Pranita Dewi
cukup kesabaranku
menatap matahari
cukup resah jiwaku
menanti jeritan alam
jeritan kata yang gagu
aku disalibkan cinta
dan lemah karenanya
cukup raguku
mengutuk-ngutuk kau
penyandang bulanku
cukup gemetar hatiku
tertegun
tak bisa kuberkata
sesak rabuku
cukup rasa
detik-detik penyiksaan
menglupas jiwaku
kini
yang sisa
hanya genggaman tanganmu
yang rapuh
senyummu tiba-tiba kelam
2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar