dengan kaki bugil dada telanjang kuhela
gerobak kayu, tak sempat kuingat keringat
lampu badai latat, bulan pun kenapa pucat
tak ada rambu-rambu di setapak telapak
yang memberiku lalu dengan gerobak kayu
roda menyentuh batu, sentuh yang satu per satu
lepuh lengan lapah bahu gerobak kayu
di masjid terus tadarus aku kenang sisiphus
batang-batang bakau bukan bongkah batu
suara laut aih ya lirihnya: sudah lama surut
pasir pantai kering langit tanpa kelambu
aku tidur memelukmu, gerobak kayuku
Feb2003
Hasan Aspahani
www.sejuta-puisi.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar