Nasehat untuk Adikku (1)Agustinus Wahyono
kaurubuhkan mimpi
subuhku
keruh pandang
jalanmu lumpuh
paksa istirah pecah ditabuh
maka kausuguhkan kisah
keluhkesahmu pada keadilan
ke
perempuananmu dirugikan
kau bilang palu lahap suap
pulangkan dirimu berbekal tanya
ketidakpuasanmu lantas ajak aku
bersolidaritas dalam persaudaraan
kauruntuhkan batu pijakanmu
runtuhlah langit narsismu
terkapar di pelataran keluarga
bahwa mimpimu adalah serakah dan angkuh
namun sesungguhnya realita itu musuhmu
maka kautangguhkan perjuangansemu
urung kibarkan panji perlawanan
meski kekecewaan terselip di saku jiwamu
suruh aku kembali bermimpi
larungkan penat labuhkan tubuh
namun aku justru bertanya: ada apakah
rupanya keperempuanan hanyalah kedok
tutupi sengketa cintabuta
pesta para suami yang mendua
derita para istri yang mencinta
kubagikan saja mimpiku padamu
cinta yang cinta
solidaritas yang sesungguhnya
bukan ambisi narsismu
bukan ambivalensi narasimu
: jadilah manusia yang manusiawi
babarsariyogya, 21 februari 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar