JEMBATAN BURUNG-BURUNGKarya : Ihung (Dian Nendi)
Burung-burung terbang ke tenggara
Meninggalkan sarang dan sanak saudara
Meninggalkan sempurna luka; hutan yang
terbakarGemuruh batang tumbang
Derak ranting dan kabut tebal
Mengantar hingga batas kota
Di atas tiang jembatan
Dilumpuhkannya kebahagiaan itu
Dikenangnya pula batasan hening dan air mata
Lalu mereka lintasi sungai-sungai kering
Batu-batu hitam yang diterkam kerontang
Lumpur terik dan keriting
Menunjuk arah muasal bising
Tempat segala pekik melebihi deru angin
Tak ada suara menyertai perjalanan
Paruh-paruh terkatup
Diliput basah lumut yang tinggal lamunan
Dililit kembang akar yang tinggal
sejarahHanya hati yang melesat mendahului pergi
Menjumpai antrian panjang kendaraan
Lalu-lalang orang di lantai atas gedung pertokoan
Segala poster dan juga spanduk-spanduk iklan
Yang mereka tanyakan
Kenapa mesti hutan yang dijadikan ajang pertempuran
Kenapa mesti mereka yang kemudian harus mencatat kecemasan
Lalu sepenggal getir mengisahkan kepiluan
Ketika langit membangun mendung dari jutaan burung-burung
Ketika cakar demi cakar
menggambar darah
Dikibar jantungmu yang lambat tengadah
“burung ababil menyerang kota
Burung ababil menyerang
kita!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar