SEPANJANG JALAN KENANGAN
Mega Vristian
udara mengeras di luar, bersama
gerimis yang ritmis itu lagi
dan kita membaca puisi di dalam, di kursi-kursi sepi, di debur laut hati
kita memahami kebekuan yang telah begitu lama menahan rindu mencair
dan perlahan, malan menimbun larut di jalan-jalan
dan pada akhirnya kita
pulang, sendiri-sendiri, berjalan dan bercakap
dengan bayangan, bercakap dengan kenangan dan separoh impian
yang disisakan rembulan untuk esok pagi.
juga kehangatan yang sempat tersingkap dan mengerjap
kau tahu? ada yang tak kuasa kuterjemahkan: airmata yang perlahan
masih pula airmata yang itu lagi
(Hong Kong, antara Tsim Sha Tsui dan Causway BAY 2012)
http://oase.kompas.com/read/2012/08/03/23190077/Puisi-puisi.Mega.Vristian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar