Hikayat Perkawinan
Kedung Darma Romansha
bersandar di punggung malam
angin mengantarkan masa lalu yang dingin
dan suara-suara seperti roh masa silam
yang ingin mencekikmu dari belakang.
siapa yang kehilangan?
siapa yang akan melengkapi tubuhmu?
ada semacam bau syahwat
yang akan menyumbat hidungmu.
dan kau mengendus-endus bagai anjing lapar
yang kehilangan tuannya.
sementara takdir sudah lebih dulu
mendapati
surga yang sepi
ketika dunia dalam diri
ingin mendapatkan tempatnya.
kita selalu mengulangi takdir yang sama
dosa yang sama
selalu menjadi lupa
bahwa baik-buruk dapat tempat yang sama.
yang bikin kita terusir dari diri sendiri
rumah yang dulu mengusirmu di sini.
Sanggar Suto, 2012
http://oase.kompas.com/read/2012/07/02/15341557/Puisi-puisi.Kedung.Darma.Romansha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar