KETIKA penyair mati, puisi rasanya tidak berhenti. Dia yang suka menggubah madah telah sampai di akhir perjalanannya, jauh di sana, tapi kumpulan Karya puisi-puisinya ibarat jejak yang terawetkan di sepanjang jalan. Orang-orang lain yang kebetulan lewat di jalan yang sama, dan menemukan jejak-jejak itu, barangkali tergerak untuk memperhatikannya, menilik segi-seginya, atau menerka-nerka ke mana arahnya. Sekalipun orang-orang yang lalu lalang itu berupaya menghapuskannya atau mencoba melupakannya, tapi bagaimanapun jejak-jejak itu ada atau pernah ada, dan siapapun yang menemukannya pastilah terpengaruh olehnya dengan berbagai cara. Begitulah puisi-puisi itu, jejak-jejak penyair itu, tetap hidup dengan caranya sendiri, seakan mencoba untuk jadi abadi.
Kumpulan Artikel, Puisi, Sajak, Pantun, Syair di Blog ini diambil dari berbagai sumber : Internet, majalah, koran, juga rekan-rekan yang telah mengirimkan puisi ke blog ini, semoga karya-karya yang ada terabadikan. Salam - Admin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar