Sore itu
Fernando Marco
Sore itu aku bersujud di wajahnya
kami berdua saling tatap, bukan bercinta
tapi malu karena saling pandang
seperti bulan meminta bintang
menitipkan cahaya barang sebentar
kami berdua terus bercerita tanpa ragu
sambil begitu, kurayu dia dengan sajak- sajak lama
yang kami selalu nyanyikan sebagai penambat hati
walau memang tak harus bertali
agar tetap terus bertaut akan kami ungkap kasih ini
hingga sampai ceritanya naik ke langit
tak bosan kami terus meluapkan rindu
kian buncah seperti bola-bola air pecah
meneteskan tiap kenang yang lama menggenang
seperti doa-doa yang akan tetap mengalir
dari hilir sampai hulu menujunya
Padang, Mei 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar