DI STASIUNPuisi Maghfur Saan
di stasiun kulihat
orang-orang bergegas menuruni kereta
wajah-wajah yang sudah tak kukenal, entah siapa
di punggungnya bertumpuk onggokan kardus
yang dipenuhi angka-angka pertaruhan
setiap orang ramai-ramai membuang tiket
setelah bergulat dengan permainan panjang
perjudian baru usai tinggal menghitung
kekalahan demi kekalahan
ruang tunggu yang penat dipenuhi ribuan sampah
peluh dan keringat menebar
dendam kesumat
sementara di atas pintu peron terpampang pengumuman
: "tak ada tiket buat si pemelihara resah!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar