townes / Basov / Prokhorov (1964) · Tomonaga / Schwinger / Feynman (1965) ·Kastler (1966) · Bethe (1967) · Alvarez (1968) · Gell-Mann (1969) ·Alfvén / Néel (1970) · Gabor (1971) · Bardeen / Cooper / Schrieffer (1972) ·Esaki / Giaever / Josephson (1973) · Ryle / Hewish (1974) ·A. Bohr / Mottelson / Rainwater (1975)
Tahun 1976–2000
Richter / Ting (1976) · P. W. Anderson / Mott / Van Vleck (1977) ·Kapitsa / Penzias / R. Wilson (1978) · Glashow / Salam / Weinberg (1979) ·Cronin / Fitch (1980) · Bloembergen / Schawlow / K. Siegbahn (1981) ·K. Wilson (1982) · Chandrasekhar / Fowler (1983) · Rubbia / van der Meer (1984) ·von Klitzing (1985) · Ruska / Binnig / Rohrer (1986) · Bednorz / Müller (1987) ·Lederman / Schwartz / Steinberger (1988) · Ramsey / Dehmelt / Paul (1989) ·Friedman / Kendall / R. Taylor (1990) · de Gennes (1991) · Charpak (1992) ·Hulse / J. Taylor (1993) · Brockhouse / Shull (1994) · Perl / Reines (1995) ·D. Lee / Osheroff / R. Richardson (1996) · Chu / Cohen-Tannoudji / Phillips (1997) ·Laughlin / Störmer / Tsui (1998) · 't Hooft / Veltman (1999) ·Alferov / Kroemer / Kilby (2000)
Tahun 2001–sekarang
Cornell / Ketterle / Wieman (2001) · Davis / Koshiba / Giacconi (2002) ·Abrikosov / Ginzburg / Leggett (2003) · Gross / Politzer / Wilczek (2004) ·Glauber / Hall / Hänsch (2005) · Mather / Smoot (2006) · Fert / Grünberg (2007) ·Nambu / Kobayashi / Maskawa (2008) · Kao / Boyle / Smith (2009) ·Andre K. Geim / Kostya Novoselov (2010)
Rabu, 16 Maret 2011
Puisi Permohonan | PadaMu ku Memohon
PadaMu ku Memohon
Rendy Purnama
Ya Allah, dalam hening sunyi
ku memohon padaMu
sebuah keadilan
akan sebuah kehidupan
hatiku tercabik, menjerit
melihat kepalsuan dan keserakahan dunia
walau lorong labirin itu tlah kulewati
tapi misteri itu tetap ada
hanya ketidakmengertian itulah
jawaban hatiku yang selalu terlintas
Ya Allah, ku kadang rapuh menerima semua ini
Tiap detik ku selalu berfikir dan berusaha
untuk sebuah kehidupan yang lebih baik
tapi keberhasilan itu selalu menjauh
dan enggan menghampiri.
Ya Allah, tunjukkan padaku kekuatan
untuk menguak misteri itu
ku tahu hanya Engkau yang tahu.
Rahasia bumi dan langit hanya PunyaMu
berikan aku sedikit ilmu dan petunjukMu
supaya benang-benang misteri kehidupan
bisa tersingkap supaya sedikit jelas dimataku
walau hanya selintas membayang.
Ya Allah, hanya satu pintaku
berikan aku kemudahan dalam kehidupanku
berikan aku keleluasaan dalam usahaku
ku hanya ingin......
menutup jalan neraka dan
membeli surgaMu.
Jakarta, 17 Maret 2011
Selasa, 15 Maret 2011
Sistem pemeliharaan induk betina ayam kampung
- Umur Induk ayam.Umur induk ayam betina sebaiknya tidak kurang dari 25 minggu dan tidak lebih ari 55 minggu, karena akan berpengaruh pada kualitas DOC dan daya tetas. Saat umur betina dibawah 25 minggu, ukuran telur masih kecil sehingga massa makanan untuk embrio tidak mencukupi. Akibatnya, ayam yang nanti dihasilkan akan kerdil atau terganggu pertumbuhanya.
Berat telur yang baik berkisar 40 gram/butir atau 25 butir/kg. dengan berat tersebut akan dihasilkan DOC seberat 27,5 gram/ekor. Karena penurunan genetika, berat telur memang terus mengalami penurunan.
Saat ayam betina berumur lebih dari 55 minggu, telur yang dihasilkan akan memiliki kerabang yang tipis dan rapuh. Kerabang yang rapuh menyebabkan air mudah masuk kedalam kantong udara telur, sehingga terjadi kelbihan cairan didalam telur. Selain itu, masuknya air akan diikuti oleh masuknya bakteri. Proses pembusukan oleh bakteri menyebabkan timbunan gas sehingga telur akan meledak didalam mesin tetas. - Suhu dan kelembapan lingkunganSuhu lingkungan yang baik untuk induk ayam berkisar 28 derajat celcius. Suhu 32-33 derajat celcius sudah tidak bagus untuk penyimpanan telur. Telur-telur yang telah dihasilkan sebaiknya disimpan pada kondisi lembap dan dingin, bukan ditempat yang panas. Ukuran kelembapan dan suhupenyimpanan telur yang baik adalah seperti kondisi kolong tempat tidur. Penyimpanan telur tetas yang paling bagus adalah di cold storage dengan suhu 13-18 derajat celcius dan kelembapan 60%. Diruang pendingin, kelembapan menurun secara drastis. Karena itu, lantainya harus diberi air.
Cuaca yang semakin panas didaerah tropis menyebabkan meningkatnya kelembapan. Akibatnya, putih telur menjadi mudah encer dan tali pengikat kuning telurnya menjadi mudah putus. Karena itu, daya tetas telur saat musim hujan justru lebih baik daripada saat musim kemarau. Pada musim hujan daya tetas telur dapat mencapai lebih dari 80%, sementara pada musim kemarau, daya tetas hanya sebesar 70%. Kalaupun daya tetasnya sama, ukuran telur dan pertumbuhan ayam setelah dewasa tidak akan sama. Karena itu, cara penyimpanan telur harus diperhatikan. - Cahaya atau sinar matahari.Induk betina memerlukan sinar selama 16 jam per hari dengan kekuatan 0,5 foot candela atau kira-kira 4 watt sampai mata. Untuk mempermudah , ukuran tersebut kondisinya sama dengan cahaya yang kita butuhkan untuk membaca koran dengan mudah dan enak. Cahaya selama 16 jam ini diperlukan untuk merangsang hormon hipotalakmus supaya bekerja. Hormon tersebut akan menggertak Folicle Stimulating Hormone (FSH) bekerja melepaskan sel telur.
Senin, 14 Maret 2011
Puisi Bertema Hujan | Hujan Di Cengkareng
Hujan Di Cengkareng
Mariana Lewier P.
Hujan menikam bumi
pada aspal dan lampu bandara Cengkareng
senja ini
kuyup
seorang wanita asyik dengan bacaan
dan syal yang melilit leher
memanjang pada blus putihnya
dari jendela kaca Eva Airways
langit terlihat kelabu
sementara musik klasik terus mendengung,
penerbangan ini (akan segera) menerpa gerimis
tak ada yang menahan
wan kelabu bertabrakan
berlomba menyiram hujan (getar cair)
menggigiti angin
langit pun menahan kata
Aku belum lagi mengulum
(kepenuhan) hujan di Cengkareng
ketika pesawat telah mengangkasa
dan meninggalkan kekelabuan
berganti kecerahan biru
angkasa senja
Jkt 22 Nov-Taipei 23 Nov.2003
Minggu, 13 Maret 2011
Puisi Adam dan Adab | Agustinus Wahyono
Adam dan Adab
Agustinus Wahyono
bila lelaki teguh berpegang pada setia
berpegang pada kata cinta yang terucap
--jatuhbangun, pedihtegar, sakitsenyum--
kenapa justru dianggap melankolikanakkanak?
bila lelaki labil mengoleksi perempuan
berpegang pada ego libido yang licik
--tebarpesona, obralrayuan, jelalatan--
kenapa justru dianggap: itulah lelaki sejati!
bukankah Adam hanya mencintai Hawa
tanpa curicuri cumbui gorila atau kera?
lantas, apakah peradaban modern itu lebihmulia
lebihberadab daripada peradaban Adam?
*******
17 mei 2004
Selasa, 08 Maret 2011
Puisi Jatuh Cinta | Jatuh Cinta Padamu Buatku Gila
Jatuh Cinta Padamu Buatku Gila
Agustinus Wahyono
sayang,
jatuh cinta bisa buat gila
lupa diri berada di mana
maunya senantiasa bersama
entah kelak mau jadi apa
pokoknya berdua itu saja
sayang,
aku pun tengah begitu
runtuh kubuku tertinju
beribu palu rindu padamu
tidur dan makan jadi tak nafsu
inginnya berduaan melulu
sayang,
mungkin aku telah mabuk
pandang dirimu tak jua lapuk
susun hurufhuruf sajak terbentuk
mata menyayu tak mau ngantuk
serasa berdua semalamsuntuk
***
babarsariyogya, 30-03-2003
Puisi Kasih Sayang | Yang Terindah
Yang Terindah
Agustinus Wahyono
: kado valentine dari Aang untuk Ade
kurasa diriku masih lelap dalam mimpi
dari getaran senar gitarku di pasar remaja
kemudian kecupan kening di gemericik sungai
mengalir kemilau senja di pantai airtawar
hingga memijar fajar di lapangan gazebo
terukir indah dirimu pada pualam hatiku
liukan lembut rambutmu. teduh tentram tatapmu.
sentuhan syahdu bibirmu. semerbak wangi tubuhmu.
maka saat di nun jauh aku dirundung rindu padamu
kulihat langit, dapati dirimu dengan sekuntum senyum
yang terindah adalah cintamu, duhai dermaga jiwaku
the love you keep inside
the love you keep for me*
*******
babarsariyogya, 8 februari 2005
*) secuil lyric sebuah lagu sayba
Puisi Perasaan Cemburu | Kenapa Aku Cemburu
KENAPA AKU CEMBURU
Agustinus Wahyono
entah kenapa aku cemburu
kala kau kisahkan jumpamu
dengan lelaki bermatanafsu
memasang jebakan kelambu
demi sesuatu kelak jadi malu
barangkali benar katamu,
aku sayang padamu
dan kau merasakan itu
tapi kenapa nekat cemburu begitu
bukankah diantara kita tiada belenggu
kau bebas berpikir dan berlaku
aku pun begitu, semauku
benarkah sayang boleh cemburu
kata orang, cemburu tanda tak mampu
*******
bumiimaji
Puisi Penjara Rindu | Agustinus Wahyono
PENJARA RINDU
Agustinus Wahyono
setelah saksisaksi asmara membuktikan
aku terlibat persekongkolan perasaan
maka, oleh pengadilan cinta
aku dijatuhi hukuman kasihsayang
dan dijebloskan dalam penjara rindu
*******
babarsariyogya, 19 maret 2005
Puisi Poligami | Puisi Tentang Poligami
POLIGAMI
Agustinus Wahyono
ini persoalan?
bukan.
ini pilihan pribadi
zinah selingkuh jadi dalih
16 tahun nenekku menjanda
usia beliau sekitar 80 tahun
Anda berminat memperistrinya?
hubungi : 081328704184
Desember 2006
Biografi Agustinus Wahyono
AGUSTINUS WAHYONO (AW) alias Agustinus Wahjono alias Gus ts Why alias Gus Jon alias Tinus alias Ion Auguztiens alias Onoy alias Oji (Onoy Juga itu!), sebuah nama yang betul-betul sangat tidak populer di kalangan khalayak pecandu cerpen dan pecinta sastra.
Ketika masih duduk di bangku sekolah dasar (SD Maria Goretti, Sungailiat, Bangka), ia paling tidak tertarik dengan kegiatan mengarang dalam pelajaran bahasa Indonesia. Mulai tertarik menulis cerpen ketika AW usai membaca beberapa ‘antologi’ LUPUS-nya Hilman (AW pernah melihat beberapa keping bukunya LUPUS sewaktu masih kelas 2 SMP (SMP Maria Goretti, Sungailiat, Bangka, tapi di kelas 3 SMP AW pernah dikeluarkan dari kelas gara-gara malas membuat PR Bahasa Indonesia), yang sering dibawa oleh kawan sekelasnya, Ong Kian Tok (cowok berkacamata nan suka bercanda) yang dibeli-bacanya semasa duduk di akhir kelas 3 SMA (SMU Bopkri II Yogyakarta), padahal selama bersekolah AW selalu berdoa "semoga pelajaran Bahasa Indonesia segera selesai". Saat itu AW berpikir, “Bikin cerita itu gampang dan asyik ya.” Maka, AW membuat cerpen segaya LUPUS. Alhasil, dua cerpennya muncul di majalah sekolahnya, majalah IDOLA. Beberapa kali AW berusaha menulis lagi, tetapi tak jua usai. Akhirnya berhenti, karena merasa tak mampu lagi.
Beberapa tahun kemudian AW mulai menulis cerpen lagi setelah sekian tahun bergelut di bidang ilustrasi, kartun/karikatur, kewartawanan dan menulis esai di pers mahasiswa. Karya pertamanya yang kebetulan sudi dimuat adalah cerpen “Pak Dharto dan Maling” (2000). Media massa tersebut adalah Harian Pagi Bangka Pos, daerah asal AW dibesarkan.
Pemuatan cerpen pertamanya di Harian Pagi Bangka Pos pun sebetulnya (diakui oleh Agustinus Wahyono dengan penuh kejujurannya!) berawal dari ‘semacam KKN’ (Nepotisme, perkoncoan), yakni keluarga AW bersahabat baik dengan seorang pentolan Komunitas Pekerja Sastra Pulau Bangka (KPSPB), Willy Siswanto (WS). Waktu itu adik sepupu AW memberitahu bahwa AW mengirim beberapa cerpen ke harian tersebut. Kebetulan anggota eksekutif KPSPB bekerja di harian tersebut. Setelah diusut dan diusulkan oleh WS, akhirnya cerpen AW bisa masuk. Sejak itu pemuatan pertama tersebut AW menjadi bersemangat dan produktif. Akibatnya, dari berpuluh-puluh cerpen, mayoritas sangat tidak berkualitas dan tidak layak muat.
Cerpen lainnya kebetulan juga sudi dimuat di situs Cybersastra.Net, situs Bumimanusia.or.id, Harian SRIWIJAYA POS (Palembang), Harian LAMPUNG POST, Harian RIAU POS, Harian SIJORI POS, harian BATAM POS, Harian SIJORI MANDIRI, harian BATAM MANDIRI, Harian SINAR HARAPAN (Jakarta), harian PETA NEWS, tabloid INTERMEZO (Hongkong), majalah Kumpulan Cerpen CINTA (Jakarta), dan media lainnya. Kebetulan pula ada yang tergabung dalam antologi bersama "Bupati Pedro, Lelaki Kota Rembulan" (DKS-Aksara Indonesia, 2001), kumpulan cerpen terpilih Balairung “Seekor Anjing dengan Luka di Tengkuknya” (2002), antologi cerpen pendek "Graffiti Imaji" (Yayasan Multimedia Sastra, Jakarta, 2002), "Batu Merayu Rembulan" (Yayasan Damar Warga, 2003), dan antologi puisi-cerpen-esai "Sastra Pembebasan" (Yayasan Damar Warga, 2004).
Mantan “Pemenang 5 Besar” Lomba Menulis Cerpen Sleman 2001, "Pemenang 5 Besar/Harapan I" Sayembara Menulis Cerpen Hadiah Tepak Dewan Kesenian Bengkalis Riau 2003 dan "Pemenang 5 Besar/Harapan II" Lomba Menulis Cerpen SAGANG Riau 2003 ini beralamat di Jl. Batintikal 174, Sungailiat 33214, Bangka [Bangka Belitung]. Alamat emailnya: namanyawahyono@yahoo.com. Nomor telepon selulernya: 0813 287 04184. Rekening: BCA KCP Sungai Liat, atasnama Agustinus Wahjono, no.: 1180308608.
CERPEN-CERPEN YANG PERNAH DIMUAT DI MEDIA MASSA
Sejujurnya AW mengakui peran media cetak komersial (koran) sangatlah berpengaruh dalam melegitimate, mempublikasikan dan mendistribusikan cerpennya. Sejak kemunculan pertama di media massa, rasa percaya diri seorang AW bangkit, sebab selama menggeluti jagat tulis-menulis AW tidak serius menggandrungi cerpen dan otomatis tidak bersinggungan langsung dengan media massa – sekalipun itu news letter dan situs pribadi.
Untuk mempermudah dalam pengamatan terhadap pemuatan mula-mula, berikut ini telah tersusun cerpen-cerpen yang dimuat di media massa dan sesuai urutan pertama.
A. Harian Pagi BANGKA POS
Tahun 2000
1. Pak Dharto dan Maling
2. Merah Muda
3. Terpasung
4. Yousephine dan Rosalia
5. Pulang
Tahun 2001
6. Sayap Kupu-Kupu
7. Orang Kaya Baru
8. Kota Terhilang
Tahun 2002
9. Tali Yang Rapuh
10. Membakar Bulan
11. Ketika Kasih Harus Memilih
12. Penerbangan Dini
13. Kenapa Mereka Suka Menggodaku
Tahun 2003
14. Sambal Belacan Menunggu di Rumah
15. Pokoknya... Tragis!
16. Kosakay di Persimpangan (15 Juni)
17. Negeri Pantat Abu (29 Juni)
18. Selalu Ada Yang Bisa Memetik Buah (20 Juli)
19. Panasnya Pagi (3 Agustus)
20. Oleh-oleh dari Kampung (17 Agustus)
21. Aku Ingin Memanah Matahari (14 September)
Tahun 2004
22. Maling itu Boleh ? (28 Maret)
23. ..... (4 April)
B. Harian SRIWIJAYA POS
Tahun 2002
1. Anak Ayam
2. Rayuan Pedang
C. Harian RIAU POS
Tahun 2003
1. Gadis yang Mengendarai Ombak (14 Desember)
D. Harian SIJORI POS dan BATAM POS
Tahun 2002
1. Seorang Pria Mencari Tulang Rusuk
Tahun 2003 [BATAM POS]
1. Gadis yang Duduk di Kursi Itu (16 November)
2. Segores Malam Bersamamu (14 Desember)
Tahun 2004
3. Surat Cintamu (18 April)
E. Harian POS METRO [BATAM]
Tahun 2004
1. Kala Gerimis Mengiris Malam (28 Januari)
F. Harian SIJORI MANDIRI
Tahun 2003
1. Terpasung (23 Februari)
G. Harian LAMPUNG POST
Tahun 2004
1. (25 April)
H. Harian SINAR HARAPAN
Tahun 2002
1. Merpati Salju dan Pakaian Baru
2. Rayuan Pedang
Tahun 2003
3. Pokoknya... Tragis!
4. Genderang Perang Ditabuh
5. Tempat Damai di atas Pelangi (7 Juni)
6. Panggilan (23 Agustus)
Tahun 2004
7. Jadilah Bajingan yang Sungguh-sungguh (10 Januari)
I. Harian PETANEWS
Tahun 2004
1. Di Bawah Bayang-Bayang Bulan (23 Mei)
J. Majalah Kumpulan Cerita CINTA
Tahun 2004
1. Cinta itu Milik Sahabatku (Edisi 13/2004)
K. Majalah FAPET/ Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Bandung
Tahun 2003
1. Tempat Damai Di atas Pelangi (18 September atau http://www.fapet-online.com/detail.php?id=278 )
L. INTERMEZO (Hongkong)
Tahun 2003
1. Tempat Damai Di Atas Pelangi (17 Agustus)
M. situs http://cenelmasjid.tripod.com/cerpen/cerpen.htm (?) (tanpa ijin!)
Tahun ?
1. Pokoknya... Tragis (urutan ke-14)
2. Seorang Pria Mencari Tulang Rusuk (urutan ke-17)
3. Teka-teki Empat Belas Huruf (urutan ke-23)
CERPEN YANG MASUK ANTOLOGI BERSAMA
Ada penulis yang mengatakan, “Koran mempublikasikan secara temporer, dan buku menjadikannya abadi.” Mungkin ada benarnya pendapat tersebut, sebab cuma segelintir orang saja yang sungguh-sungguh menekuni dunia penglipingan koran. Jelas berbeda dengan nilai sebuah buku, yang bagi sebagian orang justru dapat menjadi koleksi yang bertahan lebih lama.
Akan tetapi, dalam pembukuan karya, AW masih harus numpang pada antologi bersama, karena biaya penerbitan buku membutuhkan dana cukup besar, dan belum ada penerbit yang tertarik untuk menerbitkan cerpen-cerpen AW yang memang sangat jauh dari standar atau kriteria kelayakan sebuah cerpen.
Namun, apa pun itu, AW patut bersyukur bahwa masih ada cerpennya yang sudi dipilih oleh orang lain untuk diikutkan dalam sebuah antologi bersama. Dan, berikut ini pemuatan dan pembukuan tersebut dapat disimak:
1. Cerpen “Kota Terhilang” dalam antologi “Bupati Pedro, Laki-laki Kota Rembulan” yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Sleman bekerjasama dengan Penerbit Aksara Indonesia, tahun 2001
2. Cerpen pendek “Berita Pagi” dalam antologi “Graffiti Imaji” yang diterbitkan oleh Yayasan Multimedia Sastra dan Penerbit Angkasa, 2002.
3. Cerpen “Kado Istimewa untuk Dies” dalam kumpulan cerpen terpilih Balairung UGM “Seekor Anjing dengan Luka di Tengkuknya”, 2002.
4. Cerpen "Kolam" dalam kumpulan cerpen pendek "Batu Merayu Rembulan" yang diterbitkan oleh Yayasan Damar Warga, 2003.
5. Cerpen "Rayuan Pedang" dalam antologi puisi-cerpen-esai "Sastra Pembebasan" yang diterbitkan oleh Yayasan Damar Warga, 2004.
Minggu, 06 Maret 2011
Tak Kubaca Isyarat Itu | Puisi Kepergianmu
Tak Kubaca Isyarat Itu
Akhmad Muhaimin S.
kepergianmu betapa tiba-tiba, anakku
sungguh, tak kubaca isyarat itu
wajahmu masih saja berseri nan ayu
meski terbaring, dalam sakit seminggu
naik turun dari ruang picu dan tunggu
ayah dan ibu hanya bisa berdoa untukmu
eyang kakung dan putri mencintaimu
seluruh keluarga mengharap sembuhmu
tapi, pergimu betapa tiba-tiba, anakku
sungguh, tak kubaca isyarat itu
dua atau tiga malam menjelang ajalmu
wangi itu selalu saja di sekitar tubuhmu
sungguh, tak kubaca isyarat itu
wajahmu bahkan semakin berseri nan ayu
Yogyakarta, 2005
Puisi Ahmad S Rumi | Negeri Bandung
Negeri Bandung
Ahmad S. Rumi
Di negeri Bandung
Puisi cukup mahal
Jalannya beraspal
Jalurnya ditunggu preman
Redakturnya amat terkenal
Di negeri Bandung
Aku punya kawan
Namanya lukman dan dadan
Kata sitok, lukman penyair berbakat
Tapi lukman berkasus dengan Indonesia
Dan dadan tidak
Di negeri Bandung
Dan dadan seorang demonstran
Ada kampus terkenal
Dekat galeri popo iskandar
Mahasiswanya tenartenar
Terutama dalam kepenyairan
Padahal dosennya tidak terkenal
Di negeri Bandung
Cerita ini khayalan
Pandeglang, Banten 2005
Sabtu, 05 Maret 2011
Puisi Kesunyian Hati | Lagu Murung
Lagu Murung
Rohyati Sofjan
Cuaca mendung, mungkin seperti inilah lagu murung.
Kabut pekat keabuan, langit gelap, kilat dan guntur.
Desing angin, daun gugur, jalanan lengang dan hening.
Juga rintik hujan yang seketika menderas dalam kilau
jutaan kubik air, mengguyur serentak dari udara,
jatuh begitu saja. Membasahi atap, ditampung talang
lalu tumpah ke trotoar, membentuk genangan.
Lalu apa arti lagu murung? Bukankah selain hujan
atau langit mendung, hidup ini mestinya berirama
atau bewarna. Tidak melulu kelabu. Seperti cat warna-
warni melabur bendawi, atau pelangi di ujung bumi.
Andai kudengar Chopin yang mendongeng tentang hujan
dalam orkestra kamar, sudah tentu aku akan
kuyup kedinginan dan tenggelam dalam kepedihan.
Namun Bach, kata seseorang, menghentak dan bersemangat.
Atau aku lebih suka berjingkrak dalam irama salsa,
melupa apa yang ingin kulupa dan bergembira.
Tidak, aku lebih suka merenung, sendirian. Tak ada musik
di sekitar. Apalagi Chopin, Bach, atau Ricky Martin.
Kuhabiskan detik jam untuk berlalu begitu saja.
Entah apa yang berdenting, gitar atau jam dinding.
Atau hanya gema yang memantul dalam ruang kosong
yang kuhuni ditemani sepi. Segalanya serba sunyi.
Bandung, 13 April 2000
George Ohm, Penemu Hukum Ohm
Georg Simon Ohm (16 Maret 1789 – 6 Juli 1854) adalah seorang fisikawan Jerman yang banyak mengemukakan teori di bidang elektrisitas. Karyanya yang paling dikenal adalah teori mengenai hubungan antara aliran listrik, tegangan, dan tahanan konduktor di dalam sirkuit, yang umum disebut Hukum Ohm.
Biografi
Georg Ohm dilahirkan dari pasangan Johann Wolfgang Ohm, seorang tukang kunci, dan Maria Elizabeth Beck, seorang penjahit. Walaupun ayahnya hanya berprofesi sebagai tukang kunci, namun dia mampu memberikan anak-anaknya pendidikan yang tinggi melalui ajarannya sendiri. Sebenarnya Georg Ohm terlahir sebagai 7 bersaudara, namun hanya 3 yang bertahan melewati masa kecilnya, yaitu Georg, Martin (matematikawan terkenal), dan Elizabeth Barbara. Pada tahun 1805, Ohm masuk ke Universitas Erlangen namun keluar di semester ketiga dan kemudian pergi mengajar matematika di sekolah Gottstadt bei Nydaud, Swiss. Georg Ohm meninggalkan sekolah tersebut pada Maret 1809 untuk menjadi guru privat di Neuchâtel. Atas nasihat dari Karl Christian von Langsdorf, dia kembali melanjutkan studi di bidang matematika dan pada April 1811, dia kembali ke Universitas Erlangen.
Pada 25 Oktober 1811, Ohm memperoleh gelar doktor di bidang matematika dari Erlangen dan bergabung sebagai staf dosen matematika. Menyadari bahwa pekerjaan tersebut tidak memiliki prospek yang baik dan uang yang diterima sedikit, maka dia meninggalkan pekerjaan tersebut dan menerima tawaran pemerintah Bavaria. Tawaran untuk mengajar sebagai guru matematika dan fisika di sebuah sekolah berkualitas rendah di Bamberg diterimanya pada Januari 1813. Dia juga bekerja sebagai penulis buku sekolah dasar tentang geometri, namun Ohm tidak merasa bahagia dengan pekerjaannya. Pada Februari 1816, sekolah tersebut ditutup dan pemerintah Bavaria mengirimnya ke sekolah yang penuh sesak di Bamberg untuk mengajar matematika. Pada 11 September 1817, Georg Ohm menerima tawaran mengajar matematika dan fisika di Gimnasium Jesuit, Cologne. Di tempat itu, dia mulai melakukan berbagai eksperimen hingga kepindahannya ke Berlin pada Maret 1928 karena antusiasme terhadap karyanya tidak terlalu baik.
Pada tahun 1833, Ohm mendapatkan pekerjaan dan gelar profesor dari salah satu universitas di Nüremberg. Meskipun demikian, universitas tersebut bukanlah yang dicita-citakan olehnya. Pengakuan dan penghargaan masyarakat terhadap karya-karya besar Ohm terlambat dia terima dan untuk mendapatkannya pun, dia harus berusaha susah payah dan dalam waktu yang lama. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh hubungannya yang tidak terlalu baik dengan beberapa tokoh berkuasa, seperti Johannes Schultz, tokoh berpengaruh dalam departemen pendidikan Berlin, dan Georg Friedrich Pohl, profesor fisika di kota tersebut. Royal Society memberikan penghargaan Medali Copley pada Ohm pada tahun 1841 dan setahun kemudian, dia menjadi anggota Royal Society. Akademi Berlin dan Turin juga memilih Ohm sebagai anggota, dan pada tahun 1845, ia menjadi anggota penuh Akademi Bavaria. Pada tahun 1849, Ohm mengambil jabatan di Munich sebagai kurator Akademi Bavaria dan mulai mengajar di Universitas Munich. Dua tahun sebelum kematiannya, dia berhasil meraih ambisinya menjadi ketua bidang studi fisika di Universitas Munich.
Penemuan
Naskah ilmiah yang pertama kali dipublikasikan oleh Ohm berisi tentang pemeriksaan penurunan gaya elektromagnetik yang dihasilkan oleh suatu kawat yang diperpanjang ukurannya. Naskah tersebut memperlihatkan hubungan matematis yang murni berdasarkan pada eksperimen yang dilakukannya. Setahun kemudian, pada 1826, Ohm mempublikasikan dua naskah ilmiah yang memberikan gambaran tentang konduksi model sirkuit yang didasarkan oleh studi Fourier tentang konduksi panas. Di dalamnya, dia juga mengajukan suatu teori untuk menerangkan tentang elektrisitas galvanik. Naskah kedua yang ditulisnya pada tahun tersebut memuat langkah awal dari teori komprehensif yang berperan untuk mendukung penerbitan bukunya yang terkenal berisi hukum Ohm (1827).
Ketika sel elektrokimia baru ditemukan oleh Alessandro Volta, Omh menggunakannya untuk eksperimennya hingga menghasilkan hukum Ohm. Dengan bantuan peralatan yang dibuat sendiri, Ohm mengemukakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui kawat sebanding dengan luas penampang dan berbanding terbalik dengan panjang kawat tersebut. Hukum Ohm tersebut dituliskannya dalam buku berjudul Die galvanische Kette, mathematisch bearbeitet (1827).
sumber: id.wikipedia
Jumat, 04 Maret 2011
Erwin Schrödinger, Ilmuwan Fisika Modern Asal Austria
Erwin Rudolf Josef Alexander Schrödinger (1887-1961) ialah fisikawan Austria. Dilahirkan di Wina, Austria-Hongaria. Ibunya berasal dari Inggris dan ayahnya berasal dari Austria. Ia memperoleh gelar doktor di kota itu di bawah bimbingan mantan murid Ludwig Boltzmann.
Selama PD I, ia menjadi perwira artileri. Setelah perang ia mengajar di Zurich, Swiss. Di sana, ia menangkap pengertian Louis Victor de Broglie yang menyatakan bahwa partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang dan mengembangkan pengertian itu menjadi suatu teori yang terperinci dengan baik. Setelah ia menemukan persamaannya yang terkenal, ia dan ilmuwan lainnya memecahkan persamaan itu untuk berbagai masalah; di sini kuantisasi muncul secara alamiah, misalnya dalam masalah tali yang bergetar. Setahun sebelumnya Werner Karl Heisenberg telah mengemukakan formulasi mekanika kuantum, namun perumusannya agak sulit dipahami ilmuwan masa itu. Schrödinger memperlihatkan bahwa kedua formulasi itu setara secara matematis.
Schrödinger menggantikan Max Planck di Berlin pada 1927, namun pada 1933, ketika Nazi berkuasa, ia meninggalkan Jerman. Dalam tahun itu ia menerima Hadiah Nobel Fisika bersama dengan Dirac. Pada 1939 sampai 1956 ia bekerja di Institute for Advanced Study di Dublin, lalu kembali ke Austria.
sumber : id.wikipedia
Kamis, 03 Maret 2011
Puisi Aku Tenggelam Dalam Cintamu
Aku Tenggelam Dalam Cintamu
Arsyad Indradi
Duhai jangan kau sembunyikan rembulan
sehingga mataku serba kelam
Aku akan berlari ke telaga hatimu
Biarkan aku menceburkan diri
Biar hanyut dan tenggelam biarkan
Kau kan melihat tibatiba menjerit
dan mencemaskan diriku
Wahai jangan kau selamatkan aku, kekasih
Biarkan aku tenggelam sampai ke dasar cintamu
Dan terdampar di taman bunga hatimu
Akan kupetik sekuntum saja ya sekuntum saja
Bunga kasihmu
Pengobat rintihan malammalam sepiku
Banjarbaru,2003
Puisi Tangis Sekuntum Bunga | Arsyad Indradi
Tangis Sekuntum Bunga
Arsyad Indradi
Akulah paling bahagia punya rupa yang elok dan aroma wangi
Beribu ungkapan dan pelambang puja dan puji tentang diriku
Hidupku di tamantaman di potpot mau pun di jambangan berukiran indah
Aku selalu di vasvas penghias pesta meriah
Akulah pilihan sebagai ganti diri sebuah hati ketika
jejaka mengutarakan cintanya kepada sang kekasih
Dan akulah suntingan rambut si jelita ketika
menuju pelaminan dan pengharum ranjang pengantin
Ah rasanya kehabisan bahasa aku mengutarakannya
Tetapi setelah tahu risalahku
Duhai ternyata akulah paling malang di dunia ini
Menjadikan aku murung dan menangis
Menyadari keadanku ketika layu
Satupersatu tubuhku rontok
Dan berserakan di bumi lalu membusuk
Tak ada lagi yang mau peduli
Ternyata aku lebih buruk dari pada sampah
Wahai maafkan aku, Kekasih
Banjarbaru, 2002
Puisi Rindu Dendam | Arsyad Indradi
Rindu Dendam
Arsyad Indradi
Wahai rindu tunjukkan di mana rahasiamu
Cinta menjadikan aku pejalan jauh
Beri aku pengobat dukalaraku
Perihperi membuat aku dendam
Wahai lunaskan aku dari pasungan dendamku
Agar aku dapat masuk ke dalam misterimu
Mengajalkan cinta bukanlah hakikat kebenaran
Sebab aku tidak akan mencemaskan diriku sendiri
Aku tidak akan pernah mencemaskan diriku
Mengeringkan sejumlah gelas anggur
Sebab hakikat rindu adalah inti dari cinta
Yang lahir dari getar jiwa
Banjarbaru,1998
Bahan Ajar Fisika: Pemanfaatan Bahan Radioaktif
Semester: 2
Isi Materi:
Sofware Bahan ajar ini bersifat tutorial (mandiri), membahas tentang manfaat dan bahaya isotop radioaktif dilengkapi dengan soal dan pembahasan. Bahan ajar ini diakhiri dengan uji kompetensi.
Standar Kompetensi:
4. Menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar:
4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan radioaktif dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari
Indikator:
Mendeskripsikan karakteristik radioisotopMendeskripsikan pemanfaatan dalam bidang kesehatan, industri, dan pertanian
Mendeskripsikan skema reaktor nuklir dan manfaatnya
Mendeskripsikan penghitungan umur fosil atau batuan dengan menggunakan prinsip waktu paro
Menjelaskan bahaya radioisotop dan cara mengurangi resikonya
Pembuat:
Pannusu,S.Pd., M.Pd
SMAN 20 Makassar
E-Mail : pannusu20@yahoo.co.id
Blog : http://pannusuphysiscs.wordpress.com/
Keterangan:
- Untuk download file ini klik disini. Sebelum download Anda harus mendaftar terlebih dahulu sebagai anggota.
- Jika Anda kesulitan dalam mendownload file, tersedia layanan dari bank-soal-fisika. klik disini.
Rabu, 02 Maret 2011
Ernst Mach, Ilmuwan Dari Austria
Biografi
Ernst Mach lahir di Chrlice, Moravia, Austria. Keluarga Mach hidup di daerah terpencil. Ayahnya, Johan mendalami sastra klasik dan tinggal dalam atmosfer keluarga yang sangat tertutup. Meski seorang individualis ekstrim, ayahnya sangat berpendidikan. Ayahnya beternak ulat sutera. Beda dengan ayahnya, ibu Mach lahir dari keluarga pengacara dan dokter yang menjadikan ibunya seorang pencinta musik dan puisi. Sampai umur 14 tahun, pendidikan Mach ditangani langsung oleh ayahnya yang mengajarkan Mach ilmu sejarah, aljabar dan geometri. Baru saat Mach berumur 15 tahun Mach disekolahkan di sekolah umum di Vienna. Disinilah ia mulai tertarik pada ilmu pengetahuan. Kemampuan mach tergolong biasa-biasa saja namun kemampuan intelektualnya muncul saat masuk ke Universitas Vienna. Disana ia belajar matematika, fisika, filsafat dan sejarah. Semua mengantarkannya mendapatkan gelar doktor dalam bidang fisika pada tahun 1860. Setelah itu Mach ditawari posisi profesor (ahli bedah) di Universitas Salzburg. Namun Mach lebih memilih posisi sebagai profesor fisika di Universitas Graz tahun 1866. Di Universitas ini Mach banyak memfokuskan diri pada optik, bidang yang sangat ia gemari dan tekuni
Teknik Shadowgraph
Pada tahun 1897, Mach menikahi Ludovica Marrusig dan sekaligus mendapatkan gelar professor di bidang fisika eksperimental di Universitas Prague. Selama 28 tahun di sana, Mach mempublikasikan lebih dari 100 paper teknik. Ia mempresentasikan papernya yang sangat revolusioner yaitu Photograpische Fixierung der durch Projektile in der Luft eingleiten Vorgange di Academy of Sciences di Vienna tahun 1887. Dalam papernya, Mach mempublikasikan fotografi pertama yang menunjukkan sebuah gelombang kejut (shock wave) yang dibentuk oleh peluru yang melesat melewati batas kecepatan suara. Yang sangat menakjubkan dari pekerjaan yang dilakukan Mach adalah caranya menangkap fenomena gelombang kejut. Padahal waktu itu baik komputer maupun peralatan elektronik belum ada. Teknik sederhana namun inovatif yang digunakan Mach adalah teknik Shadowgraph. Prinsip ini memanfaatkan adanya perubahan temperatur dan kerapatan udara saat terbentuknya gelombang kejut. Segala properti udara baik temperatur maupun kerapatannya akan naik secara tiba-tiba saat melewati gelombang kejut yang terbentuk pada peluru yang melesat menembus kecepatan suara.
Teknik ini memanfaatkan pancaran cahaya yang diterima obyek lalu ditangkap oleh layar atau pelat film. Jika cahaya dipancarkan ke dalam aliran udara dimana peluru melesat dengan kecepatan supersonik, cahaya akan menabrak gelombang kejut yang terbentuk lalu dipantulkan atau dibelokkan. Hal ini menyebabkan terbentuk bayangan (shadow) pada pelat film. maka bayangan yang terbentuk adalah fenomena gelombang kejut yang terbentuk saat peluru melesat, melebuhi kecepatan suara. Teknik pengambilan foto gelombang kejut sebagai bukti nyata perpaduan antara aerodinamika supersonik dengan bidang optik kegemarannya. Perkawinan kedua ilmu tersebut menghasilkan teknik shadowgraph yang sekarang masih tetap dipakai. Berkolaborasi dengan anak laki-lakinya, Ludwig, Mach terus bereksperimen tentang aliran udara supersonik. Anaknya sendiri menjadi doktor di bidang kedokteran. Tahun 1895 Mach diberi tempat kehormatan di Universitas Vienna dalam bidang filsafat ilmu pengetahuan. Mach lalu pindah ke Vienna untuk memenuhi panggilan tersebut. Mach lebih memfokuskan diri pada filsafat. Tahun 1897, Mach menderita stroke yang menyerang tangan kanannya. Meskipun sempat pulih, secara resmi ia berhenti tahun 1901. Sejak saat itu hingga kematiannya 19 Februari 1916. Mach masih tetap menjadi pemikir, dosen dan penulis yang aktif.
Mengkritik Teori Newton
Semasa hidupnya, Mach banyak mengeritik teori Newton. Padahal pada akhir abad 19, para ilmuwan sedang nyaman-nyamannya dengan mekanika Newton. Menurut Mach, gaya sentrifugal dan coriolis bukan berasal dari diri benda yang mengalami percepatan atau rotasi terhadap kerangka acuannya seperti yang dikemukakan Newton. Ia berpandangan bahwa sumber kedua gaya tersebut adalah distribusi massa dari seluruh alam semesta. Keyakinannya didasarkan bahwa gaya gaya tersebut adalah yang kita rasakan. Jadi tidak mungkin berasal dari suatu benda fisik. Ide menarik Mach ini membangkitkan minat Einstein, bahkan jika ia tidak sharing dengan pandangan tersebut, ia akan mengambil sebagai teorinya sendiri. Mach hingga akhir hayatnya tidak pernah menerima pemikiran tentang fisika atom dan kuantum serta teori relativitas. Mach juga pernah menerima sejumlah kritik akibat suatu pernyataannya dari Vladimir Lenin yang belakangan menjabat sebagai pemimpin Uni Soviet. Mach meninggal dunia pada tanggal 19 Februari 1916 di Haar, Jerman.