SEPI
Daman Surachman
Surat buat : Ui /Ratnawati
Ui,
sepi yang kini kualami
barangkali harapan tua sebuah pikiran
yang dulu membersit pada suatu keramaian
memerankan tokoh – tokoh atau bandit – bandit
bergaya di panggung, mengembangkan adegan
demi adegan, bersajak di mana – mana atau
menonton gala
Ui, sepi
surat – surat pun tak pernah kuterima
dan yang terakhir lenyap di Laussane
dan Fresno dan di belantara Conecticut
kau pun berlari dari kota ke kota dunia
kata – katakupun jadi tersudut di kesenyapan Sawangan
sambil menanti kelahiran anak pertama
Ui, sepi
aku pun kini seperti pertapa atau wali
berdoa,
solat dan berzikir
dan mengukir harapan demi harapan untuk
hari esok ; harapan agar hidup masa depan bermakna
tinimbang mengupas masalah dusta ataupun
keangkuhan .
Ui ,kau memang pantas untuk jadi penari
membuka kamus belahan bumi
Ui, sepi yang kini kuterima
sudah setebal buku ;
pedih, kelu dan gembira
laksana hidup di Jakarta, saat kita bersama
Ui, biarlah hari bergerak
walaupun aku merangkak, tak apa
asal kau berlari
Tanjung uban, Juni ‘98
Tidak ada komentar:
Posting Komentar