Sahabat di Badai:
Saut Poltak Tambunan
untuk sahabat dari gang Anyer
kerling lampu kedai setepian
danau Toba kian bergambar siluet dermaga
ah, sisa sedikit jarak
yang harus kita kayuh galau
mengapa badai masih saja menggeluncang
dalam hujan sesorean akhirnya kau ada di depanku
mabuk kita dalam rindu nostalgia
hanya diam sesekali tersedak
senduaku baca binar matamu
mozaik peristiwa dalam tawa
getarnya di ruang-ruang kepalaku:
andai bisa, sesakmu labuhkan
padaku Sahabatku,
Tuhan sungguh menjagamu.
SPT, Jkt, 14 Jan 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar