Selayang Pandang
Selendang Sulaiman
Tiada terbersit di benakku
Untuk menatapmu lebih lama
Wajahmu sepi tak berembulan lagi
Terbungkus canggung ilalang
Sampai kapan kemunafikan
Kau agungkan dalam cadarmu
Mawar di balik durimu
Julurkan semerbak wangi
Tak seharusnya kau sirami bungamu
Dengan kucuran darah kumbang
Dan bila hatimu dimeranai olehnya
Betapa hidup ini hanya tirani
01 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar