HIKAYAT SECANGKIR KOPI
Rudi Setiawan
Matahari tak mampu menghangatkan
Angin seperti freezer alami
Tembok-tembok tebal tak kuasa menghalangi
Pagi terasa dingin membeku
Dari balik jendela, kulihat wajah kota
Yang sibuk berdandan seperti gadis muda yang dimabuk cinta
Secangkir
kopi menemaniku
Mengusir sepi dan gelisah hati
Kucoba menyapa pagi dengan senyum yang kupaksakan
Dia tak membalasnya, acuh tak acuh dia melengos pergi
Secangkir kopi tinggal seperempat isi
Tumpukan kertas berserakan diatas meja
Laptopku masih menyala
Hasratku makin membara menulis bait-bait kata
Secangkir kopi seperti
ilusiMembius angan-anganku
Menenggelamkanku dalam barisan kata
Tanpa makna
Doha, 5 November 2009
http://oase.kompas.com/read/2010/02/16/21371676/Puisi-puisi.Rudi.Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar