Pengertian Model Pembelajaran Complete Sentence
Model Pembelajaran Complete Sentence merupakan rangkaian proses pembelajarann yang diawali dengan menyampaikan materi ajar oleh guru, atau dengan penganalisaan terhadap modul yang telah dipersiapkan, pembagian kelompok yang tidak boleh lebih dari tiga orang dengan kemampuan yang heterogen, pemberian lembar kerja yang berisi paragraf yang belum lengkap, lalu diberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan diakhiri dengan pengambilan kesimpulan.
Dengan demikian komponen penting dalam pembelajaran model ini adalah model, pembentukan kelompok secara heterogen yang maksimal 3 odang, diskusi dan pengambilan kesimpulan,
Langkah-langkah Model Pembelajaran Complete Sentence
1. Mempersiapkan lembar kerja siswa dan modul.
2. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
3. Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
4. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
5. Guru membagikan lembar kerja yanga berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
6. Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi paragraf dengan kunci jawaban yang tersedia.
7. Peserta didik berdiskusi secara berkelompok.
8. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta didik membaca sampai mengerti atau hafal.
9. Kesimpulan.
Kelebihan Model Pembelajaran Complete Sentence
1. Materi akan terarah dan tersaji secara benar, sebab guru terlebih dahulu menjabarkan uraian materi sebelum pembagian kelompok.
2. Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai orang lain dalam berdiskusi.
3. Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya.
4. Akan dapat memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui lembar kerja yang dibagikan kepadanya, sebab mau tidak mau dia harus menghafal atau paling tidak membaca materi yang diberikan kepadanya.
5. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa, sebab masing-smasing siswa dimintai tanggung jawabnya atas hasil diskusi.
Kelemahan Model Pembelajaran Complete Sentence
1. Dalam kegiatan diskusi sering hanya beberapa orang saja yang aktif.
2.Pembicaraan dalam diskusi sering melenceng dari materi pembelajaran yang dilakukan.
3. Adanya siswa kurang memiliki bahan dalam melaksanakan diskusi atau tidak mampu untuk menyampaikan pendapatnya dalam diskusi.
Demikian pembahasan pembelajaran model Guided Teaching, mudah-mudahan dapat diterapkan di kelas bapak/ibu guru untuk lebih mengaktifkan kegiatan pembelajaran. Semoga bermanfaat.
Sumber :
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Baca Juga Artikel Pendidikan Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar