UNTUK CLOSE : KLIK LINK IKLAN DI BAWAH 1 KALI AGAR MELIHAT FULL ARTIKEL ^^


Minggu, 24 Maret 2013

Puisi Ratune "Negeri Yang Seharusnya Berjaya" | Purwanto

Ratune
Purwanto

Kata Orang:
Negeri ini adalah negeri 1001 budaya
Negeri 1001 bahasa,
Negeri 1001 sastra,
Negeri 1001 tari,
Negeri 1001 candi,
Negeri 1001 kuliner,
Negeri 1001 hayati,
Negeri 1001 satwa,
Negeri 1001 mineral,
Negeri 1001 sumber energi.

" Negeri yang seharusnya rakyatnya tidak sengsara"
" Negeri yang seharusnya tidak dirasuki jiwa yang serakah"

Apakah salah jika beratus tahun yang lalu
Dua Raja yang pujangga meramal masa
Akan datang mala petaka
Atau kita yang tak tanggap akan pesannya.

"Ratune nyembah kawula" adalah kalimat yang teramat sempurna.
Akankah kita mengalaminya????

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang tidak membiarkan kawulanya sengsara.
Ratu yang puasa saat kawulanya lapar.
Ratu yang telanjang saat kawulanya tak punya sandang.

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang bertani menanami negeri.
Ratu yang merajut menenun sandang.
Ratu yang berdagang saat kawulanya berkarya.

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang jadi guru untuk kawulanya yang dungu.
Ratu yang membaca untuk kawulanya yang buta.
Ratu yang menulis untuk kawulanya yang tuli,

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang menangis saat kawulanya sakit.
Ratu yang terjaga saat wabah meraja.
Ratu yang berjaga saat datang bencana.

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang menempa senjata.
Ratu yang didepan saat berperang.
Ratu yang murka jika kawulanya dihina.

Ratu tanpa pengawal.
Ratu yang dirampas dari kerabatnya.
Ratu yang jiwanya dikorbankan.

"Ratune nyembah kawula"
Ratu yang mengerti budi pekerti.
Ratu yang mengerti potensi negeri.
Ratu yang mengerti 1001 masalah negeri.
Akankah kita menemukannya????

Saat ratu mulai bertahta.
Bukan pesta yang pertama.
Tapi menanam yang utama.
Sebab kawula menahan lapar.

Sang ratu membuka lahan.
Sang ratu mengatur banyu.
Sang ratu membuat bajak.
Sang ratu meramu rabuk.

Jika padi berumur cukup.
Kawula bersuka cita.
Sang ratu membangun lumbung.
Agar lebih dapat ditabung.

Jika cukup padi di lumbung.
Sang ratu jadi pandita.
Menggembleng para pemuda.
Luhur budi, tinggi pekerti.

Waktunya menyusun hukum.
Karena dulu …
saat raja-raja senang berpesta.
Kawula memakai hukum rimba.

Saat raja-raja hilang kharisma.
Kawula membabi-buta.
Lupa aturan hilang tatanan.
Pandita dikekang, guru ditentang.

Saatnya sang ratu mengangkat gada.
Mendera raja-raja.
Agar Raja nyembah kawula.
Hingga kawula lepas sengsara.

Cirebon, 5 Maret 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar