Kita Berdua Duduk; Tiba-tiba Kau Bertanya
Bunyamin F. Syarifudin
Kita berdua duduk
Tiba-tiba kau bertanya tentang Ia
Aku bilang ada, kau bilang hilang
Aku bilang di nadi, kau bilang tak berdetak
Aku bilang, ”mari kita menghela nafas dulu.”
Kau malah terengah-engah, tak sabaran
Aku bilang, ”mari kita memesan riak air untuk rasa haus kita.”
Kau malah mengeringkan kerongkongan
Aku memesan adzan yang bersembunyi di mushola-mushola
Kau memesan rintik hujan yang mengiris pelangi
Aku memesan malam yang dirindu para Molana
Kau memesan lembayung yang memerah dan bertanduk
Aku makan wafak-wafak pelipur rindu
Kau jalin huruf-huruf menjadi sihir
Kita berdua duduk
Pada sepi yang purba
Aku bilang, “mari kita cari rumah Ia, di Qalbu!”
;kau tertidur lelap
2010
http://www.pikiran-rakyat.com/node/144117?page=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar