Contohnya, sebuah studi yang luar biasa saat ini menemukan bahwa para jutawan yang sukses adalah karena dirinya sendiri empat kali lebih mungkin untuk menjadi orang yang mengalami Dyslexia (kesulitan bahasa) ketimbang penduduk lainnya. Mengapa demikian? Itu dikarenakan orang-orang yang mengalami dyslexia berjuang dengan pemikiran otak kiri dan penalaran alpabetis, berurutan dan linear sebagai bagian sentralnya. Akan tetapi sama dengan orang buta yang mengembangkan indera pendengaran yang lebih kuat, kesulitan-kesulitan dyslexia dalam suatu wilayah menyebabkan untuk mendapatkan kemampuan yang besar dalam diri orang lain. Seperti yang ditulis Sally Shaywitz, seorang neurosaintis dan spesialis dalam dyslexia mengatakan; “Orang-orang yang menderita dyslexia berpikir secara berbeda. Mereka mengetahui dengan intuisi dan unggul dalam pemecahan masalah, melihat keseluruhan perspekstif, dan menyederhanakan…. Mereka adalah penghapal yang buruk, namun merupakan pengkhayal yang brilian”
Gambar. Otak dan pembagian fungsinya
Para pengubah permainan seperti Charles Schwab, yang menemukan bisnis diskon, dan Richard Branson, yang menggoncang industri-industri penerbangan dan musik eceran, keduanya mengutip penyakit dyslexia yang mereka alami sebagai rahasia kesuksesannya. Ia mendorongnya untuk melihat keseluruhan perspektif. Karena kesulitan mereka dalam menganalisa hal-hal partikular, mereka menjadi ahli dalam mengenali pola-pola.Michael Gerber, yang mempelajari para pengusaha dari semua jenis, telah sampai pada sebuah kesimpulan yang sama; “Semua pengusaha yang hebat adalah pemikir-pemikir sistem. Semua yang ingin menjadi pengusaha yang besar perlu belajar tentang begaimana menjadi seorang pemikir sistem….. untuk mengembangkan daya pesona alaminya untuk melihat sesuatu secara keseluruhan”
Kajian-kaijian akademis dan observasi-observasi pertama menunjukkan bahwa pengenalan pola – memahami suatu hubungan diantara pelbagai hubungan- sama-sama pentingnya bagi mereka yang tidak ingin membangun kerajaannya sendiri. Daniel Goleman menulis tentang sebuah penelitian mengenai para eksekutif pada lima belas perusahaan besar; “Hanya kemampuan kognitif yang membedakan para pemain bintang dari pemain biasa: pengenalan pola, pemikiran keseluruhan perspektif yang memungkinkan para pemimpin untuk memilih kecenderungan-kecenderungan yang bermakna dari campuran informasi di sekitarnya dan berpikir secara strategis jauh ke mada depan” Para pemain bintang ini menurut penelitiannya “Kurang bergantung pada penalaran konstekstual yang intuitif yang menjadi ciri khas simponi. Wilayah yang berubah telah mendorong sebagian pekerja otak kiri yang teladan untuk membentuk kembali siapa mereka dan apa yang mereka lakukan”. Satu contoh; Stefani Quane dari Seattle, yang menyebut dirinya sendiri sebagai “Pengacara holistik”, yang memiliki dedikasi untuk mengurus surat wasiat, kredit dan masalah-masalah keluarga dengan memandangnya dalam konteks ketimbang secara terpisah, dan menyelidiki bagaimana masalah-masalah hukum Anda berkaintan dengan keseluruhan hidup Anda.
Semakin banyak perusahaan yang mencari orang-orang yang memiliki kecerdasan ini. Sidney Harman adalah salah satu diantara mereka. Kepala eksekutif jutawan dari sebuah perusahaan komponen-komponen stereo berkata bahwa ia tidak merasa sangat bernilai untuk menyewa MBA. Malah, Saya berkata; “Berikan beberapa penyair sebagai manajer” penyair adalah pemikir sistem yang asli. Mereka merenungkan dunia di mana kita hidup dan merasa wajib unuk menafsirkan dan memberikan ekspresi kepadanya dalam suatu cara yang membuat pembaca memahami bagaimana dunia itu berputar. Penyair, pemikir sistem yang tidak di gembar-gemborkan, adalah pemikir digital kita yang sejati. Dari posisinya lah saya yakin bahwa kita akan mendatangkan para pemimpin bisnis masa depan yang baru.
Nah, dari penjabaran diatas, sekali lagi saya mengajak kepada Anda yang merasa dan memiliki kecenderungan sebagai pengguna otak kanan, maka janganlah pernah minder dan tidak memiliki daya pesona, karena sejatinya engkau adalah mereka yang sangat memiliki potensi dan kemampuan yang tidak kalah dengan pengguna otak kiri. Bahkan sebenarnya engkau dapat mengalahkan mereka, sebab sebagian para pemimpin besar, pengusaha sukses dan orang-orang yang namanay selalu dikenang dalam sejarah umat manusia adalah para pengguna kemampuan otak kanan.
Maka dari itu berbangga dan teruskanlah semangat dalam bentuk usaha dan doa.
Seseorang yang ‘hebat’ secara akademis, pada umumnya sangat kuat dalam logika, kata, daftar, angka, linieritas, analisis, dan sejenisnya. Menurut Tony Buzan (Use Your Head: 1993): hasil aktivitas otak kiri manusia.
Adapun otak kanan lebih berkaitan menangani irama, imajinasi, warna, angan-angan, kesadaran ruang, gambaran menyeluruh dan dimensi. Belakangan berkumandang anjuran, jangan hanya memanfaatkan otak kiri, otak kanan juga dong.
Konon, para ilmuwan hebat memanfaatkan otak kiri. Para seniman kuat di otak kanan. Mana tahu, Sampeyan hebat memanfaatkan otak kiri, canggih membedayakan otak kiri. Piawai menghitung fulus fasih berimajinasi. Mana tahu lho.
Setiap manusia memiliki kecenderungannya masing2 dalam penggunaan otak kanan atau otak kiri, baik sadar ataupun dibawah sadarnya. Hal ini bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhinya sejak masih kecil bahkan sejak dalam kandungan. Kecenderungan berpikir dengan otak kanan ataupun kiri merupakan hasil dari suatu proses yang sangat panjang dan yang tak boleh kita lupakan adalah kecenderungan ini adalah suatu berkah ciptaan Allah, Sang Maha Pencipta.
Dikarenakan kedua kecenderungan berpikir ini, baik dengan otak kanan maupun dengan otak kiri merupakan ciptaan Allah, maka ada baiknya kita masing2 membuka diri untuk menyelami dan menghayati keperbedaan ini, dengan sikap yang positif.
Untuk memahami fungsi otak kita, saya coba uraikan sebagai berikut:
Otak kanan — KREATIF — Bentuk, Intuisi, Lagu &musik, Warna warni, Simbol, Gambar, Imajinasi, Menghayal
Otak kiri – ANALITIK — Bahasa verbal, Matematika, Logika, Angka2, Urutan2, Penilaian, Analisis, Linier
Dari penjabaran diatas, kita dapat simpulkan betapa perbedaan “bahasa” diantara kedua sisi otak kita adalah tidak sama. Seorang yang memilih jurusan, profesi atau pekerjaan berdasarkan kemampuan otaknya dalam mencerna “bahasa” pikiran, tentunya telah terbiasa menggunakan bagian otaknya (kanan atau kiri) sehingga bagian tersebut lebih banyak berperan dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga adalah kurang tepat, bila serta merta seorang seniman musik dipaksakan bekerja untuk menghitung angka2, rumus2 dan analisa. Demikian juga sebaliknya, adalah kurang tepat bila serta merta seorang financial analisis dipaksakan bekerja untuk hal2 yang bebahasa symbol, imajinasi dan gambar abstrak.
Selayaknya kita menganggap kecenderungan ini bukan sebagai suatu kelemahan, tapi justru menjadi suatu kelebihan pada tiap individu. Kelebihan yang bila diolah dengan baik akan menghasilkan KEKUATAN dalam diri individu itu sendiri. .
Bayangkan bila kedua kekuatan ini dapat digunakan secara adil, seimbang dan harmonis dalam suatu frame kehidupan atau kemitraan, akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa, karena tentunya bisa saling mengisi dan saling melengkapi. Penyeimbangan antar kedua fungsi otak kanan dan kiri inilah yang akan memberikan kontribusi pemikiran yang lebih baik daripada pemikiran yang hanya condong pada satu sisi otak saja. Namun sebagai individu yang berbeda, tentunya kendala2 pemahaman “bahasa otak” akan sedikit mengalami adaptasi, dan hal ini dapat diatasi bila kedua pihak saling bertoleransi dan berpikiran positif.
Berikut ini tip atau cara mengetahui apakah anda cenderung menggunakan otak kiri atau otak kanan.
Rentangkan dua tangan anda keatas seperti ini :
Kemudian lakukan suatu gerakan hingga kedua tangan seperti dibawah ini:
Coba anda perhatikan jempol tangan kiri dan tangan anda berada dimanakah?
Jika “jempol tangan kiri” anda berada paling atas (dipuncak) maka selamat anda telah bertipe “otak kanan”
Sebaliknya jika “jempol tangan kanan” anda berada diatas (dipuncak) maka maka selamat anda telah bertipe “otak kiri”
Selamat mencoba!!
NAHH KLU YANG INI
PERCOBAAN KONFLIK OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
dengan TEST WARNA
Coba anda perhatikan tulisan-tulisan di atas yang menyatakan warna (Kuning, orange, biru, hitam, dan selanjutnya), kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya. Otak kanan anda berusaha menyebutkan warnanya, tetapi otak kiri anda tetap membaca tulisannya ! Coba anda praktekkan, pasti anda akan terganggu oleh konflik otak kiri dan otak kanan anda
sumber: milis
ps: (updated)
Berikut sifat-sifat orang yang dominan otak kiri dan kanan:
Dominan Otak Kiri | Dominan Otak Kanan |
Menggunakan logika | Menggunakan perasaan |
Berorientasi detail | Berorientasi secara keseluruhan |
Melihat fakta | Melihat imajinasi |
Kata-kata dan bahasa | Simbol dan gambaran |
Hari ini dan masa lalu | Hari ini dan masa depan |
Matematika dan ilmu pengetahuan | Filosofi dan religi |
Mengetahui | Memahami |
Mengetahui | Mempercayai |
Mengakui | Mengapresiasi |
Mempersepsi urutan/pola | Mempersepsi secara spasial/ruang |
Mengetahi nama objek | Mengetahui kegunaan objek |
Berdasar pada realita | Berdasar pada fantasi |
Menyusun strategi | Berdasar pada apa yang terjadi |
Praktis | Terburu-buru/tidak sabar |
Bermain aman | Mengambil resiko |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar