KOTA PENUH SARANG LABALABA
Isbedy Stiawan ZS
peduli apa pada nama
tanganmu merangkai
sarang laba: pekat
di setiap panggil
hingga hilang gema
aku buru tanda
(tapi lelaki itu selamat
dari rencana pembunuhan
oleh sulaman liur labalaba
sebelum masuk, setelah
mereka kehilangan jejak)
mengintip berbagai goa
tak juga jumpa bunda
menimang buah kasih
-Kekasih Tuhan-
terlunta di setiap dinding
mengabarkan para hewan
hilang di hutan-hutan
peduli apa pada nama
kau hanyalah pecundang
pulang dengan gamang
untuk mengenali kota
penuh sarang
labalaba: lengang
setiap kau panggil
andai kau pulang
tanpa pongah
lampulampu kota
bercahaya di wajahmu,
kata bunda
yang kini kehilangan
Cinta…
28 Februari 2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar