Hingga saat ini, produksi ayam kampung pedaging dan ayam kampung petelur di berbagai daerah belum mampu memenuhi permintaan pasar. Ini merupakan peluang besar yang bisa dimanfaatkan untuk memulai usaha budi daya ayam kampung, terutama menggunakan sistem intensif. Sejak 10 tahun terakhir ini, "pamor" ayam kampung semakin terangkat seiring dengan adanya tren yang berkembang di kalangan penikmat dan pebisnis di bidang kuliner.
Mereka mengklaim bahwa mengonsumsi daging ayam kampung lebih sehat, karena kandungan kolesterolnya lebih rendah dibandingkan dengan kolesterol pada ayam broiler. Selain itu, rasa dagingnya juga lebih gurih dan lebih kering. Karena keunggulan-keunggulan ini, daging ayam kampung mulai diminati masyarakat, terutama masyarakat golongan menengah ke atas di wilayah urban.
Meningkatnya peminat daging ayam kampung mendorong semakin menjamurnya rumah makan yang secara khusus menyajikan menu ayam kampung. Kondisi ini mengindikasikan semakin bertambah permintaan pasar terhadap daging ayam kampung.
Tidak hanya dagingnya, telur ayam kampung pun memiliki keunggulan tersendiri. Sudah menjadi rahasia umum jika telur ayam kampung banyak dicari karena dipercaya dapat meningkatkan stamina atau vitalitas. Telur ayam kampung sering dijadikan bahan campuran ketika meminum jamu, madu, atau susu.
Pasar penyerap telur ayam kampung juga cukup luas. Saat ini, mudah sekali menemukan telur ayam kampung dijual di pasar modern dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga telur ayam ras. Pasar lain penyerap telur ayam kampung adalah pasar tradisional, para penjual jamu, hingga industri kue dan roti. Telur yang dibeli industri kue dan roti biasanya telur yang secara tampilan kurang menarik, tetapi isinya masih bagus. Telur seperti ini dipilih mereka karena harganya tidak terlalu mahal. Tidak sebatas itu, telur ayam kampung juga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan obat-obatan.
Sayangnya, fakta yang ada menunjukkan hingga saat ini produksi ayam kampung pedaging maupun ayam kampung petelur di berbagai daerah belum mampu memenuhi permintaan pasar. Terlebih, pada saat tertentu seperti hari raya, permintaan ayam kampung bisa melonjak beberapa kali lipat sehingga terjadi ketimpangan yang sangat tajam antara pemasokan dan permintaan. Tidak heran jika pada saat seperti ini harga satu ekor ayam kampung bisa mencapai hingga ratusan ribu rupiah.
Berbagai kondisi ini menggambarkan besarnya peluang yang bisa diraih dari budi daya ayam kampung, baik pedaging maupun petelur. Terlebih, jika menggunakan sistem semi-intensif atau intensif serta memperhatikan faktor-faktor budi daya yang baik sehingga hasil yang didapatkan bisa optimal. Satu hal yang cukup penting, ayam kampung merupakan komoditas peternakan yang konsumsinya tidak bersifat musiman. Bahkan, bisa dikatakan tren konsumsinya semakin meningkat, sehingga budi dayanya berpotensi dijalankan dalam jangka waktu lama.
* Artikel ini dikutip dari “Buku Pintar Beternak & Bisnis Ayam Kampung” terbitan AgroMedia Pustaka, 2010. Buku yang ditulis Ir. Bambang Krista & Bagus Harianto ini membahas seluruh kebutuhan informasi usaha ternak ayam kampung, mulai dari peluang usaha, seputar aneka jenis ayam, persiapan budi daya, pembibitan, pemeliharaan, pengendalian hama, pemanenan, hingga analisis usaha yang dilengkapi VCD Panduan Praktis Pembibitan Ayam Kampung dengan Kawin Suntik.
Tidak hanya dagingnya, telur ayam kampung pun memiliki keunggulan tersendiri. Sudah menjadi rahasia umum jika telur ayam kampung banyak dicari karena dipercaya dapat meningkatkan stamina atau vitalitas. Telur ayam kampung sering dijadikan bahan campuran ketika meminum jamu, madu, atau susu.
Pasar penyerap telur ayam kampung juga cukup luas. Saat ini, mudah sekali menemukan telur ayam kampung dijual di pasar modern dengan harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga telur ayam ras. Pasar lain penyerap telur ayam kampung adalah pasar tradisional, para penjual jamu, hingga industri kue dan roti. Telur yang dibeli industri kue dan roti biasanya telur yang secara tampilan kurang menarik, tetapi isinya masih bagus. Telur seperti ini dipilih mereka karena harganya tidak terlalu mahal. Tidak sebatas itu, telur ayam kampung juga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan obat-obatan.
Sayangnya, fakta yang ada menunjukkan hingga saat ini produksi ayam kampung pedaging maupun ayam kampung petelur di berbagai daerah belum mampu memenuhi permintaan pasar. Terlebih, pada saat tertentu seperti hari raya, permintaan ayam kampung bisa melonjak beberapa kali lipat sehingga terjadi ketimpangan yang sangat tajam antara pemasokan dan permintaan. Tidak heran jika pada saat seperti ini harga satu ekor ayam kampung bisa mencapai hingga ratusan ribu rupiah.
Berbagai kondisi ini menggambarkan besarnya peluang yang bisa diraih dari budi daya ayam kampung, baik pedaging maupun petelur. Terlebih, jika menggunakan sistem semi-intensif atau intensif serta memperhatikan faktor-faktor budi daya yang baik sehingga hasil yang didapatkan bisa optimal. Satu hal yang cukup penting, ayam kampung merupakan komoditas peternakan yang konsumsinya tidak bersifat musiman. Bahkan, bisa dikatakan tren konsumsinya semakin meningkat, sehingga budi dayanya berpotensi dijalankan dalam jangka waktu lama.
* Artikel ini dikutip dari “Buku Pintar Beternak & Bisnis Ayam Kampung” terbitan AgroMedia Pustaka, 2010. Buku yang ditulis Ir. Bambang Krista & Bagus Harianto ini membahas seluruh kebutuhan informasi usaha ternak ayam kampung, mulai dari peluang usaha, seputar aneka jenis ayam, persiapan budi daya, pembibitan, pemeliharaan, pengendalian hama, pemanenan, hingga analisis usaha yang dilengkapi VCD Panduan Praktis Pembibitan Ayam Kampung dengan Kawin Suntik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar