kapan terakhir kali kita bertengkar?
Alizar Tanjung
aku menemukanmu sebagai batang kayu mati, menjalar
sebagai dinding, lantai, jendela-jendela tertutup, lae.
tubuhmu kumpulan warna kusam rayap di atap, bunyi siul
temali jemuran, denting seng siang hari, lubang atap, sebab itu
kutemukan dirimu adalah cahaya jahat yang menyediakan
lubang hujan. kamu sediakan tubuh bagi angin, masuk dari
lubang dinding, aku sadari ini sudah sangat lama.
kita sudah lama tak bertemu, terakhir kali kita bertemu, kau
menjelma akar kayu, membelit masa lalu, akar serabutmu
menjulai ke masa depan, lalu masa depan telah masa lalu.
aku foto-foto di dinding, warna-warna kabur, kaca-kaca
etalase, akarmu membelit akar tubuhku. lalu hujan adalah
tamu kenangan yang menginap minum kopi, tandas candu
itu.
kau kemudian pecahan kayu dalam tungku, yang aku
temukan abu tungku, tiga buah batu, bulu-bulu kucing yang
tidur semalam, kencingnya yang amis, jaring-jaring lawah
tua, nyamuk-nyamuk yang terperangkap, sisa-sisa
penggorengan di kawah kuali. aku masa lalu.
2011
http://oase.kompas.com/read/2012/07/16/20494869/Puisi-puisi.Alizar.Tanjung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar