Gulai Jantung
Alizar Tanjung
berpilin ujung ke ujung, ditumbuhkan darah jantungmu dan
jantungku. aku menyaksikan jantungku kumpulan darah sedangkan
jantungmu kumpulan warna.
jantungmu dari tebasan parang, ke pangkal tumbuhmu, tentu saja
luka itu adalah busuk, tumbuh itu adalah pucuk, sebab itu kau biak
dari dua tubuh, satu dari jantung batang, satu dari urat
pangkal.
dalam kelopak bidukmu yang karam ke dalam daging jantung,
dirimu menyimpan anak-anak udang yang bengkok, bercangkang
lunak, hidangan makan malam, menikmatimu di lidah menikmati
bibir. dalam cerup jantungku yang berbiduk bungkuk,
akan aku simpan jantung yang lain.
pada bidang meja yang sama, sendok dan garpu tertelungkup,
gelas kristal kosong, serbet melipat ujung ke ujung di kotak plastik,
dirimu menyelami santan menyelami rasa lidahku, menyelami
kenikmatan keluar dubur. diriku menikmati keterasingan makan malam.
sebab itu kita berbeda.
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar