selalu saja aku menyebutmu mawar. kau
datang entah dari pulau mana. awan tak
hanya mengabarkan, hujan
juga tak membilang
ada yang hilang
begitu kau pulang,
tapi sulit kuucapkan
karena begitu dalam kenangan
selalu saja kusebut kau mawar. datang
dari rimba dan kembali ke laut lepas
hanya tak juga sempat kutulis
: kenangan menjadi karat
aku selalu saja menyebutmu,
meski aku lupa namamu
(maafkan abaiku
pada igaku yang cuma satu!)
02 Oktober 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar