SOLITAIRE
--alexander supartono
Dina Oktaviani
bertahanlah
aku akan memejamkanmu, kedua mata yang parau
dan mengikatkan seluruh kegelisahan sepatumu
pada kota ini
engkau telah tak mampu mengemas airmata
menjadi cinta atau hujan saja
: sepi telah lama kehilangan pedihnya
bayang teman perempuan, bayang seluruh kawan
senja dan kabut yang hendak kauadukan
kepada jalan-jalan, kepada ruh-ruh kendaraan
kepada kelelahan, yang tak bisa kausimpan
atau sedekahkan
sedang angin bertahan; tak menjadi malam atau siang
memasuki dirimu, dan kerap engkau menyebutnya kata hati
lantas engkau mengikuti, lantas terlantar lagi
lantas mencoba percaya pada kangen dan kenangan
tetapi semuanya cuma perkiraan
yang tak bisa menjelaskan atau memberimu kepastian
: engkau dikhianati atau ditidurkan
engkau yang selesai atau ditangguhkan
tetapi jika engkau bertahan
pejamlah kedua mata yang parau
dan seluruh kegelisahan sepatumu
kelak menjadi lecut paling indah di punggungmu sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar