Sarabunis mubarok
Faisal Muchtar Al Khaufi
dalam cuaca buruk
langkah ku meniti setiap tikugan gelisah
kertas-kertas yang ku genggam bergetar
ketika air hujan menyentuh kepala
semantara darahku mengalir keselokan
Bun, menuju rumahmu
aku mengantungi tembakau
yang ku curi dari saku kiyai
seraya meninggalkan kitab-kitab juhud
untuk berguru imaji
sesungguhnya puisi terpanjang
adalah gelap itu saat cahaya lilin
menemani diskusi dan meditasi
dan aku tenggelam, bun
tenggelam bersama racikan
tembakau dan kata-kata
setelah bait-bait kita telanjangi
maka kutuklah aku menjadi penyair
Karawang 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar