Tentang BulankuLinda Sarmili
bulan pun tertinggal di belakang
ketika anak anakku
masih terkantuk
mendekap kemanguan
bersama hari-hariku yang celaka
menjadikan setiap tangisnya
bagi hari-hariku
adalah keasingan
yang
sempurnakeasingan yang mengiringi
kembali lusuhku
bertahta di atas
bakal lahirnya
sebuah perjanjian
untuk anak-anakku
hai... anakjika hari ini
kamu bertanya
tentang ibumu
"Bukalah nak"
lembaran sajak basiku
pada halaman 13
di sana tertulis
"bulanku, istriku dan anakku
adalah bayang-bayang
kelabu dalam sajakku".
Jakarta. Maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar