GELEGAR DI BALIK HALILINTARNurul Hadi Koclok
Bermandi hujan bersabun angin;
Terbelalak jiwaku digertak
halilintarSampai terjaga oleh tanya gemetar…
Hai, hujan…
Hangat dan payau airmu segarkan aku,
Kenapa kau semprotkan kilat?
Dan kau, angin…
Hembusanmu gigilkan tulang kulitku
Lalu kenapa kau kirim halilintar,
Hingga parau gendang telingaku?
Begitu juga kau; kilat dan halilintar…
Di balik hujan dan angin,
Kalian sembunyi lalu loncat berakrobat;
Nyala kilatmu nuding hinaku
Gemuruh suaramu lumat manjaku
Apakah kalian cuma sekedar gejala
alam?
Ataukah Tuhanmu perintahkan kalian?
Ada rahasia apa, gerangan?
Tanyaku tersapu deru di dada…
Jika tanyamu berdasar bening jiwa
Dan berakan niat menuju maksudKu…
Maka jawabku berporos cahaya kehendakKu;
Kutunjuk jiwamu tangkap pesanKu
Dan mampu bermain tanda tanda tersiratKu
Tapi jika tanyamu berakar sebaliknya,
Maka jawabku kau cerna dengan nalar buram
Dan jiwamu menyala dalam terangnya kegelapan
Hai…
Tuhan!!
Andai rahasia ini bisa kucerna dengan akal biasa…
jogja, maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar