Puisi PagiArief Budi Wahyono
Hening
Kudapati sebaris cahaya menyusup melalui rongga jendela
Dalam samar kurasakan dingin membelai tubuhku
Sayup - sayup kudengar kicauan burung dan kokok ayam di ujung telinga
Di ujung mataku masih menggantung mimpi
Belum semua aku tanggalkan, masih sengaja aku raba
Tak selang waktu
Aku mencoba mengintip dari balik jendela
Kudapati embun sudah bercumbu dengan dedaunan
Di atas sana kulihat langit begitu biru
Cerah, layaknya dua insan yang akan segera melepas rindu
Bersamanya, ada mentari
Damai
Kuhirup dan kurasakan aroma udara
aku kuatkan pijakanku kemudian beranjak
Di ujung khayalku sudah menanti segelas kopi panas
Yang akan kuaduk dengan senyumannya
Bukan untuk menghilangkan pahitnya
Melainkan untuk menyelaraskan rasaku
Untukmu
Pagi, Tersenyumlah :)
28 Oktober 2011
Sumber : fiksi.kompasiana.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar