Isbedy Stiawan ZS
Sebuah malam
kutitipkan di parasmu
rambutmu yang terikat
mencatat namaku
cintaku tertunda
malam melesat jauh
Aku datang saat
waktu risau
ranjang berkarat
ditinggal tubuh
selalu saja aku terlambat
menangkap isyarat
dan getar malam…
Sebuah malam,
setiap malam
aku menunggu
butir embun
luruh dari parasmu
dan namaku yang
tercatat di rambutmu
mengurai sebagai jalan
: aku pun menitinya
menuju taman
atau tertanam di ranjang
seperti ibu-bapakku
yang kawin
di musim hujan
pesta kemilau
semalaman
kau tak juga
memberi sehelai waktu
untuk mewarnai ubanku
Sebuah malam
tak pernah datang
menitipkan pelangi
atau kembang matahari
sore hari
saat laut berombak
hingga ke bibir pantai
memukuli batu-batu
juga dinding pembatas
: duduk kita
menghitung tapak senja
Sebuah malam
kembali lari
dan aku tak sabar
mengejar…
esok ketika kubangun
tubuhmu kaku
dalam pelukan batu!
03 September 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar