Terjebak Air Banjir- Hammad RamadhanAlex R.Nainggolan
engkau
terjebak air banjirberdiri menunggu dua malam
di ketinggian
tapi langit tak lagi biru
cuma mendung yang menggantung
aroma dingin menebar
matahari
mati suri
berapa lama lagi air akan surut?
sebelum segalanya menyisa
bersama tumpukan lelah dan lumpur
engkau terjebak air
banjirditikam kesunyian
tanpa komunikasi
listrik yang mati
telepon genggam yang mati
hujan mengguyur lagi
entah apa yang sedang kauperbuat sekarang?
sementara nyeri dingin air melulu tumbuh
berenang ke tepian hatimu
menyumbat ingatanku yang panjang padamu
ah, mengapa belum juga ada
kabar darimu?
Jakarta, 3 Februari 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar