UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Minggu, 04 Maret 2012

Cerita Lucu : Kisah Seorang Pemuda Pembunuh Nenek-Nenek

cerita-lucu-pemuda-pembunuh-nenek-nenek 
Cerita Lucu : Kisah Seorang Pemuda Pembunuh Nenek-Nenek

Ceritanya ada seorang pemuda yang diajukan ke pengadilan dengan tuduhan yang lumayan bikin heboh: menggebuki seorang nenek  di dalam kereta api jurusan Jakarta – Surabaya sampai nenek tersebut  meninggal dunia.
Hakim yang memimpin persidangan berkata kepada si   pemuda, “Sekarang coba  anda ceritakan apa saja yang sebenarnya terjadi  secara lengkap dan detail.  Bayangkan… kok anda kejam sekali ya, tega-teganya   memukuli nenek-nenek  sampai mati!”
Pemuda itu pun memulai. “Begini Pak Hakim, saya tiga  hari yang lalu naik  kereta jurusan Jakarta – Surabaya dari Stasiun  Gambir. Saya duduk berhadapan dengan seorang nenek tua. Kereta  berangkat dan beberapa saat kemudian sampai di stasiun Jatinegara. Nah di  stasiun Jatinegara ini kereta berhenti untuk pemeriksaan karcis.. Kondektur pun datang ke  gerbong tempat saya berada, dan tak lama kemudian  menanyakan tiket saya. Saya langsung tunjukkan ke dia.”
Kemudian giliran dia meminta tiket si nenek. Nah  dia mengeluarkan handbag dari kopernya, terus dari dalam handbag itu dia  mengeluarkan dompet besar, dan dari dompet besar itu dia mengeluarkan  dompet  kecil. Dari dompet kecil itu dia mengeluarkan bungkusan,  terus dia buka bungkusan itu dan ternyata masih ada bungkusan yang lebih kecil .Bungkusan kecil itu dia buka, dan di dalamnya ada kotak korek api. Rupanya  dia menyimpan tiketnya di kotak korek api itu.”  ”Setelah diperiksa pak kondektur, dia menaruh  tiketnya lagi ke kotak korek api itu, lalu kotak korek api dibungkus lagi  pakai bungkus kecil itu, lalu bungkus besar, lalu ditaruh dalam dompet kecil,  lalu dalam dompet besar, lalu dompet besar itu dimasukkan kembali ke  dalam handbag, lalu handbag-nya dimasukkan lagi ke kopernya…”
Kita pun meneruskan perjalanan. Perhentian berikutnya di stasiun Bekasi.  Di sana juga sama, ada pemeriksaan karcis oleh  kondektur. Saya dengan cepat diperiksa tiketnya, sementara nenek itu  mengeluarkan handbag dari kopernya, terus dari dalam handbag itu dia  mengeluarkan dompet besar, dan dari dompet besar itu dia mengeluarkan  dompet kecil.  Lalu berturut-turut keluar bungkusan besar, lalu bungkusan kecil yang di dalamnya masih ada kotak korek api. Tiket dia keluarkan dari kotak  korek api, diperiksa kondektur, lalu masuk lagi kotak korek api,  bungkusan kecil, bungkusan besar, lalu dompet kecil, dompet besar, handbag,  dan  akhirnya masuk koper lagi…”
Kereta jalan terus, dan kita sampai di stasiun Karawang. Lagi-lagi ada  pemeriksaan tiket. Tiket saya cepat diperiksa, sementara si nenek itu  mengeluarkan handbah dari koper, lalu dompet besar,  lalu dompet kecil, lalu dari dalam dompet kecil dia mengeluarkan…..
Belum sempat si pemuda selesai, hakim keburu membentaknya. “Hei kamu, jangan main-main ya!! Kamu ini cerita atau ngomong yang bukan-bukan???  Ini pengadilan tahu!!!”
Langsung saja pemuda itu menyambar, “Naaah lihat ‘kan, Bapak Hakim baru  mendengar cerita yang cuma segini saja sudah marah. Sekarang bayangkan saya yang mesti
MENYAKSIKAN HAL SEPERTI INI
SEPANJANG PERJALANAN DARI
JAKARTA KE SURABAYA !!!”"”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar