UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Selasa, 04 Desember 2012

Puisi Tujuh Hari Mengenal-Mu | Galuh Tri Wahyudi

sumber gbr : vip-studio.com.ua

Tujuh Hari Mengenal-Mu
Galuh Tri Wahyudi

Senyum sang mentari mengawali pagi menyimpan misteri
Sejuta umat berlomba-lomba meraih kesempurnaan menentukan takdir
Kala senja mulai larut rotasi bumi berputar
Membawa semua harapan tersimpan dalam hati kecilnya

Satu alasan Tuhan menciptakan manusia dengan segala perbedaan
Tuhan apa maksudnya?
Pecundang berfikir mencari setitik jawaban
Gemuruh ombak di atas langit berteriak kencang
Tetap berdiri tegak menatap tirai bumi',yang semakin redup

Cinta?
Apa Tuhan menjanjikan cinta?
Pecundang tak percaya apa itu cinta, cinta hanya ada dalam negeri dongeng
Terus bertanya terhadap setiap hati yang berbaring
Tak ada cinta di situ

Ilalang tumbuh subur di gurun pasir, hutan bakau nan indah di hamparan pasir putih
Apa maksudnya Tuhan?
Kembali berjalan di atas duri kaktus tajam'
Kaki ini mulai berdarah, ngilu dan tersungkur tak kuasa bangkit
Bahkan berjalanpun tak mampu

Sekumpulan angsa tersenyum manis, diantara serigala malam
Ini apa lagi Tuhan?
Saat kusadar diantara mayat-mayat terkubur
Kegelapan malam itu mengingatkan pada duniaku sekarang
Bak orang buta berjalan di siang hari yang ramai akan keserakahan
Ku lahir dalam kegelapan dan ku tak mau mati dalam kegelapan

Tuhan sudah cukup?
Terjaga diantara mayat-mayat dalam gelapnya kehidupan
Setitik cahaya kecil Engkau kirimkan
Menatihku bangun dari duri kaktus dan gelapnya kalbu
Menuntunku, membisikkan lirih lantunan doa kecilnya

Membuka mata hatiku tuk berdiri tegak di atas duri dan melihat dalam kegelapan
Aku tahu Tuhan
Engkau menciptakan perbedaan untuk menyatukan kita dalam Kegelapan dan terangnya sebuah  kasih sayang
Aku baru belajar dalam kesunyian dan kegelapan
Apa itu cinta dan kasih sayang yang Engkau janjikan dulu

Beriringan dengan letusan bunga api di atas awan kini mulai terang
Saat ku mulai merangkak dan berdiri menahan sakit perih duri yang menusuk ulu hati
Tapi cahaya itu kian kecil dan menjauh, dan sekejap hillang bersama angin sorga
Tuhan apa maksud dari semuanya ini?
Kini aku bak mayat hidup tanpa kompas arah tujuan.

19-Nov-2012
www.kabarindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar