Rahasia Do’a
Rudi Anwar Hasibuan
Sujud yang kusemat rindu
Bila ’kan menunduk layu
Jadikan aku lupa
Aku dibekap sepi rupanya
Berapa juta detik aku menunggu waktu
Tapi kabut pagi yang kental mamangkan pandanganmu.
Berdetak
Tak lagi jantungku
Berdenyut
Tak lagi nadiku
Tapi seluruh ragaku berdetak dan berdenyut
Menanti kau menyambut rindu yang beku
Ada rasa yang ingin kuucap
Tapi indera pengecap tak mampu berucap
Hanya sebilah sunyi yang menyayat-nyayat ayat
Yang tak mampu tersingkap
Lidahku kelu ’tika menatap sepasang matamu
Ragaku beku ’tika mendengar kau berlisan syahdu.
Dan ketika kau melangkah lalu
Erat kepadaMu..
Pekanbaru, 25 Mei 2012
http://oase.kompas.com/read/2012/07/26/15484996/Puisi-puisi.Rudi.Anwar.Hasibuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar