Peladang
Sitok Srengenge
Minggu, menunggu kuncup cintaku menjigrah jingga
Bagai
bunga angsoka di halaman putih sang kekasih
Senin, senantiasa tanganku terulur serupa pohon nyiur
Menjinjing tempayan berisi sari kasihku sesuci susu
Selasa, selalu lamunanku menjulur seperti sulur ubi
Tekun mengukir kesiur kenang tentangmu di jalur nadi
Rabu, rabuku bergetar sesamar cahaya di marwah mawar
Menggambar gairah meruap harap dengan cinta merona
Kamis, kambojalah aku putih lembut semburat ungu
Hirup harumku sebagai penangkal kalut kalbumu
Jumat, jumpai aku si pucuk buluh membelai bulan
subuhGugup menggurat gurit rindu dendam sampai sembilu lebam
Sabtu, sabar sekalem kalammu setabah benih berubah buah
Sadar hidup hanya jeda sebelum jiwaku jumbuh kaurengkuh
http://oase.kompas.com/read/2012/08/05/13030471/Puisi-puisi.Sitok.Srengenge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar