SECEKAT SAJAK DALAM GERIMIS, SEBUAH PAGIFati Soewandi
secekat
sajak mendesirkan lenguhnya
dalam
Gerimis busung, sebuah pagi yang dikandaskan lungkrah Terik
abjad-abjad direnggut setakik pukaunya
tak ada yang mencatat jejak Sabit, gusur Langit,
dan gemetar rindu dalam satu nafas.
di kulum embun pasi
daun-daun muda berkaca: o, kebermulaan senantiasa menagih erang
dan mengakrabi ketidakpastian
berapa benih air mampu menderaskan Hati paling kering
di gigil Janji, secekat sajak mendesaukan seresah dekap
menghunjam rasa benci pada seluruh waktu dan
musimyang tak usai datang dan pergi menjadi Abu
: kata-kata memberi nafas kesunyian yang pernah dikumpulkan
Surabaya 2007sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar