TAHUN BARU
Gita Nuari
sebutir telur mata sapi di atas sepiring nasi kedai 24 jam mengulum
asap dapur. suara motor, suara terompet, sorak-sorai anak-anak bangsa
di atas truk terbuka, mencari ujung malam di sebuah tanah lapang,
tenda-tenda mengelopak suara radio, gitar yang dipetik. desah anak abg
yang baru pertama kali tercium bibirnya oleh sang pacar, anak seorang
lurah, smu kelas III yang sedang belajar jadi arjuna lalu, seorang
anak yang tersisih dari peradaban menancapkan obor pada detik-detik
pergantian tahun di atas kuburan. setelah banyak nonton sinetron horor
ia jadi terbiasa melihat kuburan dan asap. ia ajak para setan untuk
turut merayakan pergantian tahun dengan membaur di antara manusiaaku
dengan sebutir telur mata sapi merasa risih dan gamang, saat kembang
api menyeruak ke langit tepat pukul nol nol. ada apa dengan tahun?
apakah tahun berakhlak baik sehingga banyak orang berhara pada kebai
kan di tahun baru? ada apa dengan tahun lama? bukankah tahun bertahun-
tahun selalu dengan isi yang sama? ada bencana alam, krisis ekonomi,
teror bom, musibah, kawin cerai dan kematian? aku dengan sebutir telur
mata sapi, setuju bahwa tahun baru ibarat tubuh yang berganti pakaian
dengan ukuran yang sama tapi tetap sempit dan panas ketika dikenakan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar