kutembus kabut asap di depan mataku
pada siang telanjang. sepasang bukit
menghadang di antara timbunan pohonan
dan ibu tersedu menjemput anak yang mati
setelah orang-orang tiba di sini
jam-jam jadi hitam
taman penuh kembang payung
dan pohonan makin tunduk
mengucap-ucap luka
yang kautabur di tanah ini
kabut asap di depan mataku
selalu jadi saksi
orang-orang menembus dunia
entah ke mana
entah sampai di mana?
08 Juni 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar