SAJAK SUBUHOleh : sapardi Djoko Damono
Waktu mereka membakar gubuknya awal
subuh itu
ia baru saja bermimpi tentang mata air.
Mereka berteriak, "Jangan bermimpi!"
dan ia terkejut tak mengerti.
Sejak di kota itu ia tak pernah sempat bermimpi.
Ia ingin sekali melihat kembali warna hijau dan mata air,
tetapi ketika untuk pertama kalinya.
Ia bermimpi
subuh itu, mereka membakar tempat tinggalnya.
"Jangan bermimpi!" gertak mereka.
Suara itu terpantul di bawah jembatan dan tebing-tebing sungai.
Api menyulut udara lembar demi lembar,
lalu meresap ke pori-pori kulitnya.
Ia tak memahami perintah itu
dan mereka memukulnya, "Jangan bermimpi! "
Ia rubuh dan kembali bermimpi tentang mata air dan .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar