Malam BulanWing Kardjo
Ketika bangun sudah bertahun-tahun tahu
bahwa kembara tak kan pernah jauh
berkelana di bawah bulan dua-dua
makin larut malam, makin
dingin untuk cinta, di urat-urat tubuh,
ditulang sumsum, di jari-jari, di tiap
kecup dan cium. Telah retak-retak
bulan, tahun jernih tak kan pulih.
Jiwa merasuk dalam rimba kelam, jasmani
tersesat di pintu hotel tua, memandang
perempuan bagai barang sewaan
Berlomba-lomba hawa penasaran menggapai lagi
angan-angan hilang dalam musim terlambat
matang, matahari terlalu cepat datang.
Sumber :
La chair, helas
Fragmen Malam Setumpuk Soneta (Pustaka Jaya)
Tag :
Biografi Wing Kardjo,
Surat atas Bulan,
Sajak dalam Angin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar