Asmaradana Di Kembang CempakaOleh: Musthofa Aldo
Madura! Di ubun gua payudan. Aku berdiri dengan dada
Terbakar kemarau,
daun-daun berguguran sepanjang
Jalan pulang. Sebab tapa bebatuan telah jadi batu karang
Dan pada sejarah moyang yang mengental di dinding kenangan
Kutemukan asmaradana berderai di kembang-kembang cempaka
Madura! Tanahmu retak berkali-kali. Tapi ringkik kuda dan
Lenguh sapi tak pernah lelah mengaji mimpi, diatas pusara
angin termangu. Di altar-altar doa dupa mengepul tanpa bau.
Madura! Sungai-sungai menggeliat dalam tidurku
Mengairi ceruk bantal dan guling. Menghayutkan doa
Bebatuan ke pintu zaman dan digua payudan aku terus berdiri
Menunggu hujan dengan dada terbakar
kemarau.
Januari 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar