Galau DukaImi Suryaputera
Deras air hujan menghunjam
bumi,
Malam,
Remang lampu jalanan,
Dingin, menggemetarkan persendian,
Termangu,
Tampak
galau,
Menyatu dalam derasnya hujan bak rintihan selaksa siksa,
Kau disana,
Terhenyak dalam kedukaan,
Dia t’lah berlalu,
Tak pernah kembali,
Dukamu,
Turut kurasakan,
Padahal aku bukan siapa-sapa,
Ku hanya merasa senasib bak bayangan cermin,
Hujan reda,
Malam merangkak,
Kau tetap disana,
Dalam galau yang duka,
Ku pun berlalu,
Sosokmu menjauh dari pandanganku,
Namun
galaumu, dukamu, kuturut merasa,
Kuberlalu,
Kuingin sendiri merasakan galauku, galaumu, dukaku, dukamu…..
08 Mei 2012
sumber : fiksi.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar