lambungku mengiris
langkah menuju
rumah dan keluarga
hingga patah-patah
lambungku melukis
peta pemakaman
lubang-lubang menganga
bagi maut yang meraja
mungkin di lambungku
tertanam seribu jarum
yang kaukirim kemarin
untuk mengantarku
pesiar ke kota-kota
berlampu. ah, kota
seribu cahaya yang
membuatku mimpi
jadi permaisuri
di kota sana
aku menanti sang raja
yang akan membawaku
ke pelaminan atau taman
: antara bercumbu
dan kecupan!
di lambungku kini
sembunyi seribu makam
bagiku (nanti) kunjungi
lampung, des. 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar