9 Sajak Kosong, untuk Desain Kaus Oblong
Ini sajak kosong. Jika ada yang menemukan sesuatu dalam kekosongan
itu berarti suatu keberuntungan. Ambil saja. Saya sendiri membayangkan
sajak-sajak ini hanya akan berarti ketika di cetak di kaus oblong dan
kemudian dipakai oleh seseorang. Tabik!
/1/
aku berpakaian
maka aku ada
menurutmu,
apakah yang tiada?
/2/
di dalam tubuh yang sehat,
di luar t-shirt yang hebat!
di antaranya, apa yang kau lihat?
/3/
di suatu tempat, sayang
harus kutanggalkan pakaian ini
dan kau? harus kubantu?
atau kau lakukan saja sendiri
untukku?
/4/
tuan bukan Tuhan, bukan?
tunggu sebentar
saya pakai baju dulu...
/5/
engkaulah yang menyapaku,
"hei, kausmu bagus sekali!"
sejak itu, aku tak pernah
mengenakan kaus ini lagi
sampai hari ini, ketika
kupakai lagi kaus ini
dan kau pun berseru
"hei, rasanya aku pernah
melihat kaus seperti ini!"
/6/
kalau kelak engkau bertemu
seseorang dengan kaus seperti
yang membungkus tubuhku ini,
belum tentu engkau saat itu
bertemu dengan aku, sebab
bisa saja...
/7/
kaus ini sebenarnya, hanyalah
sebuah kaus biasa saja, aku
membelinya di sebuah kios
kaki lima, harganya pun tak
terlalu istimewa, artinya
terjangkau oleh kantung siapa saja
di bagian depan kau baca ada
tulisan - DATANG TAMPAK MUKA -
dan di bagian belakang bisa
kau baca - PERGI TAMPAK PUNGGUNG -
masalahnya aku sering lupa, dan
kerapkali bingung menentukan
mana bagian depan, mana belakangnya
meskipun tentu saja aku selalu
ingat, mana punggunggu dan mana muka
tapi, ah! kenapa aku tak pernah
bisa menegaskan, aku ini sedang
datang ataukah tengah pergi?
* inilah sajak ke-8 dan ke-9 yang
saya janjikan di www.cybersastra.net
/8/
dia hendak membeli kaus di sebuah
kios, dia memilih-milih, sebab
banyak sekalu yang bisa ia pilih, ada
kaus bergambar che guavara, ada
yang bergambar bob marley, ada
yang gambarnya slank, eh sinchan
juga ada, smurf juga, donald bebek,
megawati, asterixz & obelix, VW kodok,
dewa 19, dora emon, iwan fals, winnie
the pooh, gus dur, nirvana, converse,
britney spears, amien rais, limp
bizkits,... dia terus saja memilih
sampai pemilik kios itu bertanya, " Anda,
mau cari kaus seperti apa sebenarnya?
"oh! oh! saya mencari kaus polos saja,
biar bisa kugambar wajahku sendiri,
saudara..."
/9/
inilah kaus yang kau berikan
padaku dulu, "kenakan
saja, sebagai pengganti diriku,"
katamu
aku tahu, di suatu tempat
kau tersenyum, melihat
aku memakai kaus ini.
"lihat! kau terperangkap
dalam diriku," katamu.
des2002
Hasan Aspahani
www.sejuta-puisi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar